Penilaian Kinerja Kinerja Karyawan

10 sumbangan bagi tercapainya kinerja setiap fungsi organisasi dan pada gilirannya kinerja fungsi-fungsi organisasi memberi sumbangan terhadap pencapaian kinerja organisasi.Aspek-aspek kinerja karyawan meliputi jumlah pekerjaan yang dapat diselesaikan, ketelitian dan ketepakatan dalam menyelesaikan tugasnya sesuai waktu yang telah ditentukan.Wirawan 2009:5 menyatakan bahwa kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Kinerja merupakan kemampuan melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya atau hasil pelaksanaan dari suatu proses kerja seseorang atau sekelompok orang, merupakan catatan perolehan yang dihasilkan dari fungsi pekerjaan tertentu atau kegiatan selama periode waktu tertentu Dian Kristianto dkk.,2012 Berdasarkan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu.

2.1.1.1 Penilaian Kinerja

Sedarmayanti 2010:261 menyatakan bahwa penilaian kinerja merupakan uraian sistematis, tentang kekuatan atau kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang atau kelompok. Ardana dkk. 2013:142 menyebutkan bahwa penilaian kinerja adalah proses melalui organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. Tujuan dilakukan penilaian 11 kinerja secara umum adalah untuk memberikan umpan balik kepada karyawan dalam upaya memperbaiki kinerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisai, dan secara khusus kaitannya dengan berbagai kebijakan SDM seperti tujuan promosi, kenaikan gaji, pendidikan, pelatihan, dan lain-lain.Demikian dengan Subha dan Shakil 2008 menyatakan bahwa penilaian dan pengukuran kinerja dilaksanakan agar dapat mengetahui prestasi yang diraih oleh karyawan, yang dilakukan secara berkala oleh pimpinan guna mengetahui prilaku dan hasil kinerja yang dicapai karyawan. Menurut Seni dalam Supriyanto 2010:141 terdapat sepuluh indikator pengukuran kinerja karyawan, yaitu: 1 Kuantitas, yaitu dalam mengukur kinerja maka yang harus dilihat adalah jumlah atau kuantitas kegiatan yang mampu dihasilkan disesuaikan dengan standar. Kuantitas juga dapat diartikan untuk mengukur seberapa banyak jumlah output yang mampu dihasilkan. 2 Kualitas, yaitu mutu atau hasil pekerjaan yang mampu dihasilkan dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan. Ukuran kualitas pekerjaan adalah kerapian, kebersihan, keteraturan, sedangkan untuk barang biasanya adalah model, bahan, image, dan lain-lain. 3 Ketepatan waktu, yaitu seberapa cepat pekerjaan bisa diselesaikan secara benar dan tepat waktu sesuai dengan standar yang telah ditentukan atau kesesuaian antara hasil pekerjaan dengan waktu yang telah ditetapkan. 12 4 Kedisiplinan, yaitu kemampuan untuk dapat bekerja sesuai dengan aturan- aturan yang telah ditentukan dengan kata lain tidak melanggar aturan organisasi. 5 Kepemimpinan, yaitu kemampuan yang dimiliki oleh pemimpin berupa gaya atau cara dalam memimpin untuk mencapai tujuan organisasi. 6 Kreativitas dan inovasi, yaitu kemampuan untuk selalu melakukan inovatif dan kreatif dalam usaha untuk mencapai tujuan. 7 Kehadiranabsensi, yaitu jumlah kehadiran dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan, kehadiran ini meliputi: jumlah hari masuk, cuti, libur, ketidakhadiran. 8 Kerjasama tim, yaitu kemampuan untuk membentuk tim kerja yang solid yang mampu untuk mencapai target yang telah ditentukan. 9 Tanggung jawab, yaitu kemampuan untuk bekerja secara penuh tanggung jawab, dan mau untuk menanggung risiko dalam bekerja. 10 Perencanaan pekerjaan, yaitu kemampuan dalam melakukan perencanaan yang telah menjadi tugas dan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut penelitian Aktar et al.2012 yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu: 1 Quality, merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan atau mendekati tujuan yang diharapkan. 2 Productivity or quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan yang diselesaikan. 13 3 Job accomplishment, merupakan tingkat sejauh mana suatu pekerjaan yang dibebankan pada karyawan didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu yang telah ditentukan. 4 Effectiveness, merupakan tingkat penerapan sumber daya dimaksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit penggunaan sumber daya. 5 Efficiency, merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan diselesaikan pada waktu yang dikehendaki dengan memperhatikan waktu yang tersedia untuk kegiatan yang lain. Berdasarkan kedua uraian tersebut maka indikator kinerja karyawan yang paling relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikutSedarmayanti, 2010:263. 1 Prestasi kerja, yaitu kemampuan yang dimiliki karyawan dalam penyelesaian tugas yang telah ditargetkan. 2 Tanggung jawab, yaitu karyawan memiliki rasa tanggung jawab untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. 3 Kejujuran, yaitu penyampaian sesuatu yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 4 Kerja sama, yaitu kemampuan karyawan dalam bekerja sama dengan rekan sekerjanya. 5 Inisiatif, yaitu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan serta mampu mengambil keputusan dalam keadaan mendesak. 14 6 Kecepatan dan ketepatan kerja, yaitu seberapa cepat karyawan mampu menyelesaikan pekerjaan rutin tanpa mengurangi kualitas kerja sesuai dengan waktu yang ditetapkan sebelumnya. 7 Tingkat kesalahan kerja, yaitu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa adanya kesalahan.

2.1.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja