6 e.
Teknik Pengumpulan Data : Observasi,
Wawancara, Dokumentasi.
f. Teknik Analisa Data : Tahapan
pertama adalah
tahap pengumpulan
data, tahapan
kedua adalah tahap reduksi data, tahapan ketiga adalah
tahap display data, dan tahap keempat adalah tahap penarikan
kesimpuulan dan atau tahap verivikasi.
F. Jenis dan Strategi Penelitian
Bentuk penelitian
yang digunakan adalah bentuk kualitatif
yaitu metode
penelitian yang
berlandaskan pada
filsafat postpositivisme,digunakan
untuk meneliti pada kondisi obyek yang
alamiah, sebagai lawannya adalah eksperimen
dimana peneliti
sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara
trianggulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi. G.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Kelurahan Gandekan yang terdiri
dari beberapa kampung, sedangkan Objek Penelitian tersebut adalah
Masyarakat Kelurahan Gandekan yang terkena bencana banjir.
H. Sumber Data
Dalam penelitian ini peneliti memerlukan beberapa sumber data
yaitu: informan atau responden, tempat
dan peristiwa,
dan dokumen. Data yang diperlukan di
dalam penelitian ini adalah data skunder dan primer. Sumber data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data yaitu seperti yang telah disebutkan dalam tabel 3.2
dibawah dan Sumber skunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Pada penelitian
kualitatif ini peneliti menentukan responden lebih bersifat random
acak random sampling dengan menerapkan pola cluster sampling
area sampling. Random acak random sampling atau disebut
juga probability sampling adalah
7 metode pemilihan sampel yang
setiap sampel dalam populasi memeliki
kemungkinan probabilitas yang sama untuk
terpilih. Haris Herdiansyah, 2010: 105.
I. Deskripsi
Data Hasil
Penelitian dan Pembahasan
1. Kesiapsiagaan
Masyarakat Kelurahan Gandekan dalam
Mengurangi Resiko Bencana Banjir.
Kesiapsiagaan adalah
upaya yang dilaksanakan untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya
bencana guna
menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan
berubahnya tata
kehidupan masyarakat.
Menurut Jan
Sopaheluwakan 2006
kesiapsiagaan individu
dan rumah
tangga untuk
mengantisipasi bencana alam, khususnya banjir yaitu: a
pengetahuan dan sikap terhadap resiko bencana; b kebijakan
dan panduan; c rencana untuk keadaan darurat bencana; d
sistim peringatan bencana dan e
kemampuan untuk
memobilisasi sumber
daya. Menurut
narasumber kesiapsiagaan terhadap bencana
banjir dilakukan dengan: “...melakukan reboisasi, tidak
membuang sampah
sembarangan, membersihkan
saluran air yang menghambat, adanya
peringatan bahaya
banjir, dan
berpartisipasi dalam
melakukan simulasi
apabila terjadi banjir...”. Hasil
di atas
menunjukkan bahwa
upaya yang
dilakukan untuk
mencegah terjadinya
banjir adalah
dengan melakukan
reboisasi, tidak
membuang sampah
sembarang, membersihkan saluran air yang
menghambat, adanya
peringatan bahaya banjir dan berpartisipasi dalam melakukan
simulasi apabila terjadi banjir. Hal ini sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh narasumber bahwa:
“membersihkan saluran air dan membuang
sampah pada
tempatnya, sehingga
tidak menyumbat saluran air”.
Membersihkan saluran air dan membuang sampah pada