Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
BAB.V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI
Bab V ini mengemukakan tentang kesimpulan, implikasi dan rekomendasi yang masing-masing terkait dengan hasil penelitian, pembahasan penelitian dan temuan
penelitian. Mengenai kesimpulan dalam bab ini dibedakan antara kesimpulan umum dan kesimpulan khusus. Kemudian implikasi di bab ini mencakup implikasi teoritis dan
praktis. Sedangkan rekomendasi yang dimaksud mencakup kepada lembaga lembaga terkait, dosen dan mahasiswa.
A. Kesimpulan Umum
Berdasarkan masalah yang diangkat dan tujuan penelitian yang dikaitkan dengan hasil penelitian dan pembahasan dapat dirumuskan kesimpulan sebagai berikut:
Secara umum dalam kaitannya dengan pengembangan berpikir kritis, menggunakan Project citizen lebih membawa hasil yang baik dibandingkan dengan
pembelajaran secara konvensional khususnya pada pengembangan karakterisitk berpikir kritisnya karena Project citizen itu lebih membantu, menarik, mengaktifkan, interaktif,
menyenangkan, unik. Membantu disini yang dimaksud ialah memudahkan untuk berpikir kritis karena ada data untuk melakukan argumentasi, lebih mampu membedakan sikap
yang emosional dan rasional karena didukung oleh jalan pikiran yang dinyatakan dalam porto folio baik dokumentasi maupun tayangan. Membantu dalam hal ini juga termasuk
dalam hal mengemas, memilih dan menyajikan informasi sehingga mudah membedakan antara informasi yang akurat dan yang kurang akurat. Project citizen sebetulnya lebih
memberi peluang banyak untuk mengembangkan sikap positif untuk berpikir kritis
Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
khususnya kemampuan melakukan klarifikasi, kemampuan bersikap terbuka dan berpikir fleksibel. Hal itu sangat erat dengan unsur democratic teaching dan cooperative teaching
yang ada di dalam Project citizen yang memberi suasana terbuka dan partisipatif. Project citizen juga lebih membawa hasil yang baik untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis dibanding kelas konvensional karena khususnya pada unsur kemampuan melakukan identifikasi, kemampuan menjelaskan dan menggambarkan, kemampuan berpendapat dan
mempertahankannya karena Project citizen menggunakan media dan kegiatan yang cukup lengkap seperti porto folio dokumen, portofolio tayangan, serta melakukan
penelitian sehingga lebih menguasai data dan dalam berargumentasi. Begitu juga dalam hal mengembangkan karakteristik berpikir kritis, project citizen lebih meningkatkan
karakteristik khususnya dalam menghadapi, memanfaatkan informasi, membedakan klaim yang rasional dan emosional, kemampuan menunjukkan analisis data, kemampuan
berargumentasi, kemampuan menggunakan bukti. Dengan Project citizen mahasiswa menyatakan sangat terbantu untuk berpikir kritis khususnya yang menyangkut
karakteristik berpikir kritisnya. Faktor umum yang menjadi kendala dan yang paling dirasakan dalam berpikir
kritis sangat berfariasi baik internal maupun eksternal seperti malas, penguasaan materi, proses dan situasi pembelajaran di kelas, topik atau isu yang kurang menantang
disamping faktor profil pengajarnya. Namun dari berbagai jawaban yang diberikan responden tidak satupun yang menyinggung faktor budaya atau mengeksplor dari segi
budaya hanya sebagian kecil menjawab malas. Justru sebagian besar menjawab penguasaan materi menjadi kendala bagi berpikir kritis khususnya ketrampilan bertanya,
artinya jika penguasaan materinya kurang maka akan menjadi kendala untuk berpikir
Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
kritis tetapi jika banyak materi yng dikuasai akan mempermudah berpikir kritis. Temuan ini membenarkan pandangan yang mengatakan bahwa ada hubungan antara aspek
kognitif dengan ketrampilan berpikir kritis. Project citizen diakui dan dilihat sebagai sebuah model yang banyak
kelebihannnya secara praktis untuk mengembangkan berpikir kritis seperti membantu dalam arti memudahkan proses berpikir kritis seperti adanya portofolio yang berisi hasil
wawancara dan pengumpulan data dengan sarana lain. Mendorong disini dalam arti terjadinya diskusi interaktif, tanya-jawab dan berpendapat serta bertanya, sedangkan
memicu disini dalam arti suasananya membangkitkan dialog yang konstruktif. Pemahaman mahasiswa tentang ”Berpikir Kritis” yang mencakup sikap positif,
kemampuan dan karakter berpikir kritis belum semuanya memenuhi persepsi yang ideal. Mengetahui pemahaman mahasiswa tentang ”Berpikir Kritis” dengan komponennya
seperti sikap positif dalam berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis dan karakteristik berpikir kritis memudahkan dalam hal mengembangkannya karena diketahui titik
kelemahannya. Titik kelemahan dilihat dari sudut pemahaman ternyata bukan terletak pada sikap positip dan kemampuan berpikir kritisnya melainkan pada pemahaman
mengenai karakteristik berpikir kritisnya. Karakteristik inilah yang akan memberi bobot dan kualitas berpikir kritis seseorang karena ini merupakan ciri pembeda jika
dibandingkan dengan ”berpikir” yang lain. Hasil pemahaman ini sangat membantu dosenpengajar dalam membuat rencana pengembangan dan latihan serta tugas
mahasiswa karena akan lebih terarah pada upaya menutup kelemahan yang telah diketahui. Itu terbukti pada tahap II hasilnya lebih meningkat setelah diberi pemahaman
Yosaphat Haris Nusarastriya, 2013 Pengembangan Berpikir Kritis Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menggunakan Project
Citizen Studi Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Di Universitas Kristen Satya Wacana Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
dahulu tentang berpikir kritis yang meliputi elemen sikap positif dalam berpikir kritis, kemampuan berpikir kritis serta karakteristik berpikir kritis.
Dalam kaitannya dengan tuntutan kompetensi, Visi dan Misi dalam Pendidikan Kewarganegaraan khususnya yang berhubungan dengan civic skill dan tuntutan Visi-
Misi Universitas Kristen Satya Wacana Project citizen berkontribusi dan berpengaruh pada kualitas pembelajaran PKn karena mendekatkan antara teori dan praktik sehingga
terjadi pengembangan berpikir kritis terutama dalam hal karakteristik berpikir kritis untuk membahas dan memecahkan isu-isu di bidang kewarganegaraan. Project citizen
berpengaruh positif dalam pembentukan sikap ilmiah karena di dalam prosesnya mahasiswa mengalami secara praktis berpikir induksi, deduksi, analisis dan sintesis.
Kontribusi yang lain ialah pada kemampuan berpikir mandiri dan menumbuhkan sikap rasional dan mengurangi sikap emosional dalam berpendapat dan mempertahankan
pendapat, karena ada dasar yang dikemas dalam porto folio baik tayangan maupun dokumen. Project citizen juga mengkondisikan berargumentasi secara terukur karena data
yang diperoleh dan kemudian ditayangkan merupakan data konkrit yang memiliki dasar sehingga pada tataran berpikir lebih didominasi pada tingkat berpikir yang eksistensial
positif dan operasional pragmatik, artinya hampir tidak ditemukan taraf pemikiran yang bersifat filosofis metafisik. Karakteristik berpikir kritis yang ditopang melalui Project
citizen akan berpengaruh pada cara kerja ilmiahsikap ilmiah dan berpikir ilmiah keilmuan yaitu berpikir rasional dan empiris untuk menghadapi persoalan konkrit.
B. Kesimpulan Khusus