Instrumen Penelitian UPAYA KADER BKB DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGASUHAN ORANG TUA DI BKB SILIH ASIH KP BABAKAN GARUT RW 05 DESA KERTAJAYA.

Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kebenaran atau keabsahan data dan dokumentasi juga sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas identitas subjek penelitian sehingga dapat mempercepat proses penelitian. Dalam penelitian ini dokumen diperoleh dari kantor KepalaDesa Kertajaya berupa gambaran umum BKB Silih Asih, dan untuk mempertajam validitas laporan akan ditambahkan foto-foto yang berkaitan dengan pelitian.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen peneliti adalah : angket, ceklis check-list, atau daftar centang, pedoman wawancara, pedoman pengamatan . Arikunto, 1998:151 Dengan demikian maka dapat dikatakan menurut pendapat Arikunto “Penelitian di dalam menerapkan metode penelitian menggunakan instrumen atau alat, agar data yang diperoleh lebih baik”. Keberhasilan atau bermutu tidaknya suatu penelitian ditentukan oleh data yang diperoleh untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti dan pengujian hipotesis dapat diperoleh melalui instrumen. Oleh karena itu, alat pengambilan data harus dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan data empiris yang sebagaiman adanya. Instrumen merupakan bagian yang paling penting karena berfungsi sebagai alat atau sarana untuk mengumpulkan data yang diperlukan. Sebelum melakukan proses pengambilan data penelitian, maka perlu dibuatkan instrument penelitian untuk mengukur variabel upaya BKB dalam meningkatkan kemampuan pengasuhan orang tua. Semua lnstrumen dirakit berdasarkan pada kisi-kisi yang meliputi dimensi, dan indikator. a Penyusunan Kisi-kisi Penyusunan kisi-kisi penelitian disusun secara systematis sesuai dengan perumusan masalah yang telah ditetapkan, yang selanjutnya di Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu klasifikasikan berdasarkan indicator untuk memudahkan dalam pembuatan alat pengumpul data yang akan digunakan dan dari indicator ini dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan atu pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrument maka dibuat dalam bentuk matriks yang didalamnya berisi pertanyaan penelitian ,aspek penelitian, indicator, sumber data dan alat pengumpul data. Tabel 3.1. Penyusunan Kisi-kisiPenelitian Judul PertanyaanPenelitian AspekPenelitian Indikator Sumber Data Upaya kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua 1.Bagaiman perencanaan kegiatan yang disusun oleh kader BKB Silih Asih dalam Meningkatkan pengasuhan orangtua? 1.1Perencanaan program BKB SilihAsih 1.1.1 Kebijakan 1.1.2Identifikasi kebutuhan 1.1.3 Perumusan tujuan 1.1.4 Waktu dan tempat Kader 2. Bagaimanastrategi yang dilakukan oleh kader BKB Silih Asih dalam meningkatkan kemampuan pengasuhan orang tua? 2.1 Strategi pelaksanaan program BKB SilihAsih 2.1.1 Kegiatanyang dilaksanakan 2.1.2 Peserta 2.1.3 Tujuan 2.1.4Pemateri 2.1.5 Materi 2.1.6 Metode 2.1.7 Media 2.1.8 Evaluasi Kader 3.Bagaimanastrategi yang dilakukankader BKB dalam menghadapi kendala-kendala untuk meningkatkan kemampuan pengasuhan orang tua? 3.1 Strategi kendala yang dilakukankader BKB SilihAsih 3.1.1 Materi 3.1.2 Metode 3.1.3 Media 3.1.4 Evaluasi Kader 4. Bagaimana kemampuan yang dimiliki para orang tua seteah mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh kader BKB? 4.1 HasilkegiatanBKB SilihAsihdalamme ningkatkanpengas uhan orangtua. 4.1.1 Pengetahuan 4.1.2 Sikap pengasuhanorangtua 4.1.3 Komunikasipengasuhan orangtua - Kader -Peserta Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. PenyusunanPedomanWawancara

