Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Siswa SMA di kota Medan

(1)

HUBUNGAN PEMAKAIAN TELEPON CERDAS

DENGAN PRESTASI SISWA SMA

DI KOTA MEDAN

Oleh :

WILLIAM WIRYAWAN

080100059

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011


(2)

HUBUNGAN PEMAKAIAN TELEPON CERDAS

DENGAN PRESTASI SISWA SMA

DI KOTA MEDAN

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

WILLIAM WIRYAWAN

NIM : 080100059

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(3)

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Hasil Penelitian dengan Judul :

Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Siswa SMA di kota Medan

Yang dipersiapkan oleh :

WILLIAM WIRYAWAN 080100059

Laporan Hasil Penelitian ini telah diperiksa dan disetujui.

Medan, 9 Desember 2011 Disetujui, Dosen Pembimbing


(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, yang merupakan salah satu tugas akhir dalam menyelesaikan program pendidikan S1 fakultas kedokteran USU.

Dengan selesainya penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pembimbing penulisan karya tulis ilmiah, dr. Muhammad Ali, Sp. A(K), yang dengan sepenuh hati telah mendukung, membimbing, dan mengarahkan penulis mulai dari perencanaan penulisan sampai selesainya laporan hasil penelitian ini. Ucapan terimakasih juga tidak lupa penulis ucapkan kepada keluarga dan teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan semangat demi kelancaran pembuatan hasil penelitian ini. Hanya Tuhan Yang Maha Esa yang mampu memberikan balasan terbaik kepada orang-orang yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan hasil penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa laporan hasil penelitian ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih menyempurnakan laporan hasil penelitian ini.

Medan, 9 Desember 2011


(6)

ABSTRAK

Latar belakang: Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah telepon cerdas. Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara penggunaan teknologi dengan kemampuan kognitif siswa. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif penting untuk mencegah dampak yang dapat terjadi akibat penurunan kemampuan koginitif.

Tujuan: Penelitian ini dirancang bertujuan menganalisis hubungan antara pemakaian telepon cerdas dan prestasi akademis siswa.

Metode: Desain penelitian berupa studi cross sectional yang bersifat analitik. Responden yang telah menandatangani surat persetujuan setelah penjelasan diminta mengisi kuesioner untuk melihat penggunaan telepon cerdas dan prestasi akademis mereka. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t independen.

Hasil : Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu 58 orang pengguna telepon cerdas dan 58 orang bukan pengguna telepon cerdas. Kemudian masing-masing kelompok diambil nilai rata-rata rapor semester, dan didapatkan kelompok pengguna telepon cerdas memiliki nilai rata-rata sebesar 84.93 dan yang tidak menggunakan telepon cerdas sebesar 85.66. Hasil uji t independen antara penggunaan telepon cerdas dan nilai rata-rata rapor semester memberikan nilai P >0.05.

Kesimpulan: Penggunaan telepon cerdas tidak mempengaruhi prestasi akademis siswa SMA di kota Medan.


(7)

ABSTRACT

Background: In line with the times, communication technology has developed very rapidly, one of it, is smartphone. Several studies have shown an association between the use of technology with student’s cognitive abilities. Knowledge about factors that affect cognitive abilties has become important to prevent impacts that could occur due to the decreased of cognitive abilites.

Objective: This study was designed to analyze the relationship between smartphone usage and students academic achievement.

Method: The design of research is cross sectional study which tends to be analytic. Respondents who have signed the letter of consent after received an explanation were asked to fill a questionaire to see the usage of smartphones and their academic achievement. The data obtained were analyzed using independent t test.

Result: The samples were divided into two groups: 58 people of smartphone users and 58 people of non smartphone users. Then the average value of term report card was taken from each group, and the smartphone users group got an average value of 84.93 and the non smartphone users group got an average value of 85.66. The independent t test between the usage of smartphones and the average value of term report card results in p value >0.05.

Conclusion: The usage of smartphone do not affect the high school students academic achievement in Medan city.


