Nani Astuti, 2013 Penggunaan Abreviasi Di Kalangan Remaja Di Kota Bandung Suatu Kajian Sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kalangan remaja yang berupa singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf untuk mendukung peneliti dalam proses pengolahan data.
3.6.4 Studi Dokumenter
Teknik dokumentasi yang peneliti lakukan ialah mendata secara langsung data-data dari situng jejaring sosial seperti facebook dan twitter
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam teknik analisis data ini, peneliti dapat menjawab rumusan masalah yang sudah dirumuskan pada bab sebelumnya. Pada teknik analisis data ini pun
dijelaskan langkah-langkah secara rinci yang ditempuh peneliti dalam menganalisis atau mengolah data yang sudah diperoleh melalui teknik
pengumpulan data. Adapun teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1 mentranskripsi data hasil observasi;
2 mengidentifikasi bentuk-bentuk abreviasi di kalangan remaja yang berupa
singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf; 3
mengklasifikasikan bentuk-bentuk abreviasi di kalangan remaja ke dalam jenis dan pola abreviasi;
4 menganalisis bentuk-bentuk abreviasi di kalangan remaja berdasarkan
pembentukan singkatan, penggalan, akronim, kontraksi, dan lambang huruf. Dalam menganalisis setiap data peneliti menggunakan kartu data untuk
mempermudah dalam proses analisis; 5
menyimpulkan hasil analisis.
193
Nani Astuti, 2013 Penggunaan Abreviasi Di Kalangan Remaja Di Kota Bandung Suatu Kajian Sosiolinguistik
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dianalisis pada bab sebelumnya, peneliti berkesimpulan sebagai berikut.
1 Abreviasi di kalangan remaja di kota Bandung berjumlah 170 data. Data yang
diperoleh berupa singkatan berjumlah 65 data, akronim berjumlah 104 data, dan gabungan singkatan dengan akronim berjumlah 1 data.
2 Jenis-jenis abreviasi yang dianalisis berdasarkan pola-pola yang di tentukan
oleh Kridalaksana 1992: 159-178 maupun pola baru yang dihasilkan karena adanya pola abreviasi yang terbentuk di luar dari pola yang sudah ada. Pola
baru yang ditemukan ialah berjumlah 54 pola baru yang terdiri dari jenis singkatan terdapat 10 pola baru, jenis akronim terdapat 43 pola baru, dan
dalam jenis gabungan akronim dengan singkatan memiliki 1 pola. 3
Dari 170 data yang telah dianalisis dengan menggunakan kartu data berdasarkan konteks menurut teori komponen tutur menurut Hymes Chaer
dan Agustiana, 2004: 48-49, yaitu meliputi S Setting and Scene, P Participant, E Ends, A Act Sequences, K Key, I Instrumentalities, N
Norm of Interaction and Interpretation, and G Genres, ada 119 data yang sudah memenuhi delapan komponen tutur yang meliputi S Setting and
Scene, P Participant, E Ends, A Act Sequences, K Key, I Instrumentalities, N Norm of Interaction and Interpretation, and G
Genres, ada 1 data yang hanya meliputi tujuh komponen tutur yang meliputi aspek P Participant, E Ends, A Act Sequences, K Key, I
Instrumentalities, N Norm of Interaction and Interpretation, and G Genres, dan ada 50 data yang hanya meliputi enam komponen tutur yang
meliputi P Participant, E Ends, A Act Sequences, I Instrumentalities, N Norm of Interaction and Interpretation, and G Genres.