Latar Belakang PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya sastra lahir karena adanya imajinasi seorang pengarang. Di dalam daya imajinasi terdapat ide, pikiran, dan perasaan seorang pengarang yang nantinya akan diungkapkan dalam bentuk karya sastra. Karya sastra merupakan hasil kreativitas seorang sastrawan sebagai bentuk seni, bersumber dari kehidupan dipadukan dengan imajinasi seorang pengarang. Menurut Fananie 2002:6 sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna. Estetika bahasa biasanya diungkapkan melalui aspek puitik atau poetic function surface structure sedang estetika makna dapat terungkap melalui aspek deep structure . Karya sastra merupakan hasil cipta atau karya manusia yang bersifat imajinatif. Sebagai hasil yang imajinatif, sastra berfungsi sebagai bahan bacaan yang menyenangkan, di dalamnya sarat dengan nilai-nilai budaya dan berguna menambah kekayaan batin bagi permasaahan manusia, kemanusiaan, dan kehidupan. Salah satunya adalah novel dikisahkan kehidupan tokoh yang mengharukan atau menyenangkan dan mengandung kesan yang tidak mudah dilupakan Nurgiyantoro, 2007:2. 1 Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Dengan daya imajinatif seorang pengarang, berbagai realitas kehidupan yang dihadapi sastrawan itu diseleksi, direnungkan, dikaji, diolah, kemudian diungkapkan dalam karya sastra yang lazim bermediumkan bahasa Al- Ma‟ruf, 2009:1. Sastrawan dalam menciptakan karya sastra tidak hanya memperhatikan segi keindahan, bentuk, atau kepuasan pribadi saja, tetapi juga harus mampu dan mau menyampaikan sesuatu yang bermakna dalam karya sastranya. Karya sastra tidak hanya berguna untuk meredakan ketegangan- ketegangan atau emosi-emosi tertentu. Karya sastra harus pula menyampaikan kebenaran-kebenaran, baik kebenaran yang berkaitan dengan kebenaran dalam diri karya sastra, maupun kebenaran pandangan sesuai dengan visi sastrawan Siswanto, 2008:88-89. Karya sastra dengan berbagai genrenya adalah anak zamannya, yang melukiskan corak, cita-cita, aspirasi dan perilaku masyarakatnya sesuai dengan hakikat dan eksistensi karya sastra yang merupakan interpretasi atas kehidupan Hudson dalam Al- Ma‟Ruf 2010:1. Diantara tiga genre karya sastra yakni puisi, fiksi, dan drama, karya fiksi novellah yang paling dominan. Hal itu terbukti dengan banyaknya novel yang terbit dan beredar serta menjadi konsumsi masyarakat modern Indonesia yang menggemari sastra sejak dekade 1970-an. Menurut Boulton dalam Al- Ma‟Ruf 2010:2 dalam novel terdapat satu pilihan di antara berbagai aspek kehidupan untuk diperhatikan. Mengkaji karya fiksi novel akan membantu kita menangkap makna yang terkandung di dalam pengalaman pengarang yang disampaikan melalui para tokoh imajinatifnya. Fiksi menceritakan berbagai masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan lingkungan dan sesama interaksinya dengan diri sendiri, serta interaksinya dengan Tuhan. Fiksi merupakan karya imajinatif yang dilandasi kesadaran dan tanggung jawab dari segi kreativitas sebagai karya seni Nurgiyantoro, 2009:3. Karya sastra baik novel, drama, dan puisi di zaman modern ini sarat dengan unsur-unsur psikologis sebagai manifestasi: kejiwaan pengarang, para tokoh fiksional dalam kisahan dan pembaca. Dengan demikian, akhir-akhir ini telaah sastra melalui pendekatan psikologi mendapat tempat di hati para peneliti, mahasiswa, dan para dosen sastra. Karya fiksi psikologis merupakan suatu istilah yang digunakan untuk menjelaskan suatu novel yang bergumul dengan spiritual, emosional dan mental para tokoh dengan cara lebih banyak mengkaji perwatakan daripada mengkaji alur atau peristiwa Minderop, 2010:53. Novel Langit Mekah Berkabut Merah dipilih dalam penelitian ini karena sangat menarik untuk dikaji. Novel Langit Mekah Berkabut Merah berbeda dengan novel-novel Islam yang telah beredar sebelumnya. Jika novel- novel Islam sebelumnya mengisahkan tentang percintaan, novel Langit Mekah Berkabut Merah mengisahkan penderitaan seorang perempuan yang menderita karena bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita. Midah terpaksa putus sekolah karena diminta oleh ibunya bekerja sebagai TKW untuk memperbaiki keadaan ekonomi keluarganya. Novel Langit Mekah Berkabut Merah diteliti dari segi konflik batin yang dialami oleh tokoh Midah dan Firdaus dengan tinjauan psikologi sastra karena pengarang lebih menonjolkan konflik batin yang dialami oleh tokoh Midah dan Firdaus. Berdasarkan pembacaan awal, tema dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah adalah sikap rela berkorban yang dimiliki seorang perempuan demi orang yang disayanginya meski mengakibatkan penderitaan. Setiap lembaran dalam novel ini mempunyai daya tarik, baik dari segi bahasanya yang lugas, ceritanya yang menyentuh sarat dengan nilai kemanusiaan, maupun hikmah yang terkandung di dalamnya membuat pembaca sulit berhenti untuk membaca. Novel Langit Mekah Berkabut Merah mengambil latar di berbagai negara, antara lain, Indonesia, Mesir, dan Arab, sehingga memberikan nilai estetika tersendiri bagi pembaca. Penulis yang merupakan alumnus Al-Azhar