(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 2

1.3. Tujuan Penelitian... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.4. Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1. Manfaat bagi SMA di kota Medan... 2

1.4.2. Manfaat bagi Pengguna Telepon Cerdas ... 2

1.4.3. Manfaat bagi Peneliti ... 2

1.4.4. Manfaat bagi Mahasiswa Kedokteran ... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telepon Cerdas... 3

2.1.1. Definisi ... 3

2.1.2. Fungsi-Fungsi Telepon Cerdas ... 3

2.1.3. Kelebihan Telepon Cerdas ... 4

2.1.4. Kekurangan Telepon Cerdas ... 4

2.2. Prestasi Akademis ... 5


(9)

2.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademis ... 6

2.2.3. Evaluasi Prestasi Akademis ... 8

2.3. Hubungan Telepon Cerdas dengan Prestasi Akademis ... 9

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep ... 11

3.2. Definisi Operasional ... 12

3.3. Hipotesis ... 12

BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 13

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 13

4.3. Populasi dan Sampel... 13

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 15

4.5. Pengolahan dan Analisis Data... 15

BAB 5 HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian ... 16

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16

5.1.2. Deskripsi Karakterisitik Responden ... 16

5.1.3. Hubungan Penggunaan Telepon Cerdas Terhadap Prestasi Akademis 21 5.2. Pembahasan 5.2.1. Pemakaian telepon cerdas di kalangan siswa SMA ... 22

5.2.2. Pikiran Teralihkan Akibat Pemakaian Telepon Cerdas ... 22

5.2.3. Penggunaan Telepon Cerdas dan Adiksi ... 23

5.2.4.Hubungan Pemakaian Telpon Cerdas dengan Prestasi Akademis ... 24

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 25

6.2. Saran ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26 LAMPIRAN


(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1. 5.2.

5.3.

5.4.

5.5.

Distribusi Karakteristik Responden Karakteristik jawaban responden tentang variasi penggunaan telepon cerdas Karakteristik jawaban responden tentang saat penggunaan telepon cerdas

Karakteristik jawaban responden tentang perasaan terganggu setelah menggunakan telepon cerdas

Distribusi silang penggunaan telepon cerdas terhadap prestasi akademis

17 19

20

21


(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7

Daftar Riwayat Hidup

Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian

Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan Kuesioner

Surat Persetujuan Komisi Etik tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan Surat Keterangan Penyelesaian Penelitian Tabel Data Induk Penelitian

29 30 32 33 38 39 40


(13)

ABSTRAK

Latar belakang: Sejalan dengan perkembangan zaman, teknologi komunikasi mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah telepon cerdas. Beberapa penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara penggunaan teknologi dengan kemampuan kognitif siswa. Pengetahuan mengenai faktor yang mempengaruhi kemampuan kognitif penting untuk mencegah dampak yang dapat terjadi akibat penurunan kemampuan koginitif.

Tujuan: Penelitian ini dirancang bertujuan menganalisis hubungan antara pemakaian telepon cerdas dan prestasi akademis siswa.

Metode: Desain penelitian berupa studi cross sectional yang bersifat analitik. Responden yang telah menandatangani surat persetujuan setelah penjelasan diminta mengisi kuesioner untuk melihat penggunaan telepon cerdas dan prestasi akademis mereka. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji t independen.

Hasil : Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu 58 orang pengguna telepon cerdas dan 58 orang bukan pengguna telepon cerdas. Kemudian masing-masing kelompok diambil nilai rata-rata rapor semester, dan didapatkan kelompok pengguna telepon cerdas memiliki nilai rata-rata sebesar 84.93 dan yang tidak menggunakan telepon cerdas sebesar 85.66. Hasil uji t independen antara penggunaan telepon cerdas dan nilai rata-rata rapor semester memberikan nilai P >0.05.

Kesimpulan: Penggunaan telepon cerdas tidak mempengaruhi prestasi akademis siswa SMA di kota Medan.


(14)

ABSTRACT

Background: In line with the times, communication technology has developed very rapidly, one of it, is smartphone. Several studies have shown an association between the use of technology with student’s cognitive abilities. Knowledge about factors that affect cognitive abilties has become important to prevent impacts that could occur due to the decreased of cognitive abilites.

Objective: This study was designed to analyze the relationship between smartphone usage and students academic achievement.

Method: The design of research is cross sectional study which tends to be analytic. Respondents who have signed the letter of consent after received an explanation were asked to fill a questionaire to see the usage of smartphones and their academic achievement. The data obtained were analyzed using independent t test.

Result: The samples were divided into two groups: 58 people of smartphone users and 58 people of non smartphone users. Then the average value of term report card was taken from each group, and the smartphone users group got an average value of 84.93 and the non smartphone users group got an average value of 85.66. The independent t test between the usage of smartphones and the average value of term report card results in p value >0.05.

Conclusion: The usage of smartphone do not affect the high school students academic achievement in Medan city.


