Uji Hipotesis Teknis Analisis data

Rian Hardhian, 2014 Hubungan kemampuan literasi informasi guru dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu teknik ini karena data yang diperoleh berupa data ordinal yang diperoleh dari angket dengan skla likert. Seperti yang ungkapkan oleh Arikunto 2010: bahwa Korelasi Rank Spearman digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal. Adapun rumus yang digunakan adalah : Sumber : Arikunto 2010, hlm.321 Keterangan : ρ = Koefisien Korelasi Rank Spearman N = Banyaknya sampel ∑d 2 = Jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dan rank variabel Y Nilai koefisisen korelasi atau rhitung yang telah didapat melalui perhitungan rumus Spearman’s Rank kemudian untuk mengetahui keberartian korelasi maka diinterpretasikan dengan koefisien korelasi. Tabel 3.9 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Korelasi Interval koefisien Tingkat hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat Rian Hardhian, 2014 Hubungan kemampuan literasi informasi guru dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0,80 – 1,000 Sangat Kuat Sugiyono, 2013, hlm. 257 2 Menghitung Koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi atau koefisien penentu dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Koefisien Determinasi KD yaitu sebagai berikut : Dimana : KD = Koefisien determinasi r 2 = Kuadrat koefisien korelasi 3 Uji Signifikansi Setelah didapatkan nilai koefisien korelasi selanjutnya untuk mengetahui penerimaan atau penolakan hipotesis maka dilakukan perhitungan uji t dengan rumus : Sumber : Sugiyono, 2013:257 Keterangan : t = Uji Signifikasi ρ = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel. Selanjutnya telah diketahui nilai t hitung kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel maka : Rian Hardhian, 2014 Hubungan kemampuan literasi informasi guru dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Apabila t hitung ≥ t tabel maka H ditolah dan H 1 diterima terdapat hubungan antar variabel X dengan variabel Y 2 Apabila t hitung ≤ t tabel maka H diterima dan H 1 ditolak tidak terapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1 H 0 : ρ xy = 0 Kemampuan literasi informasi guru tidak memiliki hubungan dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran 2 H 1 : ρ xy ≠ Kemampuan literasi informasi guru memiliki hubungan dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Rian Hardhian, 2014 Hubungan kemampuan literasi informasi guru dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

1. Kemampuan Literasi informasi guru memiliki hubungan yang positif dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran. Hubungan yang diberikan oleh kemampuan literasi informasi guru terhadap proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP berada pada kategori sedang karena ada beberapa tahap dalam penilaian kemampuan literasi informasi guru yang masih perlu ditingkatkan lagi agar lebih baik. Selain hubungan positif yang diberikan oleh kemampuan literasi informasi guru yang diberikan kepada proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, masih ada faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yang dapat memberikan hubungan yang positif. Namun tetap kemampuan literasi informasi sangat penting dalam menunjang professionalitas guru. 2. Kemampuan literasi informasi Guru IPS SMPN se Kota Cimahi secara menyeluruh termasuk dalam kategori kuat, walaupun masih ada beberapa aspek yang dibutuhkan dalam kemampuan literasi informasi sesuai kriteria UNESCO yang masih berada di dalam tahap pengembangan. 3. Proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru tergolong dalam kategori kuat. Hal ini dapat dilihat dari sebagian besar guru yang menyusun RPP yang sesuai dengan standar proses permendikbud no 65 tahun 2013 yang dikeluarkan oleh pemerintah, Rian Hardhian, 2014 Hubungan kemampuan literasi informasi guru dengan proses penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang terdiri atas kemampuan menyusun berdasarkan komponen- komponen RPP dan prinsip-prinsip RPP tergolong dalam kategori baik.

B. Saran

1. Saran bagi Guru

Diharapkan kepada para guru agar memiliki keinginan dan kemauan yang kuat disertai dengan usaha dalam menggali lagi kemampuanya dalam literasi informasi dengan menerapkan cara yang tepat dan benar dalam mengenal, mengakses, mengevaluasi dan menggunakan informasi dan guru wajib untuk memperkenalkan literasi informasi kepada siswa agar membantu dalam proses belajarnya. Selain itu guru juga perlu meningkatkan kemampuan dalam proses penyusunan RPP sesuai dengan keterkaitan dan keterpaduan dalam komponen-komponen serta prinsip- prinsip yang telah ditetapkan.

2. Saran bagi Institusi

Diharapkan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, termasuk pada jajaran lembaga yang ada dibawahnya terus senantiasa memberikan dukungan kepada guru yang ada di Indonesia untuk meningkatkan kualitas professionalitasnya termasuk pada bidang literasi informasi dan pengembangan perencanaan pembelajaran RPP. Hal ini bisa diterapkan dengan menjadi fasilitator dalam pengembangan kemampuan guru dalam penyusunan RPP. Selain itu juga diharapkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan orientasi lebih banyak mengenai kemampuan literasi informasi pada pelatihan-pelatihan guru yang sering dilakukan agar para guru lebih mengenal lagi literasi informasi serta manfaat apa yang diberikan dalam menjalankan tugasnya sebagai guru.