Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
pengalaman, penguasaan materi. Mengenai faktor eksternal meliputi lingkungan di luar diri mahasiswa seperti situasi dan kondisi yang tidak mendukung. Disamping faktor
internal dan eksternal di atas, yang juga dirasakan sebagai kendala adalah faktor proses pembelajarannya.
6. Pengembangan kemampuan berpikir kritis melalui implementasi Poject Citizen didukung oleh faktor determinan yang mempermudah. Apa saja hal-hal yang dimaksud
itu? yaitu menyangkut sistematika kegiatannya , kreativitas model dan cara kerjanya, adanya alur berpikir, diskusi kelompok dan presentasi melalui gambar, skema, peta
konsep untuk berargumentasi. Project citizen juga mempermudah karena menarik bagi mereka yaitu langsung mempraktikkan ilmu seperti merumuskan masalah, melakukan
kajian, membuat usulan alternatif kebijakan dan merencanakan tindakan yang semuanya merupakan ekspresi dari kegiatan berpikir. Faktor lain yang juga ikut mempermudah
yaitu adanya proses yang melatih kerja sama, suasana yang tidak membosankan karena bersifat interaktif membuat mahasiswa aktif dan memungkinkan untuk berpikir kritis.
7. Kontribusi Project citizen dan pengaruhnya pada pembelajaran PKn kaitannya dengan berpikir kritis adalah pada menggabungkan antara ilmu dan praktek pengetahuan
kewarganegaraan dengan kegiatan ilmiah. Dalam hal ini Project citizen menopang kegiatan dan cara kerja ilmiah sebagai pencerminan berpikir ilmiah.
C. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, temuan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka ada implikasi yang harus diperhatikan yang meliputi implikasi teoritis dan
implikasi praktis sebagai berikut:
1. Implikasi Teoritis
Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
Pengembangan berpikir kritis perlu disertai dengan pemahaman mengenai berpikir kritis itu sendiri mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan
berpikir kritis menggunakan Project citizen yang didahului dengan pemahaman berpikir kritis hasilnya lebih maksimal jika dibanding dengan yang tidak disertai pemahaman. Hal
itu secara teoritis memperkuat pernyataan bahwa mengajar dengan pemahaman akan sangat baik hasilnya. Jika tidak didahului dengan pemahaman maka perbedaannya yang
menonjol dibanding dengan yang dilakukan dengan cara yang tidak menggunakan pemahaman atau secara konvensional hanya pada elemen karakteristik sedangkan elemen
sikap positif dan kemampuan hanya beda tipis. Secara teoritis hasil penelitian ini menggabungkan teacher centre strategies, material centre strategies dan ketiga student
centre strategies dalam porsi yang diperlukan. Artinya antara materi, gurudosen dan siswamahasiswa tetap berkontribusi pada proses pembelajaran dan dalam hal ini
gurudosen berperan memberi pemahaman berpikir kritis terlebih dahulu sebelum menggunakan Project citizen.
Usaha mengembangkan berpikir kritis akan kurang maksimal jika hanya menggunakan struktur pembelajaran tanpa peran pengajar dalam meningkatkan
pemahaman. Peran pengajar membantu memberikan pemahaman mengenai berpikir kritis itu sendiri agar proses yang dialami adalah proses dengan pemahaman. Ini memperkuat
teori mengajar yang memadukan peran pengajar dengan strukturmodel pembelajaran. Secara teoritis perlu dilakukan analisis tingkat berpikir kepada para
mahasiswasiswa karena setiap jenjang pendidikan mengasumsikan tingkat berpikir tertentu sehingga dapat diketahui dimana letak kekurangannya. Demikian juga secara
teoritis perlu dilakukan pemetaan materi beserta dengan issu-issu yang ada ditinjau dari
Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
sudut berpikir berpikir pada umumnya, berpikir ilmiah, model berpikir, tingkat berpikir yang sudah tentu akan menambah bobot dalam rangka pengembangan berpikir kritis.
Secara teoritis Project citizen jika digunakan untuk mengembangkan berpikir kritis akan lebih maksimal hasilnya apabila ditambah dengan pemahaman mengenai
berpikir dan berpikir kritis itu sendiri dikaitkan dengan civic knowledge karena Project citizen sifatnya lebih struktural proses kerja. Dengan struktur kerja yang mendukung
dan adanya pemahaman mengenai macam-macam berpikir dan berpikir kritis itu sendiri terbukti hasilnya lebih maksimal.
2. Implikasi Praktis