Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 114

4. Kecamatan Cangkringan

K e c a m a t a n C a n g k r i n g a n a d a l a h s e b u a h k e c a m a t a n y a n g b e r a d a d i K a b u p a t e n S l e m a n D a e r a h I s t i m e w a Y o g y a k a r t a , m e r u p a k a n l o k a s i p e n e l i t i a n y a n g b e r a d a d i K a w a s a n R a w a n B e n c a n a K R B l e r e n g M e r a p i . B e n c a n a a l a m y a n g t e r j a d i p a d a b u l a n N o v e m b e r 2 0 1 0 , k e c a m a t a n C a n g k r i n g a n m e r u p a k a n k a w a s a n t e r p a r a h d i a n t a r a d a e r a h l a i n d i m a n a m a s y a r a k a t n y a t i n g g a l p a d a d a e r a h r a w a n b e n c a n a y a n g b e r j a r a k k u r a n g l e b i h 4 k m d a r i p u n c a k G . M e r a p i .

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrument atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Oleh karena itu peneliti sebagai instrument juga harus `divalidasi` seberapa jauh peneliti kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun kelapangan . Validasi terhadap peneliti sebagai instrument meliputi validasi pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya. Yang melakukan validasi adalah peneliti sendiri, melalui evaluasi diri seberapa jauh pemahaman terhadap metode kualitatif, penguasaan teori dan wawasan terhadap bidang yang diteliti, serta kesiapan dan bekal memasuki lapangan. Dalam penelitian kualitatif ini instrument utamanya adalah peneliti sendiri, untuk seterusnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka akan dikembangkan instrument penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 115 membandingkan dengan data yang telah peneliti temukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun sendiri ke lapangan, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan. Menurut Nasution dalam Sugiyono; 2008: 307, peneliti sebagai instrument penelitian karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1 peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian. 2 peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. 3 tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu insrumen berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia. 4 suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat difahami dengan pengetahuan semata. Untuk memahaminya peneliti perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan peneliti. 5 peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Peneliti dapat langsung menafsirkan yang melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan, untuk mentest hipotesis yang muncul seketika. 6 hanya manusia sebagai instrument dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau perlakuan. 7 manusia sebagai instrument, respon yang aneh dan menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek apa yang diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan pelatihan kecakapan vokasional untuk mewujudkan hidup mandiri masyarakat pasca bencana alam. Sumber data dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer dapat diperoleh melalui responden sebagai peserta pelatihan, informan dan pengamatan selama penelitian berlangsung yaitu dengan Agus Winarti, 2014 PELATIHAN KECAKAPAN VOKASIONAL DALAM MEWUJUDKAN HIDUP MANDIRI : Studi pada Masyarakat Pascabencana Erupsi Merapi di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 116 melalui wawancara mendalam baik pada peserta, tutor, nara sumber, pemuka masyarakat maupun masyarakat lingkungan yang terdampak langsung oleh bencana alam. Selain wawancara juga dengan observasi, observasi yang dilakukan ketika pelatihan sedang berjalan baik di dalam ruangan pada saat penyampaian teori maupun ketika praktek dilapangan dengan sesungguhnya aplikatif, dan dokumentasi yaitu berupa data-data berupa catatan-catatan yang terkait dengan kegiatan pelatihan kecakapan vokasional yang diperoleh dari penyelenggara, kantor kecamatan maupun kalurahan, gambarfoto yang diperoleh ketika proses pelatihan kecakapan vokasional sedang berjalan. Baik pada waktu proses penyampaian teori maupun pada waktu praktek di lapangan dan ketika test dilakukan sebelum pelatihan pretest dan setelah perlakukan posttest. Sedangkan data sekunder adalah data untuk melengkapi data primer, yang telah diolah dan tersedia pada lembaga-lembaga formal maupun nonformal yang berada dilokasi penelitian. Adapun alat pengumpul data dalam pelaksanaan pelatihan kecakapan vokasional pasca bencana teridentifikasi melalui tiga aspek kegiatan yaitu: perencanaan yang meliputi; tujuan, sasaran, nara sumber, kurikulum, materi, media, metode, waktu dan tempat. Aspek pelaksanaan meliputi; Kegiatan pelatihan dan praktek lapangan. Aspek evaluasi meliputi; evaluasi awal, evaluasi proses dan evaluasi akhir. Selanjutnya untuk mengetahui kemampuan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai peserta pelatihan terhadap materi pelatihan kecakapan vokasional untuk mewujudkan hidup mandiri masyarakat pasca bencana dengan melakukan evaluasi sebagai berikut: 1 sebelum peserta mengikuti pelatihan; 2 pengamatan pada saat mengikuti pelatihan yaitu praktek pada bangunan yang sesungguhnya aplikatif; 3 pada akhir pelatihan aplikatif atau sebelum mengikuti magang, untuk seterusnya peserta mengimplementasikan hasil pelatihan kecakapan vokasional terkait dengan Rekompak.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Tonggak Awal Bangkitnya Masyarakat Sleman Pasca Letusan Merapi

0 5 15

PENDAHULUAN STUDI FAKTOR PENENTU DALAM PEMILIHAN MATERIAL REKONSTRUKSI RUMAH TINGGAL PASCA ERUPSI MERAPI DI DESA UMBULHARJO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN.

0 4 11

KLASIFIKASI TANAH DI LERENG SELATAN GUNUNG MERAPI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.

0 0 6

PENYELENGGARAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA KORBAN ERUPSI MERAPI DI HUNIAN TETAP (HUNTAP) DONGKELSARI DESA WUKIRSARI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN.

1 5 177

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN Jln. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 0 172

PERILAKU SOSIAL MASYARAKAT PASCA ERUPSI MERAPI (STUDI DI HUNIAN TETAP BANJARSARI, DESA GLAGAHARJO, CANGKRINGAN, SLEMAN, YOGYAKARTA).

1 2 124

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 24 231

LAPORAN INDIVIDU KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : SMA N 1 CANGKRINGAN Jl. Merapi Golf, Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan, Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 1 188

HUBUNGAN JUMLAH PARITAS DENGAN USIA MENOPAUSE DI PADUKUHAN CANGKRINGAN, DESA ARGOMULYO, KECAMATAN CANGKRINGAN, KABUPATEN SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 0 5

299 EVALUASI POTENSI MATAAIR UNTUK KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PASCA ERUPSI MERAPI 2010

0 1 11