Analisis Univariat 2. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran secara tunggal variabel-variabel penelitian baik independen maupun dependen dalam bentuk distribusi, frekuensi, dan dihitung persentasenya.

2. Analisis Bivariat

Peneliti untuk melihat hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen, menggunakan uji chi-square dengan menggunakan derajat kepercayaan 95 yaitu α = 0,05 dengan ketentuan. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Rumah Sakit Umum H. Adam Malik Medan.

Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik adalah Rumah Sakit Umum milik Pemerintah Pusat yang secara teknis berada di bawah Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI, berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Medan Tuntungan. Pada tahun 1990 Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik ini merupakan pusat rujukan kesehatan regional untuk wilayah Sumatera Bagian Utara dan Bagian Tengah yang meliputi Propinsi Naggroe Aceh Darussalam, Propinsi Sumatera Utara, Propinsi Riau dan Propinsi Sumatera Barat. RSUP H Adam Malik Medan sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No. 502MenkesSKIX1991 pada tanggal 6 September 1991. Pada tahun 1993 RSUP H. Adam Malik pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi menjadi pusat pendidika fakultas kedokteran USU Medan dipindahkan ke RSUP H. Adam Malik sebagai tanda dimulainya soft opening, dan diresmikan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 21 Juli 1993. Berdasarkan SK Menkes RI No. HK.00.06.3.5.5317 tanggal 31 oktober 2006 RSUP H Adam Malik telah terakreditasi untuk 16 pelayanan. Berdasarkan Surat keputusan Menteri Keuangan No. 280KMK.052007 dan Surat keputusan Menteri Kesehatan dengan No. 756menkesSKVI2007 tepatnya pada Juni 2007 RSUP H. 43 Universitas Sumatera Utara Adam Malik telah berubah status menjadi Badan Layanan umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan – pengarahan yang diberikan oleh Ditjen Yanmed dan Departemen keuangan untuk perubahan status menjadi BLU Badan Layanan Umum Penuh. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 244menkesPerIII2008 tentang organisasi dan tata kerja RSUP H. Adam Malik Medan tanggal 11 Maret 2008. Pada tanggal 10 juni 2009, status RSUP H. Adam malik telah resmi menjadi instansi pemerintah yang menerapkan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum BLU penuh sesuai dengan keputusan menteri Keuangan No. 214KMK.052009. Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik kembali terakreditasi untuk 16 pelayanan periode Juli 2010 sd 2013 sesuai S.K Kemenkes RI No. YM.01.10III369610 tanggal 20 juli 2010.

4.1.2. Visi dan Misi

Visi RSUP H. Adam malik adalah “ Menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan Pendidikan dan Penelitian yang Mandiri dan Unggul di Sumatera Utara tahun 2015”. Visi tersebut diwujudkan melalui Misi RSUP H. Adam Malik yaitu : 1. Melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau. 2. Melaksanakan pendidikan, pelatihan serta penelitian kesehatan yang profesional. 3. Melaksanakan kegiatan pelayanan dengan prinsip efektif, efisien, akuntabel dan mandiri. Universitas Sumatera Utara

4.1.3. Motto

Mengutamakan keselamatan pasien dengan pelayanan “PATEN” P : ELAYANAN CEPAT A : KURAT T : ERJANGKAU E : FISIEN N : YAMAN

4.1.4. Kedudukan

Rumah Sakit Umum Pusat RSUP H. Adam Malik adalah unit pelaksana teknis di lingkungan kementerian Kesehatan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan. RSUP H. Adam Malik dipimpin oleh seorang kepala yang disebut Direktur Utama.

4.1.5. Tugas Pokok

Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan No. 244MENKESPERIII2008 tanggal 11 Maret 2008 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik mempunyai tugas menyelenggarakan upaya penyembuhan dan pemulihan secara paripurna, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan uapaya peningkatan kesehatan lainnya serta melaksanakan upaya rujukan.

4.1.6. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas RSUP H Adam Malik menyelenggarakan fungsi : 1. Pelayanan medis Universitas Sumatera Utara 2. Pelayanan dan asuhan keperawatan 3. Penunjang medis dan non medis 4. Pengelolaan sumber daya manusia 5. Pendidikan dan penelitian secara terpadu dalam bidang profesi Kedokteran dan pendidikan kedokteran berkelanjutan. 6. Pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan lainnya 7. Penelitian dan pengembangan 8. Pelayanan rujukan 9. Administrasi umum dan keuangan

4.1.7. Struktur Organisasi

Struktur organisasi RSUP H. Adam Malik Medan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor : 244MENKESPERIII2008 tanggal 11 Maret 2008 sebagai berikut : Susunan organisasi RSUP H. Adam Malik terdiri dari : 1. Direktorat Medik dan Keperawatan 2. Direktorat Sumber Daya Manusia dan Pendidikan 3. Direktorat Keuangan 4. Direktorat Umum dan Operasional 5. Unit-unit Non Struktural Universitas Sumatera Utara