(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna. Dengan kata lain, telepon cerdas merupakan komputer mini yang mempunyai kapabilitas sebuah telepon. (Shiraisihi et al, 2010)

Sejak akhir 1990an, penggunaan telepon genggam diantara remaja terus meningkat. Pada tahun 2005, sebuah penelitian menemukan kurang lebih 33% remaja memiliki telepon genggam. Dari 33% remaja yang melaporkan memiliki telepon genggam tersebut, kurang lebih 64% mengatakan mereka secara rutin mengirimkan pesan singkat. (Lenhart et al, 2005)

Saat ini pemakaian telepon seluler di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama telepon seluler yang memiliki fasilitas chatting/instant messaging yang terintegrasi. Berdasarkan data statistik ITU (International Telecommunication Union ,2009), pada tahun 2002 pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 11,7 juta orang, lima tahun kemudian pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 93 juta orang, dan pada tahun 2009 mencapai 159 juta orang.

Beberapa penelitian mendapatkan bukti penggunaan teknologi tertentu mempengaruhi prestasi akademis (Hancox, 2005). Di China, penggunaan fasilitas chatting/instant messaging pada remaja mengakibatkan turunnya prestasi akademis remaja tersebut (Huang, H.Y, 2009). Sebuah penelitian di Taiwan mendapatkan penggunaan telpon seluler yang sering mengganggu performa akademis dan kemampuan belajar mereka sehingga mengakibatkan turunnya prestasi sekolah. (Chen, Y.F, 2006)


(16)

Berdasarkan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Siswa SMA di kota Medan”.

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas dapat disimpulkan satu pertanyaan pada penelitian ini, yaitu: “Apakah ada hubungan antara penggunaan telepon cerdas dengan prestasi siswa SMA?”

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui hubungan antara penggunaan telepon cerdas dengan prestasi siswa SMA.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi SMA di kota Medan mengenai dampak pemakaiaan telepon cerdas pada prestasi siswa.

2. Hasil penelitian ini diharapkan memotivasi siswa SMA untuk menggunakan telepon cerdas dalam batas penggunaan yang sewajarnya. 3. Hasi penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti mengenai pengaruh

pemakaiaan telepon cerdas dengan prestasi siswa SMA.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut mengenai hubungan pemakian telepon cerdas dengan prestasi siswa SMA serta penjelasan teoretisnya.


(17)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Telepon Cerdas 2.1.1. Definisi

Telepon cerdas merupakan telepon genggam yang mempunyai kemampuan internet dan fungsi yang luas termasuk fitur-fitur PDA (Personal Digital Assistant) seperti membaca e-mail, kemampuan membaca buku elektronik (e-book), chatting/instant messaging serta mempunyai banyak aplikasi. (Anderson,2004)

2.1.2. Fungsi-Fungsi Telepon Cerdas

Telepon Cerdas menawarkan akses langsung baik ke informasi yang dipublikasikan maupun sistem jaringan perusahaan seperti intranet. Ketersediaan global dari jaringan telepon broadband dan aplikasi-aplikasi dapat mengubah penyampaian informasi kepada masyarakat bisnis, hukum dan komunitas peneliti. (White, 2010)

Telepon cerdas memiliki fungsi-fungsi antara lain, sebagai aplikasi multimedia dapat digunakan sebagai pemutar musik/music player, memiliki fungsi video kamera dan aplikasi personal lainnya. Untuk produktivitas profesional dan personal dapat dipakai untuk membuka aplikasi instant messaging/chatting dan jejaring sosial, membaca E-mail pribadi, memiliki kemampuan navigasi/GPS (Global Positioning System) dan memiliki akses internet. Untuk produktivitas bisnis, digunakan untuk membaca E-mail, membuka aplikasi bisnis, melakukan Voice calling atau Corporate messaging. Telepon cerdas juga memiliki kemampuan manajemen dan implementasi policy, gampang digunakan, dan dapat mengatur dan mengontrol aplikasi. Telepon cerdas juga memiliki keunggulan dalam hal keamanan karena dapat menghapus data dari jauh serta enkripsi dan manajemen data. (Signorini,2010)


(18)

2.1.3. Kelebihan Telepon Cerdas

Telepon cerdas menawarkan beberapa manfaat signifikan bagi pengguna melalui kecanggihan telepon tersebut, khususnya kualitas layar dan penggunaan layar sentuh. Perubahan di dalam telepon bahkan lebih revolusioner, dengan ponsel sekarang memiliki browser yang kuat dan sistem operasi perangkat lunak yang menawarkan potensi pengembangan yang sangat besar bagi industri perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri memiliki nilai yang luar biasa kepada pengguna. Memberikan informasi yang dapat diakses dan dimanipulasi oleh perangkat lunak, telepon cerdas kini berubah menjadi perangkat informasi mobile yang kuat dan perangkat komunikasi yang mungkin mengubah cara pengguna mengakses informasi secara dramatis. (White, 2010)

2.1.4. Kekurangan Telepon Cerdas

Pada penggunaan telepon cerdas, banyak isu keamanan dan kerahasiaan pribadi yang muncul berupa:

1. Kebocoran data

Telepon yang hilang atau dicuri dengan memori yang tidak dilindungi memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengakses data tersebut. 2. Penonaktifan yang kurang tepat

Telepon dibuang atau diberikan ke orang lain tanpa membuang data sensitif, mengijinkan orang lain untuk mengakses data tersebut.

