di harapkan dari perencanaan tersebut adalah bayi tidak mengalami tekanan hawa dingin dan dapat mempertahankan temperatur yang stabil.
Resiko infeksi, potensial berhubungan dengan sistem kekebalan immature. Perencanaan yang dapat di lakukan adalah membatasi kontak dengan bayi secara
tepat yaitu pantau petugas, orangtua, dan pengunjung terhadap infeksi, lesi kulit, demam atau herpes, memelihara peralatan individu dan bahan-bahan persediaan
untuk setiap bayi, menginspeksi kulit setiap hari terhadap ruam atau kerusakan integritas kulit. Hasil yang di harapkan adalah bayi bebas dari tanda-tanda infeksi.
Masalah keperawatan yang terakhir adalah defisit pengetahuan orangtua berhubungan dengan perawatan bayi prematur. Perencanaan yang dapat di
lakukan yaitu memberikan informasi yang adekuat dan realistis kepada orangtua mengenai kondisi bayi, menganjurkan orangtua untuk berkunjung dan melakukan
tugas pengasuhan pada bayi. hasil yang di harapkan yaitu orangtua mengindikasikan pengetahuan dan keahlian dengan melaksanakan tugas-tugas
pengasuhan dan orangtua mengunjungi NICU secara reguler.
4.1 Lama Perawatan BBLR
Lamanya waktu perawatan pasien bayi dengan BBLR tentu tergantung kasus. Namun biasanya mereka diperbolehkan pulang jika sudah mendekati
tanggal kelahiran idealnya. Contoh bayi yang dilahirkan 6 minggu lebih dini dari seharusnya, biasanya mesti menjalani perawatan di rumah sakit kurang lebih 4
minggu, atau lebih cepat dua minggu dari kelahiran idealnya. Pertimbangan lainnya, bayi akan dipulangkan jika kondisi tubuhnya sudah stabil, organ-organ
Universitas Sumatera Utara
vitalnya sudah berfungsi baik, dan berbagai risiko yang mengancam sudah bisa dihindari. Salah satu indikatornya adalah kemampuan bayi untuk mengisap atau
buang air besar dan kecil sudah baik Rahayu, 2010.
4.2 Perawatan Berorientasi Keluarga
Dewasa ini banyak NICU yang menganjurkan agar para orang tua melibatkan diri dalam melayani kebutuhan harian pada bayi. Staf NICU mengajari
para orang tua apa yang dapat mereka lakukan, di mana menyimpan keperluan bayi, serta bagaimana cara memegang, menyentuh dan merawat bayi.
Pelibatan orang tua dalam perawatan bayi berkisar pada penggantian popok sampai pada pemberian susu. Jika perlu, lebih dari satu kali biasanya
perawat mengajar orang tua cara mengganti popok bayi yang berada di antara berbagai peralatan yang memonitornya, mencuci mukanya yang kecil dan
merawat bayi ketika berada dalam inkubator. Di hari-hari pertama, mungkin orang tua baru diperbolehkan untuk hanya menyentuh bayi, tetapi jika bayi sudah cukup
kuat, orang tua dapat merawat bayinya sendiri Rahayu, 2010.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
1. Kerangka Konsep
Kerangka konseptual disusun untuk mengetahui koping ibu post partum dengan kelahiran bayi berat badan rendah di RSUP H Adam Malik Medan.
Ada pun kerangka konsep dari penelitian ini adalah:
Mekanisme koping
Kelahiran BBLR
Masalah-masalah kesehatan pada
anak dengan BBLR
Stres pada ibu akibat anggota
keluarga sakit dan dirawat kelahiran
anak dengan BBLR
Perawatan bayi BBLR
di NICU
Sumber stressor lain : -
Sumber stres di dalam diri sendiri
- Sumber stres di
dalam masyarakat dan lingkungan
Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi
koping:
- Kesehatan fisik
- Keyakinan dan
pandangan positif -
Keterampilan memecahkan masalah
- Keterampilan sosial
- Dukungan sosial
- Materi
- Adaptif
- Maladaptif
Universitas Sumatera Utara