Populasi Sampel Populasi dan Sampel

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yang dimaksudkan untuk mengetahui perbedaan tajam penglihatan antara pengguna telepon pintar dengan yang tidak menggunakan telepon pintar pada siswa SMA St. Thomas 1 Medan. Pada penelitian ini pendekatan atau pengumpulan data dilakukan dalam suatu saat point time approach.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan Juli – September 2011 terhadap siswa SMA St. Thomas 1 Medan. Penulis memilih sekolah tersebut karena pada umumnya tingkat sosial ekonominya menengah ke atas dan juga sebagian besar populasinya menggunakan telepon pintar.

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah siswa tingkat X, XI dan XII tahun pelajaran 20112012. Alasan penulis memilih tingkat tersebut adalah karena penulis mengganggap siswanya lebih mengerti mengenai telepon pintar sehingga proporsi yang menggunakan telepon pintar lebih banyak dibandingkan tingkat lainnya. Kriteria inklusi populasi pada penelitian ini adalah: a. Merupakan siswa tingkat X, XI dan XII SMA St. Thomas 1 Medan. b. Menyetujui untuk menjadi responden setelah diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian informed consent. c. Telah menggunakan telepon pintar lebih dari 1 tahun. Universitas Sumatera Utara d. Tidak mempunyai kelainan refraksi pada mata atau kelainan mata lainnya sebelum menggunakan telepon pintar. Kriteria eksklusi populasi pada penelitian ini adalah: a. Tidak mengisi seluruh pertanyaan pada kuesioner. b. Memakai alat bantu penglihatan seperti kacamata atau lensa kontak. c. Mempunyai riwayat trauma pada mata atau kepala. d. Sering bekerja pada jarak dekat secara terus menerus.

4.3.2. Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan cara mengambil sampel tidak acak non-probability sampling dengan teknik consecutive sampling, yaitu responden yang telah memiliki kriteria sampel yang diinginkan peneliti berkesempatan menjadi sampel penelitian hingga terpenuhinya jumlah sampel yang telah ditentukan peneliti. Menurut Sastroasmoro 2002, jumlah sampel minimal akan dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis terhadap 2 proporsi, yaitu: �1 = �2 = ����2��+����1�1+�2�2� 2 �1−�2 2 dengan: n1 : besar sampel minimum pada populasi pertama n2 : besar sampel minimum pada populasi kedua Z α : nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu Zβ : nilai distribusi normal baku tabel Z pada β tertentu P1 : harga proporsi di populasi pertama P2 : harga proporsi di populasi kedua P : 12 P1+P2 Q : 1-P Q1 : 1-P1 Q2 : 1-P2 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rumus tersebut, maka populasi n1 dan n2 dapat didapatkan dengan menggunakan nilai, Z α = 1.96 yang didapatkan dari tabel distribusi Z pada α 2 arah = 0.05. Zβ = 0.842, didapatkan dari tabel distribusi Z dengan power = 80. P1 dan P2 ditetapkan oleh peneliti, P1 = 0.5 dan P2 = 0.25. P didapatkan dengan memasukkan rumus P seperti yang tertera diatas, sehingga didapatkan P = 0.375. Nilai Q juga didapatkan dengan memasukkan rumus Q seperti yang tertera diatas, sehingga didapatkan Q1 = 0.5, Q2 = 0.75, dan Q = 0.625. Dengan menggunakan nilai – nilai ini maka: n1 = n2 = �1.96�20.375 . 0.625 + 0.842�0.5 .0.5 + 0.25 .0.75� 2 0.5 − 0.25 2 n1 = n2 = 57.68 n1 = n2 = 58 Jadi besar sampel minimum yang diperlukan adalah 116 orang.

4.4. Teknik Pengumpulan Data