Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
d. Memberikan jurnal harian kepada siswa kelas eksperimen 1 untuk
mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.
e. Memberikan postesatau tes akhir di kelas eksperimen 1 dan 2.
f. Memberikan angket kepada siswa kelas eksperimen 1.
3. Tahap Analisis data
a. Mengumpulkan hasil data kuantitatif maupun kualitatif dari kelas
eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2. b.
Menganalisis data hasilpenelitian. 4.
Tahap Membuat kesimpulan
F. Teknis Pengolahan Data
1. Analisis Data Kuantitatif
a. Analisis Data Pretes dan Postes
Analisis pretes dilakukan untuk mengetahui kondisi dan kemampuan awal pada kedua kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2. Jika kondisi awal siswa di kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2relatif sama, analisis untuk kemampuan komunikasi
matematis setelah dilakukan pembelajaran yaitu dengan menganalisis data hasil postes.Namun apabila kondisi awal siswa kelas eksperimen
1 dan kelas eksperimen 2 berbeda secara signifikan maka akan digunakan analisis kovarianterhadap hasil pretes dan postes kelas
eksperimen1 dan kelas eksperimen 2. Pengolahan data pretes dilakukan dengan uji statistik berikut:
1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data pada kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2berasal dari populasi
yang berdistribusi normal atau tidak. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20. Perumusan
hipotesis untuk uji normalitas yatu:
Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
H : Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
H
1
: Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Kriteria pengujiannya adalah:
a Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. b
Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H diterima.
Uji normalitas dilakukan dengan uji Shapiro-Wilkdengan taraf signifikansi 5 0,05. Jika data pada kedua kelas berdistribusi
normal, maka analisis dilanjutkan dengan uji homogenitas varians. Namun, apabila data pada salah satu kelas tidak berdistribusi
normal, analisis data dilakukan dengan uji kesamaan dua rata-rata nonparametrik uji Mann Whitney.
2 Uji Homogenitas Varians
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengetahui apakah kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 mempunyai varians
yang homogen atau tidak. Uji homogenitas variansmenggunakan Uji Levene pada SPSS versi 20. Dengan taraf kepercayaan sebesar
95 dan taraf signifikansi 5, hipotesisnya adalah: H
: Kedua kelas memiliki varians yang sama homogen H
1
: Kedua kelas tidak memiliki varians yang sama tidak homogen
Kriteria pengujiannya yaitu: a
Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H ditolak.
b Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H
diterima. Jika kedua kelas memiliki varians yang homogen, analisis data
dilanjutkan dengan uji kesamaan dua rata-rata menggunakan uji t. Namun, jika kedua kelastidak homogen analisis data menggunakan
uji t’. 3
Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan Uji Independent
Sample T-Test pada SPSS versi 20. Dengan taraf signifikansi
sebesar 5 atau 0,05 , hipotesisnya yaitu:
Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
H : Tidak terdapat perbedaan skor rata-rata pretes kemampuan
komunikasi matematis siswa kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2
H
1
: Terdapat perbedaan skor rata-rata pretes kemampuan komunikasi matematis siswa kelas eksperimen 1 dan kelas
eksperimen 2 Kriteria pengujiannya adalah:
a Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. b
Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H diterima.
Apabila tidak terdapat perbedaan skor rata-rata pretes yang signifikan antara kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2, maka
untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan komunikasi matematis setelah diberi perlakuan maka dilakukan
analisis terhadap hasil postes seperti uji statistik pada hasil pretes. Namun jika skor rata-rata pretes berbeda secara signifikan, akan
dilakukan analisis kovarian. Analisis kovarian Ankova merupakan penggabungan antara uji
komparatif dan korelasional. Ankova bertujuan untuk mengetahui perbedaan tentang nilai rata-rata dari variabel dependen variabel
terikat dengan pengaruh dari variabel yang dikendalikan kovariat Priatna, 2010. Pengujian dengan menggunakan analisis kovarian
menempatkan kondisi setelah perlakuan sebagai variabel dependen variabel terikat, kondisi sebelum perlakuan sebagai variabel yang
dikendalikan kovariat, dan jenis perlakuan sebagai variabel independen variabel bebas Widhiarso, 2011. Dalam penelitian ini,
skor postes sebagai variabel dependen, skor pretes sebagai kovariat, dan pembelajaran matematika yang diterapkan sebagai variabel
independen. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum analisis ankova
dilakukan Mayers, 2013 yaitu:
Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1 Variabel dependen dan kovariatberasal dari populasi yang
berdistribusi normal Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-
Wilk pada taraf signifikansi 5 0,05 di SPSS versi 20.
Perumusan hipotesis untuk uji normalitas yatu: H
: Data berasal dari populasi yang berdistribusi normal H
1
: Data berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal Kriteria pengujiannya adalah:
a Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. b
Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H diterima.
2 Adanya hubungan antara kovariat dengan variabel dependen.
Hubungan ini dibuktikan dengan analisis korelasi. Analisis korelasi dilakukan dengan uji korelasi Product
Momen Pearson di SPSS versi 20 dengan taraf signifikansi 5.
Perumusan hipotesis untuk uji korelasi yatu: H
: Tidak ada korelasi antara kovarian dengan variabel dependen
H
1
: Ada korelasi antara kovarian dengan variabeldependen Kriteria pengujiannya adalah:
a Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. b
Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H diterima.
3 Kemiringan slope garis regresi antar kelompok harus sama.
Kesamaan kemiringan garis ini dibuktikan dengan tidak adanya
interaksi antara
kovariat dengan
variabel independen.Perumusan hipotesisnya yaitu:
H : Tidak ada interaksi antara kovariat dengan variabel
independen H
1
: Ada interaksi antara kovariat dengan variabel independen Kriteria pengujiannya adalah:
a Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H
ditolak. b
Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H diterima.
Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Setelah syarat tersebut terpenuhi, analisis kovarian dapat dilakukan. Pada penelitian ini analisis kovarian dilakukan dengan
bantuan SPSS versi 20 pada taraf signifikansi 5. Perumusan hipotesis untuk uji kovarian two-tailed yatu:
H : Kemampuan komunikasi matematis antara siswa yang
memperoleh pembelajaran matematika realistik berbantuan GeoGebra
sama dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik tanpa berbantuan GeoGebra.
H
1
: Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran
matematika realistik
berbantuan GeoGebra
berbedadengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik tanpa berbantuan GeoGebra.
Kriteria pengujiannya adalah: a
Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H ditolak.
b Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H
diterima. Selanjutnya, analisis kovarian one-tailed dilakukan dengan
software Minitab 16. Perumusan hipotesis untuk analisis kovarian
one-tailed yatu: H
: Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik berbantuan GeoGebrasama
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik tanpa berbantuan GeoGebra.
H
1
: Kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik berbantuan GeoGebralebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika realistik tanpa berbantuan GeoGebra.
Kriteria pengujiannya adalah: a
Jika nilai Signifikansi Sig. 0,05 , maka H ditolak.
b Jika nilai Signifikansi Sig. ≥ 0,05 , maka H
diterima.
Dian Nopiyani, 2013 Penerapan Pembelajaran Matematika Realistik Berbantuan Geogebra Untuk Meningkatan
Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
b. Analisis Data Indeks Gain