3. Pengungkapan data yang tak disengaja

Kebanyakan aplikasi memiliki pengaturan privasi, tetapi banyak pengguna yang tidak sadar akan hal itu. Data tersebut ditransmisikan tanpa sepengetahuan pengguna telepon cerdas.

4. Phising

Orang lain dapat mencuri data-data penting kita seperti passwords, nomor kartu kredit menggunakan aplikasi palsu atau pesan (sms, email) yang kelihatannya asli


(19)

5. Spyware

Telepon cerdas yang memiliki spyware di dalamnya memberikan kesempatan bagi orang lain untuk mengakses atau mengubah data pribadi pengguna telepon cerdas.

6. Pencurian data menggunakan jaringan palsu

Penyerang menggunakan titik akses jaringan (network access point) palsu dan pengguna telepon cerdas melakukan koneksi dengan jaringan tersebut. Hal ini menyebabkan penyerang dapat melakukan intersepsi atas komunikasi pengguna telepon cerdas dan melancarkan aksi serangan lain seperti pencurian data.

7. Pengawasan

Mengawasi seseorang dengan menggunakan telepon cerdas target. 8. Diallerware

Penyerang mencuri uang dari pengguna telepon cerdas dengan cara menggunakan malware yang menggunakan pelayanan sms premium secara tersembunyi.

9. Financial malware

Malware yang secara spesifik didesain untuk mencuri nomor kartu kredit, data online banking atau mengalihkan transaksi online banking atau transaksi elektronik.

10.Kongesti jaringan

Beban jaringan berlebihan akibat penggunaan telepon cerdas yang berlebihan dan mengakibatkan terputusnya jaringan pengguna telepon cerdas.

(Hogben, 2010)

2.2. Prestasi Akademis 2.2.1. Definisi

Prestasi akademik merupakan perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi belajar. Perwujudan bentuk


(20)

hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar. (Sobur, 2006)

Prestasi akademik merupakan kesuksesan individu yang diperoleh dalam kegiatan pendidikan di sekolah untuk semua mata pelajaran yang dinyatakan dalam nilai-nilai kuantitatif berupa angka yang tertulis di dalam rapor. (Aryana, 2007)

2.2.2. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademis

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut:

a. Faktor internal

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

1. Faktor lntelegensi

Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak membutuhkan berpikir rasiologi untuk mata pelajaran matematika.

2. Faktor Minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan menghambat dalam belajar.


(21)

3. Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan (kekurangan gizi akan menghambat pertumbuhan otak dan tingkat kecerdasan), kesehatan jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas / labilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan sebaliknya.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :

1. Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional, kepribadian dan kemasyarakatan. Guru juga menunjukkan fleksibilitas yang tinggi yaitu pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa semaksimal mungkin.

2. Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

3. Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu belajar merupakan


(22)

semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik, menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna (Ahmadi, 1998).

2.2.3. Evaluasi Prestasi Akademis

Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa maka dilakukan melalui tes prestasi belajar berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya. Tes prestasi belajar digolongkan dalam penilaian sebagai berikut: 1.Tes formatif

Tes yang diberikan kepada siswa pada akhir program satuan pembelajaran. Fungsinya untuk mengetahui pencapaian hasil belajar siswa dalam penguasaan bahan atau materi yang bertujuan untuk memperoleh gambaran daya serap siswa terhadap bahasan tersebut.

2.Tes sub sumatif

Tes yang diberikan kepada siswa pada tahap-tahap tertentu misalnya dua minggu sekali atau satu bulan sekali selama catur wulan atau semester yang bersangkutan. Tujuannya selain untuk mengetahui gambaran daya serap materi yang telah diberikan, hasilnya akan digabungkan dengan nilai tes sumatif yang akan menjadi nilai rapor.

3.Tes sumatif

Tes ini biasa diadakan tiap catur wulan sekali atau setiap semester. Fungsi tes tersebut untuk menilai penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan selama jangka waktu tertentu (Purwanto, 2002).


