9
Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan provinsikabupatenkota yang terdiri dari
urusan wajib, urusan pilihan, dan urusan penangananya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah atau
antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Pada pelaksanaannya anggaran belanja daerah dirinci menurut urusan
pemerintahan daerah, organisasi, fungsi, program, kegiatan, kelompok belanja langsung dan belanja tidak langsung, jenis, objek, dan rinci objek belanja.
2.3 Pembiayaan Daerah
Pembiayaan daerah adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya. Komponen anggaran daerah ini meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk
memanfaatkan surplus. Dengan demikian anggaran pembiayaan akan terdiri atas penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiyaaan Purnomo,2009:45.
Purnomo 2009 mengemukakan bahwa penerimaan pembiayaan daerah bersumber dari :
a. Sisa Lebih Perhitunga Anggaran SiLPA tahun anggaran sebelumnya.
b. Pencairan dana cadangan.
c. Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.
d. Penerimaan pinjaman daerah.
e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman.
10
f. Penerimaan piutang daerah.
Sedangkan pengeluaran pembiayaan daerah mencakup: a.
Pembentukan dana cadangan. b.
Penerimaan modal investasi pemerintah daerah. c.
Pembayaran pokok utang. d.
Pemberian pinjaman daerah.
2.4 Pinjaman Daerah
Pinjaman daerah merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan pelayanan
kepada masyarakat Purnomo,2009:47. Purnomo 2009 mengemukakan bahwa secara teoritis pinjaman daerah
dapat dikelompokkan menjadi 9 jenis yaitu: a.
Pinjaman dari pemerintahan yang lebih tinggi. b.
Pinjaman dari lembaga keuangan internasional.
c.
Pinjaman dari bank kredit pusat
central credit bank
atau dana pinjaman pusat
central loan found. d.
Penerbitan obligasi daerah.
e.
Pinjaman atau penarikan uang melebihi saldo bank
over draft
.
f.
Pinjaman dengan jaminan asset Pemda.
g.
Pinjaman dari dana cadangan sendiri
internal reserve fund. h.
Pinjaman dalam bentuk pembelian atau sewa peralatan.
i.
Pembiayaan pendahuluan pembangunan proyek kontraktor.
11
Berdasarkan jenis pengelompokan pijaman daerah tersebut, maka dalam penelitian ini yang penulis teliti adalah jenis pinjama daerah yang berasal dari
masyarakat dengan cara penerbitan obligasi daerah di pasar modal.
2.5 Obligasi Daerah