Mesir, menyisipi novel ini dengan dalil-dalil al- Qur‟an dan hadits, serta memberikan penjelasan dan sejarah tentang tempat-tempat yang menjadi latar dalam novel. Aguk Irawan menulis novel Langit Mekah Berkabut Merah sesuai dengan kisah nyata yang sering dialami oleh para TKW di luar negeri. Dari segi gagasan, novel ini sarat dengat nilai-nilai positif yang dapat menggugah nurani kemanusiaan, sehingga harkat dan martabat sebagai bangsa dan negara tidak dianggap rendah oleh bangsa lain . Langit Mekah Berkabut Merah juga sebagai media Aguk Irawan dalam menggambarkan sikap Pemerintah terhadap penyiksaan yang dialami oleh TKW saat ini. Karya Aguk Irawan sebelumnya, yaitu novel berjudul Bait-Bait Cinta menuai sukses di pasaran, bahkan dalam tempo dua bulan telah mengalami lima kali cetak ulang. Menurut Teguh Winarsho As novel Langit Mekah Berkabut Merah merupakan novel yang „membumi‟ dan tidak paradoks, setiap sekuel yang dikisahkan tampak benar-benar terjadi dan sedang berlangsung, selalu ada keindahan di setiap lembarnya. Jamal D Rahman memaparkan, kisah Langit Mekah Berkabut Merah sangat mengharukan, ceritanya berliku namun memesona. Bahasanya mengakar, alurnya memikat, latarnya kuat, karakter-karakter tokohnya kokoh dalam kemelut syahwat, cinta dan nestapa. Apabila novel ini tidak ditulis berdasarkan pengalaman nyata, kesaksian hidup, juga wawasan agama yang luas, tentulah ia akan menjadi bacaan yang hambar sebagaimana yang sering kita temukan Irawan, 2012:Cover. Karya sastra masih ada hubungannya dengan psikologi. Dengan memusatkan perhatian pada tokoh-tokoh, maka akan dapat dianalisis konflik batin. Adanya kaitan yang erat antara aspek psikologis dengan unsur tokoh dan penokohan, maka karya sastra yang relevan untuk dianalisis secara psikologis adalah karya sastra yang memberikan intensitas pada aspek kejiwaan tersebut. Jika dikaitkan dengan peristiwa atau kejadian yang dialami oleh Midah dan Firdaus dalam novel, maka novel Langit Mekah Berkabut Merah sangatlah tepat apabila dikaji dengan pendekatan psikologi sastra. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dijelaskan secara rinci alasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Persoalan yang diangkat dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah berisi tentang konflik batin pada tokoh Midah yang rela berkorban demi orang yang disayangi meski mengakibatkan penderitaan di hidupnya, dan tokoh Firdaus yang lebih memilih kekayaan dibanding rasa cinta, hingga mengakibatkan orang yang dicintainya menderita. 2. Sepengetahuan penulis, novel Langit Mekah Berkabut Merah belum pernah dianalisis secara khusus yang berhubungan dengan konflik batin dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah karya Aguk Irawan. 3. Gambaran keadaan tokoh utama yang dijelaskan dalam novel ini didahului dengan analisis struktural yang meliputi tema, alur, penokohan, dan latar. 4. Analisis terhadap novel Langit Mekah Berkabut Merah dengan menggunakan pendekatan psikologi sastra diperlukan untuk mengetahui konflik batin yang dialami oleh Midah dan Firdaus. 5. Dalam dunia pendidikan penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan pembelajaran sastra di SMA. Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin mengkaji lebih dalam permasalahan konflik batin tokoh Midah dan Firdaus dalam novel Langit Mekah Berkabut Merah karya Aguk Irawan yang dikaji dengan tinjauan psikologi sastra dan implementasinya sebagai bahan ajar sastra di SMA.

B. Pembatasan Masalah

Dokumen yang terkait

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA PADA NOVEL PULANG KARYA TERE LIYE DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA: Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

1 20 16

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL PULANG KARYA TERE LIYEDAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

0 7 12

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama pada Novel Pulang Karya Tere Liye dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra di SMA: Tinjauan Psikologi Sastra.

2 31 6

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Pasung Jiwa Karya Okky Madasari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

1 2 9

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di S

0 1 13

PENDAHULUAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

1 5 8

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LALITA KARYA AYU UTAMI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA DAN Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Lalita Karya Ayu Utami: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Sma.

0 5 26

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Bintang Anak Tuhan Karya Kirana Kejora: Kajian Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 12

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 0 12

KONFLIK BATIN TOKOH MIDAH DAN FIRDAUS DALAM NOVEL LANGIT MEKAH BERKABUT MERAH Konflik Batin Tokoh Midah Dan Firdaus Dalam Novel Langit Mekah Berkabut Merah Karya Aguk Irawan: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SM

0 2 15