(23)

2.3. Hubungan Telepon Cerdas dan Prestasi Akademis

Telepon cerdas memiliki banyak fitur seperti internet, membuka e-mail, membaca buku elektronik (e-book), chatting, sampai membuka jejaring sosial. Griffith mengusulkan sebuah konsep “kecanduan teknologi” yang bukan merupakan kecanduan secara kimiawi melainkan sebuah kecanduan tingkah laku yang melibatkan interaksi manusia-mesin secara berlebihan. (Griffiths, 1996)

Bianchi dan Phillips menemukan bahwa pengguna berat ponsel cenderung orang-orang muda. Selain itu, 2% - 7% dari sampel mereka setuju (1) bahwa mereka memiliki masalah mengontrol waktu yang mereka habiskan pada ponsel mereka, (2) bahwa mereka memiliki masalah membayar tagihan telepon mereka; (3) bahwa ponsel mengalihkan mereka dari lain tanggung jawab, dan (4) ponsel mengakibatkan konflik interpersonal. Selain itu, Bianchi dan Phillips mengamati bahwa orang-orang yang melaporkan masalah dengan ponsel mereka biasanya muda, dan memiliki harga diri rendah. Ini berarti bahwa sudah ada bagian dari masyarakat yang mungkin memiliki masalah pengendalian menggunakan ponsel mereka. (Bianchi,2005)

Chen Y.F (2006) menemukan bahwa penggunaan telepon gengggam yang sering mengakibatkan penurunan performa akademis dan kemampuan belajar mereka. Pierce (2008) juga melaporkan penggunaan telepon genggam, instant messaging/chatting, jejaring sosial yang sering mengakibatkan penurunan prestasi akademis yang berarti.

Orang-orang di seluruh dunia telah menjadi semakin antusias dalam merangkul peralatan digital komunikasi (Katz & Aakhus, 2002). Dari laptop terhubung ke internet melalui wireless fidelity (Wi-Fi) sampai menggunakan telepon cerdas, semakin banyak orang yang berkomunikasi satu sama lain dari jarak jauh. Dengan menggunakan berjudi patologis sebagai model, Young mengusulkan kecanduan internet sebagai gangguan pengendalian impuls, yang tidak melibatkan zat-zat berbahaya. (Young,1998)

Penggunaan internet gangguan, juga disebut sebagai kecanduan internet atau menggunakan internet bermasalah, telah diusulkan sebagai penjelasan untuk penggunaan tak terkendali dan merusak dari internet, dan hanya baru-baru ini


(24)

mulai muncul dalam literatur psikiatris (Stein,1997). Seseorang yang menggunakan internet bermasalah sering melaporkan meningkatnya jumlah waktu yang dihabiskan menjelajahi situs-situs, perjudian, belanja atau menjelajahi situs porno. Ada juga yang melaporan mereka menghabiskan waktu di chat room atau terkait melalui email. Sering orang-orang mengembangkan keasyikan dengan internet, kebutuhan untuk melarikan diri ke internet dan lekas marah meningkat ketika mencoba untuk mengurangi penggunaan internet mereka. Pada akhirnya, usaha mereka untuk memotong waktu penggunaan internet kembali tidak berhasil. (Beard,2005)

Penggunaan internet bermasalah telah dilaporkan dalam usia berapapun, rentang sosial, pendidikan, dan ekonomi. Namun penelitian sebelumnya menyatakan cenderung stereotip pasien kecanduan internet klasik sebagai seorang introvert muda. Prevalensi gangguan penggunaan internet bermasalah tidak diketahui. (Young KS, 1998)

Gangguan fungsional sebagai akibat dari penggunaan internet bermasalah termasuk perselisihan perkawinan atau keluarga, kehilangan pekerjaan atau penurunan produktivitas kerja, kesulitan hukum atau kegagalan sekolah. (Beard, 2005) Walaupun kriteria diagnostik untuk gangguan ini telah diusulkan, metode menilai gangguan penggunaan internet sangat terbatas. (Cho C, 2000)

Kubey (2001) menemukan pada pelajar yang memilliki performa akademis yang buruk, 40% melaporkan mereka sering atau sangat sering memakai internet sampai larut malam, 42,5% menyatakan mereka kadang-kadang merasa lelah pada hari berikutnya akibat menggunakan internet, dan 20% melaporkan mereka sering bolos sekolah akibat menggunakan internet.

