Analisis Data Pengaruh Komunikasi Dan Kemampuan Manajerial Terhadap Efektivitas Kerja Kepala Sekolah (Studi Tentang Persepsi Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Se Kabupaten Cirebon).

97 Tabel 3.20 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Pengaruh 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah Sumber: Riduwan dan Sunarto 2008:138 Pengujian lanjutan yaitu uji signifikansi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna pengaruh variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikansi dengan rumus : Keterangan : t hitung = Nilai t r = Nilai Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan. Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi PPM yang dikalikan dengan 100. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. Sumbangan dicari dengan menggunakan rumus: Keterangan : KD = Nilai Koefisien Diterminan Kontribusi antar variabel r = Nilai Koefisien Korelasi. Mengetahui pengaruh antara variabel X 1 dan X 2 terhadap variabel Y digunakan rumus korelasi ganda sebagai berikut. 2 1 2 r n r t hitung − − = KD = r 2 x 100 2 2 . 1 2 . 1 . 2 . 1 2 . 2 2 . 1 . 2 . 1 1 . . 2 X X X X Y X Y X Y X Y X Y X X r r r r r r R − − + = 98 Analisis lanjut digunakan teknik korelasi baik sederhana maupun ganda. Kemudahan dalam perhitungan digunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS Statistical Product and Service Solutions Windows Version 14.

a. Pengujian Secara Bersama-sama

Uji secara keseluruhan ditunjukkan pada hipotesis statistik dirumuskan: H a : r yx1 = r yx2 ≠ 0 H o : r yx1 = r yx2 = 0 Hipotesis bentuk kalimat. Y = F X 1 ; X 2 : Komunikasi dan kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah

b. Pengujian Secara Individual

1 Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah Uji secara individual. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan. H a : r yx1 ≠ 0 H o : r yx1 = 0 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Komunikasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. Ho: Komunikasi tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. 2 Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah Uji secara individual. Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan. H a : r yx2 ≠ 0 H o : r yx2 = 0 99 Hipotesis bentuk kalimat Ha : Kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. Ho: Kemampuan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah. Selanjutnya, untuk mengetahui signifikansi analisis korelasi dan regresi, maka dibandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut. a Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≤ Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. b Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 ≥ Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 129 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan pada Bab IV sebelumnya, maka dihasilkan beberapa temuan penelitian yang merujuk kepada hipotesis penelitian sebagai berikut. 1. Gambaran komunikasi secara umum menunjukkan kecenderungan 32 responden memperoleh skor di sekitar nilai rata-ratanya yang bervariasi antara 55 – 62. Sedangkan hasil perhitungan deskriptif angka persentase diperoleh rata-rata dari dari ke-4 dimensi dengan tingkatan yaitu: dimensi mempengaruhi orang lain secara persuasif menduduki peringkat pertama yang memperoleh skor 3,278 baik; kemudian peringkat kedua dimensi Berinteraksi secara lisan maupun tulisan dengan tenaga pendidikan di sekolah yang memperoleh skor 3,045 baik; peringkat ketiga dimensi menegur dan memberikan sanksi terhadap guru yang memperoleh skor 3,020 baik; dan selanjutnya peringkat keempat dimensi menyampaikan pesan yang memperoleh skor 3,012 baik. 2. Gambaran kemampuan manajerial secara umum menunjukkan kecenderungan 29 responden memperoleh skor di sekitar nilai rata-ratanya yang bervariasi antara 59–66. Sedangkan hasil perhitungan deskriptif angka persentase diperoleh rata-rata dari ke-5 dimensi dengan tingkatan yaitu: dimensi controlling menduduki peringkat pertama yang memperoleh skor 3,204 baik; kemudian peringkat kedua dimensi planning yang memperoleh skor 3,14 130 baik, peringkat ketiga dimensi commanding yang memperoleh skor 3,035 baik; peringkat keempat dimensi organizing yang memperoleh skor 3,03 baik dan selanjutnya peringkat kelima dimensi coordinating yang memperoleh skor 2,997 cukup.

3. Gambaran efektivitas kerja kepala sekolah secara umum menunjukkan

kecenderungan 21 responden memperoleh skor di sekitar nilai rata-ratanya yang bervariasi antara 62–68. Sedangkan hasil perhitungan deskriptif angka persentase diperoleh rata-rata dari ke-4 dimensi dengan tingkatan yaitu: dimensi input PP.192005 menduduki peringkat pertama yang memperoleh skor 3,273 baik; peringkat kedua dimensi outcome yang memperoleh skor 3,028 baik, kemudian peringkat ketiga dimensi proses Permen 132007 yang memperoleh skor 2,976 cukup dan selanjutnya kemudian peringkat keempat dimensi output yang memperoleh skor 2,96 cukup. 4. Pengaruh komunikasi terhadap efektivitas kerja kepala sekolah yang diperoleh sebesar 0,586 pengaruhnya cukup kuat sedangkan kontribusi sebesar 34,34. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “komunikasi berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah” diterima. 5. Pengaruh kemampuan manajerial terhadap efektivitas kerja kepala sekolah yang diperoleh sebesar 0,571 pengaruhnya cukup kuat sedangkan kontribusi sebesar 32,6. Berdasarkan temuan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan “kemampuan manajerial berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja kepala sekolah” diterima.

Dokumen yang terkait

KONTRIBUSI PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PEMAHAMAN KTSP TERHADAP KINERJA Kontribusi Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Pemahaman KTSP Terhadap Kinerja Guru Di SMP Negeri Se-Kecamatan Kartasu

0 2 17

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 3 10

PENGARUH PERSEPSI GURU TENTANG KETRAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA Pengaruh Persepsi Guru Tentang Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru.

0 1 13

PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KOMUNIKASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU PADA SMK MUHAMMADIYAH DELANGGU KABUPATEN KLATEN TAHUN 2008

0 0 15

PENGARUH KINERJA MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM SEKOLAH TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN CILEUNYI KABUPATEN BANDUNG.

0 3 59

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN PRODUKTIVITAS SEKOLAH TERHADAP MUTU SEKOLAH DI SMA NEGERI SE-KABUPATEN MAJALENGKA.

0 0 66

PENGARUH KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KEPALA SEKOLAH : Studi Tentang Persepsi Guru Pada Sekolah Dasar Negeri Se Kabupaten Cirebon.

0 0 65

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA.

0 0 231

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DAN KOMPENSASI NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN SLEMAN.

0 1 212