Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Menurut Schumpeter Alma, 2009: 24, “seorang wirausaha adalah orang
yangmelihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untukmemanfaatkan peluang tersebut
”. Sedangkan menurut Zimmerer Kasmir, 2008:17,
“kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan usaha ”. Dengan berwirausaha maka akan tercipta lapangan kerja baru
yang dapat menyerap tenaga kerja yang masih menganggur. Namun, minat untuk berwirausaha masyarakat Indonesia masih rendah. Ini terlihat dari jumlah
wirausahawan yang tidak begitu tinggi, seperti yang dinyatakan oleh Hendro 2011:5 di bawah ini:
Perkembangan prosentase jumlah wirausahawan di Indonesia tidak begitu pesat. Padahal jumlah wirausahawan yang mandiri dan sukses akan menjadi
lokomotif ekonomi Indonesia yang mampu mengatasi tingkat pengangguran pasif maupun aktif dan pada akhirnya mampu mengatasi tingkat kemiskinan
yang absolut atau permanen.
Jumlah wirausahawan yang rendah dikarenakan minat berwirausaha masyarakat yang masih kurang.Hal ini disebabkan adanya beberapa pendapat
masyarakat yang memandang sebelah mata terhadap profesi wirausaha.Pada kenyataannya masyarakat lebih memilih profesi sebagai pegawai baik pegawai
negeri maupun pegawai swasta karena merupakan profesi yang lebih dipandang dan diminati oleh masyarakat sekitar.Begitupun pandangan sebagian orang tua
yang menyekolahkan anaknya hingga jenjang yang tinggi agar kelak menjadi pegawai negeri maupun swasta.
Untuk menghadapi masalah pengangguran yang cukup serius, Martanti 2008:5 yang dikutip oleh Bona Januar juga mengemukakan bahwa:
Salah satu terobosan yang perlu dilakukan untuk mengatasi pengangguran di negeri ini adalah dengan membuka lapangan kerja baru, melatih tenaga-
tenaga muda untuk menjadi entrepreneurship dalam setiap jenjang pendidikan terutama pendidikan menengah kejuruan SMK adalah hal
mutlak yang dilakukan.
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Salah satu lembaga pendidikan formal tingkat menengah adalah Sekolah Menengah Kejuruan SMK.UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 15 menyebutkan bahwa, “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam
bidang tertentu”. Sedangkan tujuan dari SMK seperti yang tercantum dalam kurikulum SMK Dikmenjur 2008:9 menyatakan bahwa SMK bertujuan untuk
menciptakan siswa atau lulusan: 1.
Memasuki lapangan kerja dan mengembangkan sikap profesional. 2.
Mampu memilih karier, mampu berkompetensi dan mengembangkan diri.
3. Menjadi tenaga kerja tingkat menengah untuk mengisi kebutuhan dunia
usahadunia industri saat ini dan masa yang akan datang. 4.
Menjadi tenaga kerja yang produktif, adaptif, dan kreatif. Namun, melihat pada Tabel 1.1 diatas menunjukkan bahwa angka
pengangguran dari lulusan SMK cukup tinggi.Hal ini dikarenakan para lulusan yang tidak diterima ketika melamar pekerjaan yang mungkin karena belum
memenuhi persyaratan yang diminta oleh dunia kerja.Mereka hanya menunggu dan berusaha untuk diterima bekerja di dunia usahadunia industri saja.Mereka
tidak berminat untuk mendirikan suatu usaha.Minat untuk mendirikan usaha kecil- kecilan atau berwirausaha dapat dikatakan masih sangat kurang.
Kenyataan yang sama juga terjadi pada salah satu SMK di Kota Bandung. SMK Bina Warga Bandung adalah sekolah menengah kejuruan swasta kelompok
bisnis dan manajemen, yang mendapatkan akreditasi A dan menjadi salah satu sekolah swasta unggulan di Kota Bandung. Berikut ini adalah data rekapitulasi
penelusuran tamatanlulusan SMK Bina Warga Bandung tahun pelajaran 2010- 2011:
Tabel 1.2 Rekapitulasi KeterserapanLulusanTamatan
SMK Bina Warga Bandung
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tahun Pelajaran 20102011
Keterangan Jumlah
Persentase Bekerja
124 47,88
Wirausaha 3
1,16 Kuliah
16 6,18
Tidak Diketahui 116
44,79 Jumlah
259 100
Sumber: Dokumen SMK Bina Warga Bandung, 2011 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh informasi bahwa sebanyak 55,21 dari
jumlah lulusan telah melapor kepada BKK SMK Bina Warga Bandung. Sisanya sebanyak 44,79 lulusan belum memberikan informasi ke BKK bahwa yang
bersangkutan telah bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dari data tersebut diketahui bahwa lulusan yang bekerja di
dunia usahadunia industri sebanyak 47,88, berwirausaha sebanyak 1,16, dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sebanyak 6,18. Dapat disimpulkan
bahwa minat berwirausaha para lulusan sangat rendah yaitu sebanyak 1,16. Untuk menciptakan lulusan SMK yang berkompeten dan siap kerja,
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan menyelenggarakan pendidikan dalam bentuk Pendidikan Sistem Ganda PSG. Dalam Pendidikan Sistem Ganda,
dipadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan belajar
langsung pada bidang pekerjaan yang relevan dan terarah untuk mencapai penguasaan kemampuan keahlian tertentu.Pendidikan sistem ganda ini
diimplementasikan dalam bentuk programPraktik Kerja Industri Prakerin. Dalam buku jurnal praktik kerja industri 2010:2 disebutkan bahwa tujuan
praktik kerja industri adalah sebagai berikut: 1.
Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional. 2.
Memperkokoh Link and Match antara sekolah dengan dunia usaha dan dunia industri
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
4. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan. SMK Bina Warga Bandung sebagai lembaga pendidikan yang menghasilkan
tenaga kerja dan wirausahawan dituntut untuk menyiapkan lulusan siap kerja dan mampu berusaha mandiri dengan tingkat intensi berwirausaha yang
tinggi.Menurut Katz Gartner dalam Indarti dan Rostiani, 2008:4 intensi kewirausahaan diartikan sebagai proses pencarian informasi yang dapat digunakan
untuk mencapai tujuan pembentukan suatu usaha.Berdasarkan Entrepreneurial Intention Based Models yang digagas oleh Linan, faktor-faktor yang
mempengaruhi intensi berwirausaha seseorang digambarkan seperti di bawah ini :
Gambar 1.1 Entrepreneurial Intention-Based Models Sumber: Linan 2005
Dalam model Entrepreneurial Intention-Based Models, intensi seseorang untuk berwirausaha dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitusikapnya dalam
memandang kewirausahaan Personal Attitude dan persepsinya tentang norma sosial yang mempengaruhinya dalam memandang kewirausahaan Perceived
Social Norms yang merupakan bagian dari persepsi keinginan Perceived Desirability, serta persepsi tentang kelayakan atau kemampuan dirinya dalam
berwirausaha Perceived Feasibility Self Efficacy. Untuk membentuk intensi ini Entrepreneurial
Knowledge
Perceived Desirability
Perceived Feasibility self-efficacy
Personal Attitude Perceived Social Norms
Entrepreneurial Intention
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
tentunya didahului dengan adanya minat dalam diri seseorang untuk menjadi wirausaha. Slameto 2003:14 menyatakan bahwa:
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan dunia luar diri. Semakin kuat atau semakin dekat hubungan tersebut semakin besar minat.
Dalam melaksanakan kegiatan praktik kerja industri siswa belajar mempraktikkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku sekolah di
dunia industri. Siswa dapat melihat dan memahami kegiatan nyata yang akan terjadi di dalam dunia usahadunia industri yang akan dijalaninya kelak ketika
lulus sekolah. Hal tersebut tentunya dapat menimbulkan minat siswa dalam berwirausaha nantinya.
Alma 2009: 9 menyatakan bahwa “faktor yang dapat men-
dorong untuk membuka usaha atau menjadi seorang wirausaha dipengaruhi oleh dorongan dari keluarga, pengalaman, keadaan ekonomi, keadaan lapangan kerja dan
sumber daya yang tersedia ”.Oleh karena itu, pengalaman yang didapat siswa ketika
melaksanakan praktik kerja industri dan keadaan lingkungan kerja di tempat prakerin dapat menumbuhkan minat berwirausaha siswa.
Selain itu, untuk menumbuhkan minat berwirausaha siswa tidak hanya dengan pemberian teori di dalam kelas saja namun ada beberapa tahapan yang
harus dilalui dan diluar lingkungan sekolah sehingga siswa dapat memahami lingkungan kerja yang sebenarnya yang akan dihadapi, seperti yang dikemukakan
oleh Purwanto 2002:16 berikut ini: Untuk membentuk minat kewirausahaan adalah dimulai dengan tahapan
pemahaman teori, studi kasus, dan pemberian motivasi, ketiga tahapan ini dapat dilakukan di sekolah. Sedangkan tahap keempat adalah dengan
magang Prakerin, yaitu belajar melalui perbuatan sesuatu, sebab hal ini keliru untuk menganggap bahwa segala sesuatu yang perlu diketahui dalam
hidup ini dapat diajarkan melalui pendidikan di lingkungan sekolah saja.Artinya siswa harus mencarinya sendiri dan menemuinya dalam praktik
kehidupan yang sebenarnya.Dengan demikian, melalui praktik kerja industri ini siswa diharapkan mampu untuk memahami lingkungan kerja yang
sebenarnya.
Umi Kulsum, 2014 Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwisata Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini antara lain yang dilakukan oleh Isky Fadli Fu’adi, dkk 2009. Berdasarkan penelitian yang
telah dilakukan, terdapat hubungan yang signifikan antara minat berwirausaha dengan prestasi praktik industri siswa kelas XII yaitu sebesar 0,662.Begitu pula
penelitian yang dilakukan oleh Aditya Indra Putra 2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari praktik kerja industri
terhadap minat berwirausaha sebesar 43,32. Selain itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Mahardhika Setia
Kusumawardani dan Umi Rochayati 2012 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara prestasi praktik kerja industri dan prestasi
belajar kewirausahaan terhadap minat berwirausaha yang ditunjukkan dengan nilai korelasi sebesar 0,428 dan sumbangan efektif sebesar 18,4. Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Dewangga2011 menunjukkan hasil bahwa prestasi praktik kerja industri berpengaruh sebesar 26,73 terhadap minat
berwirausaha siswa kelas XII di SMK Negeri 11 Bandung. Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian yang berjudulPengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri Prakerin terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI AkuntansiSMK Bina
Warga Bandung Tahun Ajaran 20132014.