Remaja yang menggunakan fasilitas instant messaging/chatting mengatakan hal itu mempengaruhi performa akademis mereka. Oleh sebab itu, orang tua dan guru harus lebih memerhatikan dan memberikan bimbingan bagi remaja yang menggunakan fasilitas instant messaging. (Huang H.Y, 2009)


(25)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian merupakan kerangka yang menggambarkan dan mengarahkan asumsi mengenai elemen-elemen yang diteliti. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan dalam tujuan penelitian, latar belakang dan tinjauan kepustakaan di atas, maka kerangka konsep penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penggunaan Telepon Cerdas

Interaksi yang berlebihan

Prestasi Akademis Siswa Masalah mengontrol waktu

yang dihabiskan pada ponsel Tanggung jawab teralihkan

Internet

Chatting/Instant Messaging Bermain Games

Memakai internet sampai larut malam Merasa kelelahan pada

keesokan hari


(26)

3.2. Definisi Operasional

1. Telepon cerdas adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan tingkat tinggi dan memiliki fitur canggih seperti kemampuan internet, membaca e-mail, kemampuan membaca buku elektronik (e-book), chatting/instant messaging serta mempunyai banyak aplikasi.

Cara Ukur : Wawancara Alat ukur : Kuesioner

 Hasil Ukur : berdasarkan pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner dengan kategori :

1. Memakai telepon pintar (Smartphone) 2. Tidak memakai telepon pintar (Smartphone) Skala pengukuran : Nominal dikotom

2. Prestasi akademis adalah perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau dinilai dengan menggunakan tes yang terstandar.

Cara Ukur : Wawancara

Alat ukur : Laporan Hasil Belajar Siswa / rapor Hasil Ukur : Nilai rata-rata siswa

Skala pengukuran : Numerik

3.3. Hipotesis

Ada hubungan antara pemakaian telepon cerdas dengan prestasi akademis siswa.


(27)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain cross sectional, yang dimaksudkan untuk mengetahui hubungan penggunaan telepon cerdas dengan prestasi akademis siswa SMA.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan (Juli – September 2011) terhadap siswa-siswi SMA St. Thomas 1 Medan.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi target pada penelitian ini adalah siswa-siswi tingkat XI dan XII tahun pelajaran 2010/2011.

Kriteria inklusi populasi pada penelitian ini adalah: a. Merupakan murid SMA St.Thomas 1 Medan.

b. Menyetujui untuk menjadi responden setelah diberikan penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan dalam penelitian (informed consent).

Kriteria eksklusi populasi pada penelitian ini adalah: a. Tidak memiliki nilai rapor akhir semester

b. Tidak mengisi seluruh pertanyaan pada kuesioner 4.3.2 Sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik consecutive sampling, yaitu responden yang telah memiliki kriteria sampel yang diinginkan peneliti berkesempatan menjadi sampel penelitian hingga terpenuhinya jumlah sampel yang telah ditentukan peneliti. Jumlah sampel minimal dihitung dengan


(28)

menggunakan rumus besar sampel untuk uji hipotesis 2 proprosi, dua kelompok independen :

dengan:

n1 : besar sampel minimum pada populasi pertama n2 : besar sampel minimum pada populasi kedua

Zα : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu Zβ : nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada β tertentu P1 : harga proporsi di populasi pertama

P2 : harga proporsi di populasi kedua P : 1/2 (P1+P2)

Q : 1-P Q1 : 1-P1 Q2 : 1-P2

Berdasarkan rumus tersebut, maka populasi n1 dan n2 dapat didapatkan dengan menggunakan nilai, Zα = 1.96 yang didapatkan dari tabel distribusi Z pada α (2

arah)= 0.05. Zβ = 0.842, didapatkan dari tabel distribusi Z dengan power = 80%.

P1 dan P2 ditetapkan oleh peneliti, P1 = 0.5 dan P2 = 0.25. P didapatkan dengan memasukkan rumus P seperti yang tertera diatas, sehingga didapatkan P = 0.375. Nilai Q juga didapatkan dengan memasukkan rumus Q seperti yang tertera diatas, sehingga didapatkan Q1 = 0.5, Q2 = 0.75, dan Q = 0.625. Dengan menggunakan nilai – nilai ini maka :

n1 = n2 = 57.68 n1 = n2 = 58


(29)

Jadi besar sampel minimum yang diperlukan adalah 116 orang. 4.4. Teknik Pengumpulan Data

4.4.1. Data Primer

Pada penelitian ini, digunakan data primer yang didapat langsung dari responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui apakah subyek menggunakan telepon cerdas atau tidak.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini ialah data yang diperoleh dari SMA St. Thomas 1 yaitu nilai rata-rata siswa yang diambil dari laporan hasil belajar semester / nilai rapor siswa.

