Struktur Organisasi Disertasi PENDAHULUAN

22 Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penyelenggaraan pelatihan kecakapan vokasional pada masyarakat pascabencana erupsi Merapi, untuk dapat mewujudkan hidup mandiri. b. Pengambil kebijakan pendidikan masyarakat di tingkat kabupaten, penelitian ini memberikan rekomendasi melalui data empirik terhadap perbaikan sistem pelatihan kecakapan vokasional dalam rangka memberdayakan masyarakat, ikut meningkatkan kemampuan, kemauan masyarakat pasca bencana dan peningkatan ekonomi keluarga, yang menjadi salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia yaitu pembangunan masyarakat. c. Sebagai bahan pertimbangan bagi birokrat setingkat pemerintah Desa, Kecamatam maupun Kabupaten dan penelitian ini diharapkan dapat memicu pembentukan kelompok-kelompok usaha produktif dari hasil pelatihan.

E. Struktur Organisasi Disertasi

Struktur penulisan disertasi ini dibagi ke dalam bab dengan rincian sebagai berikut: Pada bab pertama pendahuluan yang berisi uraian berkaitan dengan latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian penelitian, manfaat penelitian, kerangka berfikir penelitian dan struktur organisasi disertasi. Pada bab ini menjelaskan tentang pentingnya penelitian ini dilakukan dan dasar-dasar yang melandasi serta fokus kajian penelitian ini. Pada bab kedua adalah kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritik dalam menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan penelitian. Pada bab ini mengkaji teori pendidikan dan pelatihan, pelaksanaan pendidikan luar sekolah dan pendidikan orang dewasa sebagai proses pembelajaran kemandirian. Pengembangan kurikulum pembelajaran mandiri, hakekat belajar hidup mandiri, pemberdayaan masyarakat, perubahan sosial dan pelatihan yang berhubungan dengan topik untuk dijadikan landasan dalam penyusunan kerangka berfikir konseptual. Dalam bab ini pula peneliti mencoba mendudukkan masalah yang diteliti dalam konteks bidang keilmuan. 23 Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pada bab ketiga adalah metodologi. Pada bab ini menguraikan secara rinci mengenai lokasi dan subyek penelitian, desain penelitian, definisi operasional, teknik dan pengembangan instrument pengumpulan data dan teknik analisa data. Pada bab keempat adalah hasil penelitian dan pembahasan. Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian berupa; deskripsi hasil penelitian, gambaran pelaksanaan pelatihan pecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri pada pasyarakat pasca bencana alam, dampak pelatihan kecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri pada masyarakat pasca bencana, efektifitas penyelenggaraan pelatihan kecakapan vokasional dan faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan kecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri pada masyarakat pascabencana erupsi Merapi serta pembahasan dari hasil penelitian yang telah diperoleh. Bab kelima kesimpulan dan saran. Pada bab ini adalah menyajikan pemaknaan hasil penelitian terhadap analisis temuan penelitian. Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi, Subyek dan Sumber data Penelitian

Secara geografis lokasi penelitian ini adalah Di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kecamatan Cangringan berada di sebelah Timur Laut dari Ibukota Kabupaten Sleman. Jarak Ibukota Kecamatan ke Pusat Pemerintahan Kabupaten Sleman adalah 25 Km, sedangkan jarak ke puncak Merapi Kurang lebih sekitar 10 Km. Oleh karena itulah daerah ini menjadi salah satu kawasan yang terkena dampak cukup parah dari erupsi Merapi November 2010. Kecamatan Cangkringan dipilih melalui beberapa kriteria: l Kecamatan Cangkringan adalah wilayah terparah terdampak bencana alam `wesus gembel`; 2 pertimbangan variasi geo-demografis masyarakat pegunungan yaitu memiliki ciri khas mata pencaharian bertani dan beternak. Dalam penelitian kualitatif ini tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan `social situation` yang terdiri atas tiga elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktivitas activity yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah bersama dengan keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam `apa yang terjadi` di dalamnya. Pada situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas orang-orang yang berada pada tempat tertentu. Situasi sosial seperti ditunjukkan pada gambar 3.1 Lokasi Subyek Aktivitas Situasi sosial

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Tonggak Awal Bangkitnya Masyarakat Sleman Pasca Letusan Merapi

0 5 15

PENDAHULUAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 4 11

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 177

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN Jln. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 172

PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA ERUPSI MERAPI (STUDI DI HUNIAN TETAP BANJARSARI, DESA GLAGAHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA).

1 2 124

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 24 231

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 188

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

299 EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010

0 1 11