Identifikasi Masalah Batasan Masalah Rumusan Masalah

5 Nani Astuti, 2013 Penggunaan Abreviasi Di Kalangan Remaja Di Kota Bandung Suatu Kajian Sosiolinguistik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dideskripsikan pemakaian akronim dan singkatan pada media SMS dan chatting yang dianggap memiliki keunikan, yaitu harus menggunakan bahasa yang singkat, tepat, dan mudah di mengerti. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Wirawan 2008, beliau melakukan penelitian tentang penggunaan abreviasi prokem slang pada situs jejaring sosial. Dalam penelitian tersebut dikaji bentuk abreviasi dengan menggunakan teori abreviasi. Penelitian sejenis dilakukan oleh Wulan 2009 dengan kajian penggunaan abreviasi di lingkungan TNI. Berdasarkan penelitian tersebut, penelitian mengenai penggunaan abreviasi di kalangan remaja ini penting untuk dilakukan sebab penguasaan ragam bahasa dewasa ini menjadi tuntutan bagi setiap penutur. Mengingat bahasa bersifat dinamis, penelitian ini akan semakin penting karena penggunaan abreviasi pun semakin berkembang sesuai dengan zaman dan variasi bahasanya pun semakin beragam. Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa objek yang diteliti, yaitu penggunaan abreviasi pada media masa, media elektronik, serta penggunaan abreviasi di lingkungan TNI yang penggunanya rata-rata orang dewasa, sedangkan objek yang diteliti pada penelitian kali ini ialah remaja. Itu membuktikan bahwa penggunaan abreviasi bukan hanya di kalangan dewasa, tetapi sudah digunakan di kalangan remaja, mungkin ke depannya anak-anak bahkan orang tua pun akan menggunakan abreviasi dalam tuturan sehari-hari.

1.2 Masalah

Dalam bagian ini akan diuraikan masalah yang menjadi fokus penelitian. Adapun uraiannya meliputi 1 identifikasi masalah, 2 batasan masalah, dan 3 rumusan masalah.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 6 Nani Astuti, 2013 Penggunaan Abreviasi Di Kalangan Remaja Di Kota Bandung Suatu Kajian Sosiolinguistik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1 Seiring berkembangnya iptek ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai aspek kehidupan, maka semakin berkembang pula penutur abreviasi di berbagai kalangan, khususnya di kalangan remaja di kota Bandung. 2 Pola pikir serba gampang menyebabkan meluasnya penggunaan abreviasi yang tidak logis di masyarakat, khususnya di kalanganan remaja di kota Bandung. 3 Penggunaan abreviasi yang tidak terkendali menyebabkan hilangnya fungsi dalam berbahasa.

1.2.2 Batasan Masalah

Peneliti merasa perlu untuk memberikan batasan terhadap masalah yang akan diteliti agar penelitian ini lebih teratur dan terarah. Batasan masalah tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut. 1 Bentuk abreviasi yang diteliti adalah bentuk abreviasi yang digunakan di kalangan remaja di kota Bandung. 2 Jenis dan pola pembentukan abreviasi di kalangan remaja di kota Bandung. 3 Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiolinguistik. 4 Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan April sampai bulan Juni tahun 2013. 5 Responden dalam penelitian ini ialah remaja di kota Bandung. 6 Remaja yang di maksud dalam penelitian ini ialah seseorang yang berusia 12 tahun sampai dengan 21 tahun, baik yang sedang mengikuti proses pendidikan maupun yang tidak mengikuti proses pendidikan.

1.2.3 Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini dirumuskan masalah-masalah yang dianalisis pada bagian pembahasan. Rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut. 1 Bagaimana jenis abreviasi di kalangan remaja di kota Bandung? 2 Bagaimana pola abreviasi di kalangan remaja di kota Bandung? 7 Nani Astuti, 2013 Penggunaan Abreviasi Di Kalangan Remaja Di Kota Bandung Suatu Kajian Sosiolinguistik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya penggunaan abreviasi di kalangan remaja di kota Bandung?

1.3 Tujuan Penelitian