4.5. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa proses. Proses awal adalah memeriksa ketepatan dan kelengkapan data. Jika ada data belum yang lengkap ataupun ada kesalahan, maka data tersebut tidak digunakan. Selanjutnya data yang lengkap dan tepat tersebut diberi kode secara manual sebelum diolah dengan komputer. Kemudian data dimasukkan ke dalam program komputer dan dilakukan pemeriksaan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data. Kemudian dilanjutkan dengan analisis bivariat yaitu dengan uji beda 2 mean (uji t independen) untuk mengetahui hubungan penggunaan telepon cerdas dengan prestasi akademis siswa. Program statistik yang digunakan untuk mengolah dan menganalisis data penelitian ini berupa SPSS 17.0. Kebermaknaan ditetapkan dengan nilai P < 0.05.


(30)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Proses pengambilan data penelitian berlangsung selama 1 hari, tepatnya pada tanggal 23 Agustus di SMA St. Thomas 1 Medan. Sebanyak 116 orang siswa dan siswi SMA yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian diberikan penjelasan lisan dan tertulis untuk kemudian menandatangani lembar informed consent.

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Hasil Penelitian

Secara demografis sekolah ini terletak di pusat kota Medan, yaitu di Jalan S. Parman No. 109 Medan. Pada bulan Agustus 2011 terdapat 1.214 murid yang terbagi atas 601 siswa dan 613 siswi yang sedang menempuh pendidikan di SMA St. Thomas 1 Medan.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian memiliki berbagai karakteristik. Tabel 5.1. menunjukkan keragaman karakteristik responden berdasarkan komponen usia, jenis kelamin, penggunaan telepon seluler, banyak telepon seluler dan nilai rapor.


(31)

Tabel 5.1. Distribusi karakteristik responden

Variabel n(%)

Usia Responden 15 tahun 16 tahun 17 tahun 15(12.9) 90(77.6) 11(9.5)

Total 116(100)

Jenis Kelamin Laki - laki Perempuan

53(45.7) 63(54.3)

Total 116(100)

Penggunaan Telepon Seluler Ya Tidak Total 114(98.3) 2(1.7) 116(100) Banyak Telepon Seluler

Tidak Ada 1 buah 2 buah 2(1.7) 90(77.6) 24(20.7)

Total 116(100)

Nilai Rapor < 80 80-90 >90 18(15.5) 67(57.8) 31(26.7)

Total 116(100)

Berdasarkan karakteristik umur, sampel terbanyak pada penelitian ini adalah yang berusia 16 tahun. Rata-rata usia yaitu 15,97 tahun dengan standar deviasi 0,4, dimana usia minimum adalah 15 tahun dan usia maksimum adalah 17 tahun. Median usia responden adalah 16 tahun.


(32)

Berdasarkan data penggunaan telepon seluler yang diperoleh melalui pengisian kuesioner, jumlah siswa yang menggunakan telepon seluler adalah 114 orang, sedangkan yang tidak menggunakan telepon seluler adalah 2 orang.

Kepada responden ditanyakan berapa banyak telepon seluler yang mereka miliki, dan didapatkan yang tidak memiliki telepon seluler sebanyak 2 orang, yang memiliki 1 buah telepon seluler sebanyak 90 orang, dan yang memiliki 2 buah telepon seluler sebanyak 24 orang.

Berdasarkan nilai rapor responden, nilai rapor minimum yaitu 76 dan nilai rapor maksimum adalah 96,9, dengan interval 20,9. Dari akumulasi data, didapatkan rata-rata nilai rapor adalah 85,3 dengan standar deviasi 5,5. Sementara itu, median nilai rapor adalah 84,05.

Dalam mengisi kuesioner, masing-masing responden memberikan jawaban yang beragam. Adapun pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner bertujuan untuk mengetahui penggunaan telepon cerdas siswa. Distribusi variasi jawaban siswi terhadap pertanyaan pada kuesioner tercantum dalam tabel-tabel dibawah.