4.1.8. Ketersediaan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada di lingkungan RSUP H. Adam Malik pada bulan desember 2011 sebanyak 1.849 orang terdiri dari tenaga PNS 1.499 orang 81,07 dan Tenaga Honorer 350 Orang 18,93. Tenaga PNS antara lain : 1. Tenaga medis 198 orang 10,70 terdiri dari laki – laki 104 5,62 dan perempuan 94 5,08 2. Tenaga keperawatan 667 orang 36,07 laki-laki 71 3,83 dan perempuan 596 32,23 3. Non keperawatan 341 orang 18,44 laki-laki 80 4,32 dan perempuan 261 14,11 4. Non medis 293 orang 15,84 laki – laki 141 1,62 dan perempuan 152 8,22. Tenaga Non PNS : 1. Tenaga medis 1 orang 0.05 perempuan 1 0.05 2. Tenaga keperawatan 86 orang 4,65 laki-laki 8 0,43 dan perempuan 22 1,18 3. Non keperawatan 31 orang 1,67 laki-laki 9 0,48 dan perempuan 22 1,18 4. Non medis 232 orang 12,54 laki-laki 6,70 dan perempuan 108 5,845 Universitas Sumatera Utara

4.2. Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Identitas responden yang dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi Tenaga kesehatan seperti, Dokter, Bidan, Perawat, dan Tenaga medis lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Tenaga Kesehatan yang bertugas di ruangan Unit Gawat Darurat UGD 38 orang 37,50. Yang bertugas di ruangan RA 1 HIVAIDS 23 orang 23.33. Yang bertugas di ruangan Hemolisa Darah HD 29 orang 29,16. Dan yang bertugas di ruangan Voluntary Counselling and Testing VCT 10 orang 10. Tabel. 4.1 Distribusi Proporsi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Penerapan Universal Precaution dalam Mitigasi Bencana HIVAIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 No. Karakteristik Jumlah Persentase 1 Umur 17-30 tahun 31-40 tahun 41-56 tahun 15 40 45 15,0 40,0 45,0 Jumlah 100 100,0 2 Pendidikan SPK D-III S1 13 55 32 13,0 55,0 32,0 Jumlah 100 100,0 3 Lama Bekerja 1-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun 20 tahun 43 37 10 7 3 43,0 37,0 10,0 7,0 3,0 Jumlah 100 100,0 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi umur tertinggi tenaga kesehatan pada kelompok umur 41-56 tahun sebanyak 45 dan terendah pada kelompok umur 17-30 tahun 15. Proporsi tenaga kesehatan berdasarkan pendidikan Universitas Sumatera Utara tertinggi adalah D-III 55 dan terendah pada pendidikan SPK 13, dan berdasarkan proporsi lama bekerja tertinggi adalah 1-5 tahun 43 dan terendah pada kelompok 20 tahun 3.

4.3. Analisis Univariat

Analisis univariat digunakan dalam penelitian ini untuk melihat gambaran secara tunggal masing-masing variabel peneliotian, baik variabel independen dan variabel dependen dari penelitian ini. Tabel 4.2. Distribusi Proporsi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pengetahuan, Sikap dan Penerapan Tentang Mitigasi Bencana HIVAIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 No. Karakteristik Jumlah Persentase 1 Pengetahuan Baik Sedang Buruk 56 10 34 56,0 10,0 34,0 Jumlah 100 100,0 2 Sikap Baik Sedang Buruk 47 53 47,0 53,0 Jumlah 100 100,0 3 Penerapan Ya Tidak 46 54 46,0 54,0 Jumlah 100 100,0 Pada Tabel 4.2. di atas dapat diperoleh bahwa proporsi tenaga kesehatan yang pengetahuannya baik ada 56 orang 56,0, dengan sikap buruk ada 53 orang 53,0, dan yang tidak melakukan penerapan sebanyak 54 orang 54,0. Universitas Sumatera Utara

4.3.1. Pengetahuan

Variabel pengetahuan tenaga kesehatan dalam mitigasi bencana HIVAIDS terdiri dari 11 pertanyaan seperti pada tabel berikut : Tabel 4.3. Distribusi Tenaga Kesehatan Berdasarkan Pengetahuan dalam Mitigasi Bencana HIVAIDS di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 Pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 77,0 menjawab benar mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja harus di kamar mandi, demikian juga 74,0 menjawab benar mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan atau sesudah membuka sarung tangan dengan sabun, sebanyak 61,0 menjawab benar tenaga kesehatan harus No Indikator Pengetahuan Dalam Mitigasi Bencana HIVAIDS Benar Salah n n

