Selain peran orang tua, guru sebagai pihak lain yang ikut terlibat dalam memupuk kecerdasan emosi anak memiliki peranan penting. Bahkan sering
kali didapatkan, anak lebih manurut pada perintah gurunya dari pada perintah orang tuanya. Hal tersebut sah-sah saja, karena memang guru
memiliki banyak peranannya tidak sebagai pengajar, tapi juga sebagai pendidik dan pembimbing.
Dalam perananya ini guru perlu mengusahakan diri agar dapat melaksanakan semuanya. Ketika perannya sebagai guru ia perlu yang harus
dilakukannya, meskipun ketiga bidang ini dapat tumpang tindih sifatnya, tetapi masing-masing mempunyai tekanan perhatian dan pendekatan yang
berbeda-beda. Meningkatnya pemahaman siswa tentang kecerdasan emosional,
diharapkan mampu mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional. Peneliti pun berupaya meningkatkan pemahaman tentang kecerdasan emosional
siswa melalui pemberian layanan informasi bidang bimbingan pribadi. Peneliti memilih menggunakan layanan informasi karena layanan informasi
bertujuan membekali individu dengan berbagai pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi
berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
Fungsi kegunaan emosi adalah: 1.
Menciptakan tindakan yang amat berani dan menantang bahaya 2.
Dapat berbuat sesuatu, bahkan manusia dapat berbuat ekstrim sekalipun terhadap sendiri
3. Untuk bertahan hidup dan berkembang baik
53
4. Aspek-aspek kecerdasan emosional
Berikut ini aspek kecerdasan emosional menurut Dr. Makmun Mubayidh dalam bukunya “kecerdasan dan kesehatan emosional anak”
adalah sebagai berikut: a.
EQ terhadap diri sendiri adalah sebagai berikut: 1
Mengendalikan diri sendiri a.
Mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi b.
Melihat secara realistis dan optimis c.
Mengenali emosi pribadi 2
Menghormati diri sendiri a.
Merasa aman, baik secara fisik maupun emosi b.
Merasakan adanya tujuan yang jelas dalam hidup merasa dianggap sebagai bagian orang lain
c. Merasa dianggap sebagai bagian orang lain
53
Ary Ginanjar Agustian, ESQ, Jakarta: Argo, 2001 Op. Cit. Hal. 56
3 Menyikapi emosi diri
a. Mampu memperkevilkan perasan gelisah yang kadamg terjadi
pada jiwa b.
Mampu mengendalikan emosi c.
Mampu menghadapi kegagalan d.
Mampu melawan kecerobohan b.
EQ terhadap orang lain 1
Empati pada orang lain a.
Suka menolong orang lain b.
Tidak egois c.
Membaca peran orang lain, baik yang diutarakan langsung dengan kata-kata maupun tidak
d. Mengenali perasaan dan emosi orang lain
2 Interaksi dengan orang lain
a. Mampu mendengar orang lain secara efektif
b. Mampu tertawa dan memperhatikan keriangan
c. Mampu memecahkan masalah tertentu
d. Mampu bekerja dalam kelompok atau tim
e. Mampu meyakinkan dan mempengaruhi orang lain
f. Mampu membaca sikap dan keadaan sosial
g. Mampu meringnkan beban dan penderitaan orang lain
h. Mampu memulai memberikan salam dan penghormatan
i. Mampu menahan beban dan penderitaan orang lain
j. Mampu bersikap tegas dan eras tanpa memperhatikan sikap
marah dan negatif.
54
5. Cara-cara meningkatkan kecerdasan emosional
Kecerdasan emosional mempunyai beberapa cara tentang meningkatkan kecerdasan emosional sebagai berikut:
a. Mengenali emosi diri
Keterampilan ini meliputi kemampuan anda untuk mengidentifikasi apa yang sesungguhnya anda rasakan. Setiap kali suatu emosi tertentu
muncul dalam pikiran, anda harus dapat menangkap pesan apa yang ingin disampaikan. Berikut adalah beberapa contoh pesan dari emosi:
takut, sakit hati, marah, frustasi, kecewa, rasa bersalah, kesepian. b.
Melepas emosi negatif Keterampilan ini berkaitan dengan kemampuan anda untuk memahami
dampak dari emosi negatif terhadap diri anda. Sebagai contoh keinginan untuk memperbaiki situasi ataupun memenuhi target pekerjaan yang
membuat anda mudah marah ataupun frustasi seringkali justru merusak hubungan anda dengan bawahan maupun atasan serta dapat
menyebabkan steres. Jadi, selama anda dikendalikan oleh emosi negatif
54
Makmun Mubayidh, hal. 22-24