Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penelitian deskriptif memungkinkan pencarian fakta dan interpretasi yang tepat, memungkinkan mengkaji masalah-masalah normatif sekaligus
membuat perbandigan antar fenomena. Dengan metode deskriptif kualitatif ini akan diperoleh pemahaman dari
penafsiran serta realistis dan mendalam mengenai makna dari kenyataandan fakta yang ada. Karena permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini tidak
berkenan dengan angka-angka, tapi mendeskripsikan, menguraikan dan menggambarkan tentang pola upaya BKB dalam meningkatkan kemampuan
pengasuhan orang tua. Pola kemampuan pengasuhan orang tua melalui pengalaman sehari-hari dalam lingkungan keluarga maupun dalam BKB Silih
Asih. Selain itu peneliti juga menguraikan daerah yang diteliti dimana meliputi keadaan fisik, pendidikan, pencaharian.
Lebih lanjut peneliti mengadakan pendekatan secara kekeluargaan sehingga mereka akan lebih terbuka dalam memyampaikan penjelasan atau
keterangan yang diajukan .
D. Sumber Data Penelitian
Dalam pengumpulandata ini, penulis mengambil dari dua sumber data yang terdiri dari :
1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumbernya. Dalam hal ini data
berupa informasi langsung dari para orang tua dan para kader BKB . 2.
Data sekunder yaitu data yang digunakan untuk membantu menyelesaikan data primer dari arsip atau dokumen atau buku-buku yang berkaitan denga
penelitian yang meliputi monografi BKB Silih Asih di Kampung Babakan Garut Desa KertaJaya Kecamatan Ciranjnag.
E. Tehnik Pengumpulan Data
1. Tehnik Observasi.
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera Arikunto, 1996,:145. Tehnik
merupakan pengamatan atau mendengarkan perilaku individu dalam situasi
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
atau selang waktu tanpa manipulasi atau mengontrol, dimana perliku subjek itu ditampilkan dalam tehnik observasi yang tidak mengabaikan
kemungkinan menggunakan sumber-sumber non manusia seperti dokumen dan catatan-catatan observasi.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung, yaitu peneliti mengadakan pengamatan dan pencatatan pada objek
peneliti ditempat peneitian dilakukan. Pada dasarnya tehnik ini dilakukan sebagai upaya koreksi terhadap data primer dan skunder yang diperole
perihal derajat kesahihan. Untuk tehnik observasi ini penelitin dilakukan bulan maret 2013 yaitu
degan survey awal tempat penelitian, sekaligus meminta ksedian para orang tua sebagai subjek dari penelitian. Tehnik observasi juga dilakukan peneliti
saat wawancara dengan kader BKB Silih Asih. Tehnik observasi ini dilakukan atas dasar pertimbangan sebagai
berikut : a Dapat terhindar dari data semu, b Dapat diperoleh dari pengelaman secara langsung, c Memberi kemungkinan bagi peneliti
mengamati secara langsung, d Peneliti dapat memahami berbagai permasalahan yang terjadi dilapangan.
Mode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data-data penelitian yang berkaitan dengan pola pengasuhan anak, dorongan cinta kasih
keluarga, atau motivasi para orang tua dalam mengasuh anaknya dan tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak.
2. Tehnik Wawancara
Wawancara adalah suatu dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara Arikunto, 1993:126.
Tehnik wawancara adalah pengumpulan data yang utama dalam peelitian ini, karena informasi yang diperoleh dapat lebih mendalam sebab peneliti
mempunyai peluang lebih luas untuk mengembangkan lebih jauh informasi yang diperoleh dari para kader maupun orang tua dan karena melalui tehnik
wawancara ini peneliti mempunyai peluang untuk dapat memehami pola pengasuhan orang tua pada BKB Silih Asih.
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Pada prinsipnya
pertanyaan disusun
fokus penelitian
dan permasalahan dalam penelitian ini, baru kemudian dilakukan wawancara.
Adapun kegiatan wawancara dan jawaban langsung ditulis dalam catatan lapangan. Adapun peneliti menggunakan wawancara yaitu untuk
mendapatkan jawaban yang valid dari terwawancara maka peneliti harus bertatap muka dan bertanya langsung dengan terwawancara.