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Menurut anda, apakah mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja harus di kamar mandi Apakah anda mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan atau sesudah membersihkan sarung tangan dengan sabun Apakah tenaga kesehatan harus memakai topi saat memeriksa pasien Dengan memakai masker bisa mengurangi bau dari tubuh pasien Apakah dengan cukup memakai masker dapat mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien ke tenaga kesehatan Apakah menggunakan kacamata pelindung saat bekerja bisa mencegah percikan cairan tubuh ke dalam mata Menurut anda, aproncelemek dapat mencegah cipratan cairan tubuh Meurut anda, apakah mencuci aproncelemek harus di air mengalir Apakah saat melakukan pemeriksaan pasien harus memakai sarung tangan Apakah memakai sarung tangan harus bersih dan steril Menurut anda, apakah seoirang tenaga kesehatan harus memakai sepatu boot 77 74 61 63 63 71 60 57 58 63 61 77,0 74,0 61,0 63,0 63,0 71,0 60,0 57,0 58,0 63,0 61,0 23 26 39 37 37 29 40 43 42 37 39 23,0 26,0 39,0 37,0 37,0 29,0 40,0 43,0 42,0 37,0 39,0 Universitas Sumatera Utara memakai topi saat memeriksa pasien, 63,0 menjawab benar memakai masker bisa mengurangi bau dari tubuh pasien, 63,0 menjawab benar memakai masker dapat mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien ke tenaga kesehatan, 71,0 menjawab benar menggunakan kacamata pelindung, 60,0 menjawab benar aproncelemek dapat mencegah cipratan cairan tubuh, 57,0 menjawab benar mencuci aproncelemek harus di air mengalir, 58,0 yang menjawab benar harus memakai sarung tangan saat melakukan pemeriksaan pasien, 63,0 menjawab benar memakai sarung tangan harus bersih dan steril dan 61,0 menjawab benar tenaga kesehatan harus memakai sepatu boot. Penelitian ini diobservasi melalui wawancara dan kuesioner di RSUP H. Adam Malik Medan sebanyak 100 orang tenaga kesehatan. Berdasarkan pengetahuan tenaga kesehatan ketersediaan APD yaitu topi, kacamata pelindung, masker, apron atau celemek, sepatu boot, dan sarung tangan.

4.3.2. Sikap

Variabel sikap dalam mitigasi bencana HIVAIDS terdiri dari 8 pertanyaan dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.4. Distribusi Sikap Mengenai Universal Precaution pada Responden di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012 No. Pertanyaan SS S TS STS f f f f

1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8. Setujukah anda diterapkan APD di RSUP Haji Adam Malik Tenaga kesehatan diwajibkan mencuci tangan di air mengalir sebelum dan sesudah memeriksa pasien Tenaga kesehatan harus memakai topi saat memeriksa pasien Dengan memakai masker tidak bisa mengurangi bau dari tubuh pasien Tenaga kesehatan wajib memakai kacamata pelindung sewaktu memeriksa pasien Aproncelemek dapat mencegah cipratan cairan tubuh Sebaiknya tenaga kesehatan memakai sarung tangan di saat memeriksa pasien dan membuang sarung tangan setelah memeriksa pasien Saat memeriksa pasien tenaga kesehatan harus mengganti alas kaki dengan sepatu boot 34 11 54 47 46 2 8 45 34,0 11,0 54,0 47,0 46,0 2,0 8,0 45,0 7 10 28 26 23 17 18 27 7,0 10,0 28,0 26,0 23,0 17,0 18,0 27,0 23 25

12 22

24 30 35 22 23,0 25,0 12,0 22,0 24,0 30,0 35,0 22,0 36 54 6 5 7 51 39 6 36,0 54,0 6,0 5,0 7,0 51,0 39,0 6,0 Berdasarkan Tabel 4.4. dapat diketahui bahwa proporsi jawaban responden menunjukkan 36,0 menjawab “STS” APD diterapkan di RSUP H. Adam Malik, 25,0 menjawab “TS” wajib mencuci tangan di air mengalir sebelum dan sesudah memeriksa pasien, sebanyak 54,0 menjawab “SS” memakai topi, 47,0 menjawab “SS” memakai masker tidak bisa mengurangi bau dari tubuh pasien, 46,0 menjawab “SS” wajib menggunakan kacamata pelindung, 51,0 menjawab “STS” aproncelemek Universitas Sumatera Utara dapat mencegah cipratan cairan tubuh, 39,0 menjawab “STS” memakai sarung tangan di saat memeriksa pasien dan membuang sarung tangan setelah memeriksa pasien, demikian juga 45,0 yang menjawab “SS” harus mengganti alas kaki dengan sepatu boot. Hasil observasi penelitian ini dilakukan melalui wawancara dan kuesioner di RSUP H. Adam Malik Medan kepada 100 orang tenaga kesehatan. Ketersediaan APD yang ada di RSUP H. Adam Malik ini yaitu topi, kacamata pelindung, masker, aproncelemek, sepatu boot, dan sarung tangan tetapi tidak sepenuhnya dilakukan untuk diterapkan kepada pasien sehingga yang ditemukan pada tenaga kesehatan yang lebih banyak adalah sikap yang buruk.

4.3.3. Penerapan Universal Precaution

Variabel penerapan universal precaution oleh tenaga kesehatan dalam mitigasi bencana HIVAIDS dapat dilihat pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel. 4.5. Distribusi Penerapan Universal Precaution pada Responden di RSUP

H. Adam Malik Medan Tahun 2012

No. Pertanyaan Jawaban Ya Tidak f f

1. 2.