sudah mulai jarang dirasakan olehnya. Nengah Parmi merasa sangat terbantu dengan adanya program bantuan pengadaan kasur tersebut. Sebelumnya Nengah
Parmi Hanya tidur beralaskan tikar yang ditambah dengan sprei dan beberapa kain kamen dengan bantal yang usang. Kondisi tersebut tentunya sangat tidak layak
bagi seorang lansia seperti Nengah Parmi. Dengan semakin membaiknya pola istirahat dari Nengah Parmi dapat
secara langsung menambah semangat hidupnya, yang tentunya juga menambah semangat kerja dalam hal wirausaha pembuatan canang yang ia geluti. Diharapkan
kedepannya taraf hidup dari Nengah Parmi dapat meningkat secara berkesinambungan.
4.2.3. Hasil Penyuluhan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS
Hasil dari pemberian penjelasanpenyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS yang berkaitan dengan cara mencuci tangan yang baik
dan banar cukup berhasil. Indikator keberhasilan dari program ini terlihat dari perilaku dari keluarga Dewa Putu Sedana khususnya cara mencuci tangan sudah
tampak baik dan benar. Setelah diberikan penyuluhan oleh mahasiswa KKN RM tentang langkah-
langkah mencuci tangan yang baik dan benar, keluarga Dewa Putu Sedana mengatakan sudah paham dan mengerti mengenai materi dan demonstrasi yang
diberikan. Selain itu, langkah-langkah yang diberikan juga sudah mampu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari khususnya setelah datang dari bekerja dan
aktivitas diluar rumah. Hal ini nantinya akan mencegah anggota keluarga ini terhindari dari penyakit akibat tidak mencuci tangan seperti diare dan lainnya.
4.2.4. Hasil Program Penanaman Tanaman Obat Keluarga TOGA
Hasil program penanaman tanaman obat keluarga sangat bermanfaat bagi keluarga Dewa Putu Sedana. Terlebih lagi untuk mengobati penyakit-penyakit
ringan maupun penyakit lain yang dapat diobati dengan obat herbal. Terutama untuk Nengah Parmi yang sudah memasuki usia lanjut yang mudah sekali
terserang penyakit-penyakit ringan, tanaman obat keluarga ini sangat. Nengah Parmi sendiri sempat menggunakan tanaman “jeruk kitki” saat ia terkena flu.
4.3.Kendala Pendampingan Keluarga
Adapun kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN RM UNUD saat melaksanakan program pendampingan keluarga Dewa Putu Sedana adalah sebagai
berikut: 1.
Kesulitan mengatur waktu kunjungan pada masa awal kegiatan KKN karena padatnya pelaksanaan program tematik KKN yang harus
diselesaikan. 2.
Sulitnya bertemu dengan kepala keluarga yaitu Bapak Dewa Putu Sedana karena kesibukannya bekerja dari pagi hingga senja. Mahasiswa KKN RM
UNUD hanya dapat menemuinya pada hari libur. 3.
Sulitnya melakukan wawancara dengan Nengah Parmi mengenai masalah ekonominya dikarenakan bagi beliau itu merupakan masalah yang sensitif
dan sering memancing kesedihan beliau. Oleh karenanya mahasiswa KKN RM UNUD menggunakan metode wawancara yang lebih mendalam dari
hati-kehati dengan beliau.