Wawancara digunakan dengan menggunakan wawancara terstuktur denga harapan mampu mengarahkan kepada kejujuran sikap dan pemikiran
subjek peneliti ketika memberikan informasi agar informasi yang diberka sesuai dengan fokus penelitian.
Hasil Wawancara
Perencanaan kegiatan yang disusun oleh kader dalam meningkatkan pengasuhan orangtua di BKB Silih Asih
Kode : HWP No
Pertanyaan Kode Jawaban
1 Apakah ada kebijakan yang
dijadikan rujukan dalam perencanaan program BKB
Silih Asih? P
Iya ada kebijakan dari pemerintah yang diawali dari program
P2WKSS
K1 Ada dari Kecamatan diawali dari
program P2WKSS yang disosialisasikam dari awal tahun
2011 agar pendidikan anak sejalan antara sekolah dan dirumah
K2 Iya ada kebijakan dari kecamatan
dan kabupaten, yang bertujuan agar pengasuhan dan pendidikan
antara disekolah dan dirumah sama dan bersinergi
Apakah dalam pelaksanaan program BKB Silih Asih
sebelumnya dilakukan identifikasi kebutuhan?
P Iya Identifikasi dilakukan oleh
tutor, setelah itu didiskusikan dengan pengelola.
K1 Ya dilakukan identifikasi
kebutuhan dilihat dari kebutuhan para orangtua dan masukan dari
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kader untuk pemberian materi program BKB Silih asih
K2 Iya ada kita melakukan
identifikasi kebutuhan orangtua lewat buku komunikasi, disitu
orangtua menceritakan kegiatan anak-anaknya dirumah, dan kita
rumuskan untuk menjadi materi yang akan diberikan pada
orangtua agar sesuai dengan kebutuhan orangtua.
Apakah anda ikut terlibat dalam identifikasi kebutuhan
program BKB Silih asih? P
Tidak, kita hanya memantau, identifikasi dilakukan oleh para
kader
K1 iya dilakukan identifikasi
kebutuhan sebelum melaksanakan program dan identifikasi tersebut
dilakukan oleh kader dengan cara mengundang calon peserta semua
lalu kami melakukan wawancara, setelah kader mengidentifikasi
barulah didiskusikan dengan pengelola.
K2 Iya kerena yang melakukan
identifikasi adalah kader, caranya mengumpulkan calon peserta lalu
dilakukan wawancara.
Apakah proses pelaksanaan program BKB Silih Asih ini
dilaksanakan atas dasar kebutuhan orangtua?
P Iya atas dasar kebutuhan orangtua
K1 Iya
K2 Iya
PP1 Iya atas dasar kebutuhan orangtua
PP2 Iya sesuai dengan kebutuhan yang
kami butuhkan
Apakah peserta BKB Silih Asih dilibatkan dalam
P Tidak
K1 Tidak
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perencanaan program BKB ? K2
Tidak Apakah anda dilibatkan dalam
perencanaan program BKB? PP1
Tidak dilibatkan PP2
Tidak dilibatkan
Bagaimana anda merumuskan tujuan program BKB Silih
Asih? P
Perumusan tujuan ini kita lakukan dengan mendiskusikan hasil
identifikasi dengan para kader disesuaikan dengan tujuan dari
program BKB
K1 Mendiskusikan hasil identifikasi
yang didapat dengan pengelola dan kader
K2 Kita merumuskan tujuan program
BKB pertama dilihat dari harsil identifikasi kebutuhan setelah itu
dirumuskan dengan tujuan awal.
Apakah ibu mengetahui tujuan diadakannya program
BKB Silih Asih ? PP1
Iya saya mengetahui tujuan diadakannya program BKB yaitu
untuk menyamakan pendidikan dan pengasuhan yang diberikan di
sekolah dan dirumahdan untuk memberikan pengetahuan kepada
para orangtua mengenai pengasuhan perkembangan anak
dll.