Sebelum melakukan wawancara, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman wawancara dimana didalamnya beisi daftar pertanyaan yang akan diajukan pada subjek penelitian. Pedoman wawancara ini dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan wawancara yang didalamnya terdapat aspek –aspek yang ditanyakan yaitu perencanaan program, strategi program, strategi mengatasi masalah dan hasil pelaksanaan program. c. Penyusunan Pedoman Observasi Dalampenelitian ini sebelum dilakukan observasi, peneliti terlebih dahulu menyusun pedoman observasi, yang didalamnya berisi aspek-aspek yang akan diobservasi. Adapun aspek yang akan di observasi yaitu mengenai hasil dari pelaksanaan program BKB Silih Asih. Hasil Observasi Terhadap Hasil Program Parenting Dalam meningkatkan Pola asuh yang kratif bagi orang tua Observasi ke Aspek yang di observasi Deskripsi 1 Sikap pola asuh yang kratif orang tua di rumah Padahasil observasi sekitar jam 11.00 PP1 baru datang menjemput anak kedua PP1 sekolah , PP1 langsung menyuruh anaknya untuk mengganti baju, sesudah berganti baju ss makan,ss makan di suapi oleh PP1 setelah itu tidak lama anak pertama PP1 NN dating dari pulang sekolah PP1 mengarahkan NN untuk memberikan salam kepada peneliti ,PP1 menyuruh untuk berganti baju terlebih dahulu sebelum NN bermain Komunikasi pola asuh yang kreatif Pp1 mendengarkan ketika anaknya NN bercerita, PP1 memperhatikan NN pada saat bercerita ,sesekali menanggapi cerita sang anak dengan memberikan pertanyaan dari PP1. Sehingga komunikasi PP1 dengan anak menjadi dua arah PP1 tidak hanya Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menjadi pendengar saja Menciptakan suasana pola asuh kreatif Tidak ada tempat bermain khusus di rumah PP1 ,terlihat anak PP1 bermain NN di ruang mana saja NN meminta izin kepada PP1 untuk bermain dengan temannya di luar rumah, PP1 mengizinkan NN untuk bermain SS bermain di ruang keluarga bermain barby sendiri, PP1 sedang di kamar memberikan nasi kepada anak ketiganya. 2 Sikap pola asuh yang kratif orang tua di rumah PP1 sedang memasak di dapur SS tiba-tiba datang menemui PP1 , SS membantu PP1 mengaduk-ngaduk telur , anak pertama PP1 yang bermain mobil-mobilan bersama teman-temannya di ruang tv ruang keluargaPP1 tidak menemaninya karena PP1 sedang masak denga nanak yang kedua .ketika memasuki pukul 16:00 PP1 menyuruh anak-anaknya untuk mandi anak pertama PP1 masih terlihat asyik bermain mobil tamiya bersama teman-temannya ,PP1 mendekati sang anak dan berkata kepada anaknya dan teman-temannya ayo semuannya pada mandi dulu , namun anak PP1 berusaha menolak dan mengundur waktu untuk mandi dan PP1 memberikan pilihan kepada anak agar anak mau mandi , dengan memberikan pilihan kepada anaknya mau mandi dulu setelah itu boleh main lagi nantinya .sang anak pun memilih untuk mandi setelah itu ia dapat main lagi Komunikasi pola asuh yang kreatif PP1 ketika berbicara dengan anakannya selalu memperhatikan wajah sang anak dan mendengarkan anak dengan seksama ,PP1 selalu memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk berbicara apa yang ingin ia bicarakan PP1 menjadi pendengar yang baik Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menciptakan pola asuh yang kratif Anak pertama dan kedua PP1 sedang bermain bersama di ruang keluarga sedangkan PP1 belum datang dari took , tidak lama PP1 datanganak-anaknya pun langsung berlari dan memberikan salam kepada PP1 Observasiterhadaphasil program parenting dalammeningklatakanpolaasuh yang kreatifbagi orang tua Observ asike Aspek yang di beriobservasi Deskripsi 1 Sikap pola asuh yang kreatif oranng tua di rumah Berdasarkan hasil observasi pada keluarga PP2 pada waktu yang akan datang setelah pulang sekolah PP2 langsung mengajarkan anaknya untuk mengganti bajunya setelah ganti baju sang anak baru di perbolehkan bermain. Pp2 memberikan contoh langsung dalam menanamkan nilai yang positif untuk sang anak, seperti PP2 selalu membiasakan anak-ananya untuk membereskan mainan seteleah selesai bermain agar dalam diri anak tertanam sifat yang bertanggungjawab . Komunikasi pola asuh yang kreatif Peneliti bersama PP2 menunggu YY pulang dari kober Bunda ganesa selama di jalan PP1 mendengarkan Yy menceeritakan kegiatan yang sudah dia lakukan, PP2 mendengarkan dengan baik dan memberikan respon yang positif kepada anak dengan memberikan pujian ketika anak menceritakan dia melakukan hal yang baik. Menciptakan suasana pola asuh yang kratif PP2 mnyediakan tempat khusus bermain untuk anak-anaknya PP2 menyediakan beraneka ragam mainan untuk anak ada matras puzzle ,ada ring bola basket mobil-mobilan boneka dll , PP2 membebaskan anak-anaknya untuk bermain di dalama rumah.anak pertama PP2 mengajak Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PP2 dan adiknya untuk bermain peran sekolah YY berperan menjadi guru PP2 dan XX menjadi muridnya 2 Sikap pola asuh yang kreatif orang tua di ruamh Anak pertama PP2 memlihatkan hasil gambar ke orang tuannya , PP2 awalnya tampak bingung melihat hasil gambar anaknnya , PP2 mennyakan kepada anak ketika sedang menjelaskan PP2 mengerti dan memberikan pujian “ anak mamah pinter bisa gambar planet bagus sekali” sambil mencium keniung sang anak Komunikasipolaa suh yang kreatif PP2 selalu mendengarkan anaknya bercerita, dan merespon ketikaanknnya bercerita dan suka membuat humor yang kreatif . Menciptakan suasana pola asuh yang kreatif Berdaasarkan hasil observasi PP2 menemni anaknnya bermain dan mengajakannya untuk membuat mainan dari origami terlihat anak begitu semangat ketika sedang membuat mainan dari origami .ketika pukul 13.30 PP2 mengajakan aknnya untuk tidur siang namun anak-anak PP2 masih ingin bermain dan mereka mengambil puzzle dan memasangnya ,akhirnya PP2 mengajak anaknya untuk memasang puzzle sambil tiduran agar sianak menjadi ngantuk dan mau diajak untuk tidur siang . cara itu pun berhasil membuat anak menjadi ngantuk.

G. Tehnik Analisis Data