KomponenKomitmen Organisasional Komitmen Organisasional

20 Komitmen organisasional menunjukkan mengenai kesediaan karyawan untuk terlibat di dalam keanekaragaman aktivitas organisasi untuk membantu mencapai tujuan organisasi Naeem, 2013. Joo dan Sunyoung 2009 dalam penelitiannya mengungkapkam bahwa variabel seperti jenis kelamin, usia, pendidikan, tingkat hirarki, jenis pekerjaan dan masa jabatan mempengaruhi komitmen organisasional. Perilaku karyawan seperti sikap, kemampuan, keterampilan. Moral, kepribadian, interaksi dengan orang lain dan nilai-nilai yang dianut menentukan tingkat kepuasan kerja yang dicapai dan akan berpengaruh pada komitmen karyawan terhadap organisasi Lumbanraja, 2009. Berdasarkan uraian teori dari para tokoh diatas, dapat disimpulkan bahwa komitmen organsisasional adalah kesediaan karyawan untuk meyakini dan menunjukkan nilai-nilai yang ada pada perusahaan dalam dirinya dengan kemauan yang kuat untuk memberikan sesuatu yang dapat mencapai tujuan perusahaan.

2.1.3.1 KomponenKomitmen Organisasional

Allen Meyer 1991 merumuskan tiga komponen komitmen organisasional, yaitu: 1 Affective commitment, berkaitan dengan hubungan emosional anggota terhadap organisasinya, identifikasi dengan organisasi, dan keterlibatan anggota dengan kegiatan di organisasi. Anggota organisasi dengan affective commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena memang memiliki keinginan untuk itu want to. 21 2 Continuance commitment, berkaitan dengan kesadaran anggota organisasi akan mengalami kerugian jika meninggalkan organisasi. Anggota organisasi dengan continuance commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena mereka memiliki kebutuhan untuk menjadi anggota organisasi tersebut need to. 3 Normative commitment, menggambarkan perasaan keterikatan untuk terus berada dalam organisasi. Anggota organisasi dengan normative commitment yang tinggi akan terus menjadi anggota dalam organisasi karena merasa dirinya harus berada dalam organisasi tersebut ought to. Penelitian Zulpikar dan Daniel 2011 juga menyatakan bahwa komponen dalam komitmen organisasional dibagi menjadi 3 yaitu. 1 Komitmen afektif affective commitment Komitmen afektif affective commitment adalah komitmen yang berkaitan dengan adanya keiniginan untuk terikat pada organisasi atau keterikatan emosional karyawan, identifikasi dan keterlibatan dalam organisasi yang terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau merasa mempunyai nilai yang sama dengan organisasi. Indikator yang diturunkan menjadi item pernyataan dalam penelitian Zulpikar dan Daniel 2011 terdiri atas bagaimana seorang karyawan merasa senang menghabiskan sisa karir di perusahaan, perasaan bangga terhadap organisasi, rasa empati terhadap organisasi, loyalitas terhadap organisasi dan keterikatan secara emosoional terhadap organisasi. 22 2 Komitmen berkelanjutan continuance commitment Komitmen berkelanjutan continuance commitment adanya suatu kesadaran akan biaya-biaya yang harus ditanggung yakni kerugian baik secara finansial atau kerugian lainnya yang berhubungan dengan keluarnya karyawan dari organisasi. Indikator yang diturunkan menjadi item pernyataan dalam penelitian Zulpikar dan Daniel 2011 terdiri atas kekhawatiran berhenti bekerja, perasaan yang berarti untuk meninggalkan organisasi, meninggalkan organisasi karena tidak punya pilihan lagi, tidak adanya peluang alternatif yang ada dan pengorbanan pada organisasi. 3 Komitmen normatif normative commitment Komitmen normative normative commitment adalah suatu perasaan wajib dari karyawan untuk tetap tinggal dalam suatu organisasi karena adanya perasaan hutang budi pada organisasi. Indikator yang diturunkan menjadi pernyataan dalam Zulpikar dan Daniel 2011 terdiri atas pemikiran karyawan tentang individu yang terlalu sering berpindah dari organisasi satu ke organisasi lainnya, loyalitas merupakan kewajiban moral, tawaran dari organisasi lain tidak lebih baik dari organisasi sekarang dan karyawan akan lebih baik untuk bekerja pada suatu organisasi sepanjang karir mereka.

2.2 Hipotesis Penelitian

Beberapa penelitian sebelumnya berkonsentrasi pada dua variabel yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu stres kerja dan komitmen organisasional. Tinggi rendahnya kinerja dipengaruhi oleh tinggi rendahnya stres kerja dan