Reduksi data data reduction. Penyajian data data display. Penarikan kesimpulan dan verivikasi conclusion drawingverification.

Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 122 Analisa data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan yaitu sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, selama di lapangan, dan sampai selesai di lapangan. Analisa data kualitatif digunakan untuk memaknai data obyektif tentang implementasi pelatihan kecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri pada masyarakat pasca bencana alam erupsi merapi di Kecamatan Cangringan Kabupaten Sleman DIY. Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Menurut pendapat Miles and Huberman dalam Sugiyono 2008, mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Aktivitas dalam analisa data, yaitu data reduction, data display, dan conclusion drawingverification setelah peneliti melakukan pengumpulan data, maka peneliti melakukan anticipatory sebelum melakukan reduksi data. Model interaktif dalam analisa kualitatif ditunjukkan pada gambar 3.3 berikut: Gambar 3.3 Komponen Dalam Analisis Data Kualitatif Langkah-langkah yang ditempuh untuk menganalisis data kualitatif pada tahap penelitian pendahuluan ini adalah: a reduksi data data reduction, b penyajian data data display, dan b penarikan kesimpulan dan verivikasi conclusion drawingverification.

a. Reduksi data data reduction.

Data collection Data display Data reduction Conclutions: drawingverifying Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 123 Data dari lapangan cukup b anyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci untuk segera dilakukan analisa data melalui reduksi. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang jelas. Dalam mereduksi data, peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data

b. Penyajian data data display.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah difahami. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian atau kata-kata, yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif.

c. Penarikan kesimpulan dan verivikasi conclusion drawingverification.

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah menarik kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bikti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu subyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupahubungan kausal atau unteraktif, hipotesis atau teori. Seluruh analisis data yang digunakan dalam tahapan penelitian dapat dilihat berikut dalam tabel 3.3 Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 124 Tabel 3.3 Teknik Analisa Data No Tahap Penelitian Teknik Analisa Data 1 2 3 4 Gambaran pelaksanaan pelatihan Ketercapaian pelaksanaan pelatihan Dampak pelatihan Pendukung dan penghambat pelaksanaan pelatihan Data hasil observasi partisipasif. Data hasil wawancara Data hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Deskripsi data Informan pelatihan kecakapn vokasional Data hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Data hasil observasi, wawancara dan data hasil wawancara Gambaran proses pelatihan kecakapan vokasional Deskripsi dan Analisis hasil data kuanlitatif Deskripsi dan analisis kualitatif. Deskripsi dan Analisis Kualitatif Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan uraian pada bab-bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran pelaksanaan pelatihan pecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri Pelatihan kecakapan vokasional baru pertama kali di selenggarakan di hunian sementara pascabencana Erupsi Merapi. Peserta praktek langsung pada bangunan yang sedang dibangun, dengan didampingi instruktur dan tukang bangunan yang sudah mahir aplikatif. Selesai mengikuti pelatihan praktek peserta mengikuti magang pada bangunan RTG, masih dibawah pengawasan instruktur dan bekerja bersama-sama dengan yang sudah mahir. Pelatihan kecakapan vokasional merupakan upaya memberdayakan masyarakat agar memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai bekal untuk bekerja dan memperoleh pendapatan. Untuk mewujudkan hidup mandiri masyarakat, dalam mengatasi permasalahan pasca bencana dengan berinisiatif mencarimenciptakan lapangan pekerjaan, mencari modal dan mengembangkan pengetahuan. Pengembangan pengetahuan melalui pelatihan kecakapan vokasional terkait dengan rehabilitasi dan rekonstruksi masyarakat yaitu tukang bangunan, sesuai dengan kebutuhan masyarakat pasca bencana dalam mewujudkan hidup mandiri. 2. Ketercapaian pelatihan kecakapan vokasional dalam mewujudkan hidup mandiri sangat efektif. Peserta pelatihan pada tahap proses telah mampu mempraktekkan hasil dari pelatihan. Evaluasi pasca pelatihan masyarakat peserta dapat langsung mengaplikasikan hasil pelatihan kecakapan vokasionalnya. Bekerjasama dengan rekompak membuka peluang kerja membangun rumah tahan gempa menggantikan KP huntara menjadi huntap.

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Tonggak Awal Bangkitnya Masyarakat Sleman Pasca Letusan Merapi

0 5 15

PENDAHULUAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 4 11

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 177

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN Jln. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 172

PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA ERUPSI MERAPI (STUDI DI HUNIAN TETAP BANJARSARI, DESA GLAGAHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA).

1 2 124

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 24 231

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 188

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

299 EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010

0 1 11