Uji Coba Instrumen METODE PENELITIAN

negatif...” Kategori penyekoran untuk setiap pernyataan item tes, dapat dilihat pada tabel 3.8. Tabel 3.8. Penyekoran Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Pernyataan Positif Negatif Sangat Setuju SS 5 1 Setuju S 4 2 Ragu-ragu R 3 3 Tidak Setuju TS 2 4 Sangat Tidak Setuju STS 1 5

G. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilakukan penelitian instrumen diuji cobakan terlebih dahulu untuk mendapat instrument yang valid dan reliabel. Instrument penelitian yang diujicobakan adalah angket self-esteem dan Games Performance Assessment Instrument GPAI. Sedangkan North Carolina State University NCSU Volleyball Skills Test Battery Strand dan Wilson, 1993 merupakan tes baku yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi tiga keterampilan dasar bola voli yaitu, pasing bawah, pasing atas dan servis yang diketahui memiliki reliabilitas sebesar 0.65 untuk servis, 0.73 untuk pasing bawah, dan 0.88 untuk pasing atas Strand and Wilson, 1993:143. 1. Self-esteem a. Validitas Uji validitas yang digunakan untuk mengukur butir soal self-esteem dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment, yaitu mengkorelasikan antara skor tiap butir dengan skor total. Masrun 1979 dalam Sugiyono 2009:188 menyatakan bahwa, „Teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik yang paling banyak digunakan.‟ Dari hasil pengolahan diperoleh data dibawah ini. Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Instrumen Self-esteem No. Soal Pearson Correlation Sig. 2-tailed No. Soal Pearson Correlation Sig. 2-tailed 1 0,190 0,120 Tidak Valid 25 0,052 0,786 Tidak Valid 2 0,446 0,014 Valid 26 0,191 0,312 Tidak Valid 3 0,274 0,143 Tidak Valid 27 0,373 0,052 Tidak Valid 4 0,015 0,937 Tidak Valid 28 0,490 0,006 Valid 5 -0,270 0,149 Tidak Valid 29 0,080 0,674 Tidak Valid 6 0,401 0,028 Valid 30 0,556 0,001 Valid 7 0,566 0,001 Valid 31 0,375 0,041 Valid 8 0,273 0,144 Tidak Valid 32 0,272 0,146 Tidak Valid 9 0,519 0,003 Valid 33 0,492 0,007 Valid 10 0,712 0,000 Valid 34 0,494 0,006 Valid 11 0,649 0,000 Valid 35 0,607 0,000 Valid 12 0,499 0,005 Valid 36 0,460 0,010 Valid 13 0,507 0,004 Valid 37 0,388 0,134 Valid 14 0,259 0,167 Tidak Valid 38 0,489 0,006 Valid 15 0,488 0,006 Valid 39 0,745 0,000 Valid 16 0,461 0,010 Valid 40 0,578 0,001 Valid 17 0,532 0,002 Valid 41 0,512 0,004 Valid 18 0,269 0,150 Tidak Valid 42 0,167 0,379 Tidak Valid 19 0,647 0,000 Valid 43 -0,055 0,772 Tidak Valid 20 -0,103 0,589 Tidak Valid 44 0,659 0,000 Valid 21 0,496 0,005 Valid 45 0,364 0,058 Tidak Valid 22 0,378 0,040 Valid 46 0,457 0,011 Valid 23 0,152 0,423 Tidak Valid 47 0,695 0,000 Valid 24 0,590 0,001 Valid Adapun kriteria penentuan item tes yang valid adalah jika nilai probabilitas sig.2-tailed 0,05 maka item tes dinyatakan tidak valid dan jika nilai probabilitas sig.2-tailed 0,05 maka item tes dinyatakan valid. Berdasarkan hasil uji korelasi dan analisis dengan program SPSS Seri.17 diperoleh 30 item tes yang dinyatakan valid dan 17 item tes dinyatakan tidak valid. b. Reliabilitas Pengujian relibilitas butir soal Self-esteem dilakukan dengan program SPSS Seri 17 dan mengacu pada penghitungan Cronbach Alpha. Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai Cronbach’s Alpha 0,870 yang artinya instrumen layak digunakan untuk penelitian. Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Cronbachs Alpha N of Items 0,870 30 Menurut Arikunto 1998, penggunaan Teknik Cronbach Alpha akan menunjukkan bahwa suatu instrumen dapat dikatakan handal reliabel bila memiliki koefisien reliabilitas atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Apabila nilai Cronbach’s Alpha mendekati angka 1 maka reliabilitas instrumen memiliki tingkat yang sangat tinggi. 2. Games Performance Assesment Instrument GPAI a. Validitas Pengujian validitas untuk instrument Games Performance Assesment Instrument GPAI yang diperkenalkan oleh Mitchell, Griffin, dan Oslin 1998 adalah menggunakan validitas isi Content Validity. Validitas isi untuk instrument penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.11 . Kisi-kisi Materi Pembelajaran Penjas Sub Materi Indikator Observasi Pasing Bawah  Pasing bawah tepat pada posisi pengumpan.  Apakah siswa menempatkan bola hasil pasing bawah secara akurat kepada pengumpan? Pasing Atas  Pasing atas tepat mengarah ke spiker penyerang  Apakah siswa mengumpan bola secara akurat kepada spiker pemain penyerang? Spike  Penempatan bola hasil serangan pemain penyerang.  Apakah spiker penyerang menempatkan bola ke lapangan lawan pada posisi yang sulit untuk dijangkau lawan? Kombinasi teknik pasing, umpan, dan spike dalam permainan  Urutan teknik dalam permainan.  Apakah siswa menggunakan keterampilan yang tepat pada saat yang tepat pasing bawah pada sentuhan pertama; pasing atas pada sentuhan kedua; dan spike pada sentuhan ketiga? Teknik Pertahanan  Pola pertahanan.  Apakah ketika bola berada di sisi lawan pemain yang berada pada daerah serangan tetap berada dalam posisi mengawasi pergerakan spiker lawan dan bersiap untuk membendung serangan lawan.  Apakah pemain yang berada pada posisi bertahan dalam sikap rendah dan siap menerima bola yang dikembalikan oleh lawan Teknik Penyerangan Pola Penyerangan.  Apakah spiker penyerang menempatkan bola ke lapangan lawan pada posisi yang sulit untuk dijangkau lawan?  Apakah Pemain belakang meng-cover spiker yang berusaha melewatkan bola ke daerah lawan dan bersiap menerima kembali bola jika bola hasil spike mampu dibendung oleh lawan. Validitas isi content validity digunakan untuk situasi dimana pemakai tes akan menarik kesimpulan domain butir tes berdasarkan skor tes individu ke domain butir yang lebih besar yang serupa dengan butir- butir yang terdapat dalam tesnya sendiri Crocker dan Algina, 1986 : 217 ; Nur, 1987 : 108 . Alat ukur dikatakan memiliki validitas isi apabila isi atau materi atau bahan alat ukur tersebut betul-betul merupakan bahan yang representatif terhadap bahan pembelajaran yang diberikan. b. Reliabilitas Uji reliabilitas untuk instrument GPAI dilakukan dengan menggunakan Reliabilitas antar penilai Inter Rater Reliability. Cohen 1960 mengembangkan koefisien untuk mengukur kesepakatan antar penilai yang kemudian dikenal dengan koefisien kappa. Penggunaan Koefisien kappa tepat digunakan ketika a rater yang dipakai tidak banyak. Biasanya satu subjek dinilai oleh dua rater. b Skor hasil penilaiannya bersifat kategori. Biasanya juga hanya dua kategori yang dikode 0 atau 1. Dari hasil pengolahan Reliabilitas antar penilai Inter Rater Reliability dengan menggunakan koefisien kappa yang diukur menggunakan SPSS 17 diperoleh hasil seperti dibawah ini. 1. Rater A Tabel 3.12 . Skor reliabilitas antar penilai Rater A Standar Total TIDAK LAYAK LAYAK rater1 TIDAK LAYAK 3 3 LAYAK 1 3 4 Total 4 3 7 Symmetric Measures Value Asymp. Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Measure of Agreement Kappa .720 .249 1.984 .047 N of Valid Cases 7 2. Rater B Tabel 3.13 . Skor reliabilitas antar penilai Rater B STANDAR Total TIDAK LAYAK LAYAK rater2 TIDAK LAYAK 2 2 LAYAK 2 3 5 Total 4 3 7 Symmetric Measures Value Asymp. Std. Error a Approx. T b Approx. Sig. Measure of Agreement Kappa .462 .271 1.449 .147 N of Valid Cases 7 Dari tabel rater A dan B pada kolom Measure of Agreement menunjukan masing-masing skor sebesar 0,720 dan 0,462. Menurut Fleiss 1981, jika skor koefisien kappa 0.40 dan 0,75 maka dapat di katakan bahwa masing-masing penilai memiliki kesepakatan yang baik.

H. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEPAKBOLA.

5 24 31

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN TEKNIK DASAR PASSING DALAM PEMBELAJARAN BOLA TANGAN : Studi Kuasi Eksperimen Pembelajaran Bola Tangan Di SMP Negeri 15 Bandung.

4 23 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN DIRECT TEACHING TERHADAP SELF ESTEEM DAN GAYA HIDUP AKTIF SISWA SMA NEGERI 2 GARUT.

30 99 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) DAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN PARTISIPASI DAN BELAJAR SISWADALAM PENDIDIKAN JASMAN.

0 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP HASIL BELAJAR PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA LANUD ADI SUMARMO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 0 17

materi lanjut permainan bolabasket TGFU based

0 1 17

Pengaruh Model Teaching Games for Understanding (TGfU) dan Model Direct Instruction terhadap Self-esteem dan Keterampilan Bola Voli di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) - repository UPI T POR 1007071 Title

0 0 4

PENGARUH MODEL TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING (TGFU) TERHADAP KETERAMPILAN BERMAIN FUTSAL - repository UPI S SDP 1003172 Title

0 0 3

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KETERAMPILAN BERMAIN BOLA BASKET - repository UPI T POR 1402192 Title

0 0 4

1 PENGARUH MODEL TEACHING GAME FOR UNDERSTANDING TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI DI SMP

0 0 7