PP2 Iya saya mengetahui, pertama
untuk memberitahukan kepada para orangtua tentang pengajaran
dan pengasuhan yang diberikan kader BKB Silih Asih dan untuk
pengetahuan orangtua tentang mengasuh dan mendidik anak
dirumah.
Bagaimana pembagian waktu pada proses pelaksanaan
program BKB Silih asih? P
Pembagian waktu telah disusun pada saat perencanaan program
workshop itu kita laksanakan pada hari sabtu, untuk pemeriksaan
kesehatan dua minggu sekali setiap hari senin, orangtua masuk
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sentra 2 kali persemester.
K1 Workshop pada hari sabtu, 3 jam
dalam setiap pertemuan dari jam 8.00-10.00 WIB, orangtua masuk
sentra 2 kali persemester.
K2 Workshop 3 jam setiap pertemuan
dilaksanakan setiap hari sabtu.
Pada hari apa saja program BKB Silih Asih
dilaksanakan? PP1
Workshop 2-3 jam setiap pertemuan sebulan sekali dijadwal
setiap hari sabtu, udah dijadwal oleh Kader BKB Silih Asih.
PP2 Workshop dari jam 08.00 sampai
jam 11.00. WIB, pemeriksaan 2 minggu sekali harinya
disesuaikan.
Apa anda selalu hadir pada pelaksanaan program BKB?
PP1 Iya saya selalu mengusahakan
hadir karena program tersebut penting.
PP2 Iya saya selalu hadir walaupun
jadwal jualan.
Dimanakah tempat kegiatan BKB ini berlangsung?
P Di posyandu anggur Rw 05, tapi
untuk kegiatan di luar disesuaikan dengan tema.
K1 Untuk pelaksanan program BKB
Silih Asih dilaksanakan bangunan posyandu anggur RW 5.
K2 Menggunakan bangunan posyandu
RW 5 dan untuk kegiatan luar disesuaikan dengan tema.
PP1 Di Posyandu Anggur
PP2 Di posyandu Anggur
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Apakah tempat tersebut sudah layak dijadikan tempat
pelaksanaan program BKB? PP1
Iya sudah layak karena pada pelaksanaan kita menggunakan
kursi tempatnya juga lumayan besar jadi tidak pengap.
PP2 Iya sudah layak menurut saya
Bagaimana pembiayaan pada kegiatan program BKB Silih
Asih? P
Pembiayaan diseduaikan dengan yang dibutuhkan dalam
pelaksanaan program BKB itu sendiri.
K1 Pembiayaan dilihat dari kebutuhan
program BKB.
K2 Dilihat dari apa yang dibutuhkan
dari pelaksanaan program
Berasal darimana dana untuk program BKB
K1 Biaya program BKB Silih Asih,
orangtua tidak dilibatkan.
K2 Dalam pembiayaan orangtua tidak
dilibatkan karena program BKB itu termasuk pasilitas dari
Puskesmas.
Apakah ibu dilibatkan dalam pembiayaan program BKB?
PP1 Tidak dilibatkan, program BKB
gratis PP2
Tidak dilibatkan
3. Tehnik Dokumentasi
Dokumentasi yang dimaksud untuk melengkapi data dari wawancara dan observasi. Tehnik dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data
yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dalam penelitian ini dari dokumentasi ini dimaksudkan untuk melenkapi data dari hasil
observasi dan wawancara. Pertimbangan peneliti menggunakan tehnik dokumentasi karena dokumentasi merupakan sumber data yang stabil. Data
dari dokumentasi memeiliki tingkat kepercayaan yang tinggi akan
Imas Suryatini, 2013 Upaya Kader BKB Dalam Meningkatkan Kemampuan Pengasuhan Orangtua
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kebenaran atau keabsahan data dan dokumentasi juga sebagai sumber data yang kaya untuk memperjelas identitas subjek penelitian sehingga dapat
mempercepat proses penelitian. Dalam penelitian ini dokumen diperoleh dari kantor KepalaDesa
Kertajaya berupa gambaran umum BKB Silih Asih, dan untuk mempertajam validitas laporan akan ditambahkan foto-foto yang berkaitan dengan
pelitian.
F. Instrumen Penelitian