(33)

Tabel 5.2. Karakteristik jawaban responden tentang variasi penggunaan telepon cerdas

Pertanyaan n(%)

Mengakes internet dari telepon cerdas Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 32(55.2) 19(32.8) 7(12.7) 0 58(100) Chatting dari telepon cerdas

Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 41(70.7) 14(24.1) 2(3.4) 1(1.7) 58(100) Mengakses jejaring sosial dari

telepon cerdas Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 38(67.2) 13(22.4) 4(6.9) 2(3.4) 58(100) Mencari referensi tugas sekolah

dari telepon cerdas Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 24(41.4) 21(36.2) 9(15.5) 4(6.9) 58(100)


(34)

Tabel 5.3. Karakteristik jawaban responden tentang saat penggunaan telepon cerdas

Pertanyaan n(%)

Menggunakan telepon cerdas saat beraktivitas lain Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 20(34.5) 28(48.3) 10(17.2) 0 58(100) Menggunakan telepon cerdas saat

mengerjakan pekerjaan sekolah Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 9(15.5) 36(62.1) 8(13.8) 5(8.6) 58(100) Menggunakan telepon cerdas saat

proses belajar mengajar Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 3(5.2) 15(25.9) 28(48.3) 12(20.7) 58(100) Menggunakan telepon cerdas

sampai larut malam Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 23(38.7) 22(37.9) 11(19.0) 2(3.4) 58(100)


(35)

Tabel 5.4. Karakteristik jawaban responden tentang perasaan terganggu setelah menggunakan telepon cerdas

Pertanyaan n(%)

Merasa pekerjaan terganggu akibat telepon cerdas

Sering Kadang-kadang Jarang Tidak Pernah Total 14(24.1) 33(56.9) 5(8.6) 6(10.3) 58(100) Merasa prestasi akademis turun

Ya Tidak Total 16(27.6) 42(72.4) 58(100)

5.1.3. Hubungan penggunaan telepon cerdas terhadap prestasi akademis Pada penelitian ingin dibuktikan apakah ada hubungan antara pemakaian telepon cerdas dengan prestasi akademis. Dari 58 orang yang menggunakan telepon cerdas didapatkan nilai rata-rata rapor semester dengan mean sebesar 84,9, sedangkan pada 58 orang yang tidak menggunakan telepon cerdas didapatkan nilai rata-rata rapor semester dengan mean sebesar 85,6.

Tabel 5.5. Distribusi silang penggunaan telepon cerdas terhadap prestasi akademis

Telepon Cerdas Prestasi Akademis P

N Mean Standar deviasi

Ya 58 84.9338 5.73635 .480

Tidak 58 85.6631 5.34994

Angka tersebut kemudian diuji dengan uji T independen dan diperoleh nilai P = 0.480.


(36)

5.2. Pembahasan

5.2.1. Pemakaian telepon cerdas di kalangan siswa SMA

Berdasarkan data statistik ITU (International Telecommunication Union ,2009) penggunaan telepon seluler telah mencapai 159 juta orang. Hal ini tergambar pada penelitian ini dimana dari 116 responden, hanya dua orang yang menjawab tidak memiliki telepon seluler.

Penggunaan fitur chatting dari telepon cerdas sangat mencolok pada siswa SMA, dimana 70% siswa menjawab sering chatting pada telepon cerdas. Hal ini serupa dengan temuan di Amerika Serikat, dimana 68% responden menjawab sering chatting. Pada penelitian tersebut juga ditemukan bahwa 72% responden sering mengakses situs jejaring sosial (Pierce, 2008). Hal tersebut juga tergambar pada penelitian ini dimana sebagian besar siswa SMA sering mengakses jejaring sosial dari telepon cerdas.

Walaupun penggunaan chatting yang dominan pada siswa SMA, tampaknya hal ini tidak mempengaruhi prestasi akademis mereka. Temuan ini berbeda dengan sebuah penelitian di China, dimana siswa yang sering chatting, memiliki prestasi akademis yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak chatting. (Huang H.Y., 2009)

Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang merasa prestasinya turun setelah menggunakan telepon cerdas. Hal ini mungkin disebabkan siswa jarang menggunakan telepon cerdas saat proses belajar mengajar di dalam kelas. Selain itu, banyak responden menjawab sering mencari referensi untuk tugas sekolah dari telepon cerdas mereka.

5.2.2. Pikiran Teralihkan Akibat Pemakaian Telepon Cerdas

Menurut Ahmadi (1998), terdapat 2 jenis faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik seseorang iaitu faktor internal dan faktor eksternal. Di sini, faktor internal mempunyai lebih kaitan antara pikiran dan pretasi akademik. Faktor internal terbagi kepada 2 lagi iaitu faktor fisik dan fisik. Faktor non-fisik tersebut, berupa motivasi atau fokusnya siswa pada pelajaran mereka.


(37)

Pada penelitian ini didapatkan banyak siswa SMA yang merasa terganggu setelah menggunakan telepon cerdas. Pada penelitian ini juga didapatkan siswa sering menggunakan telepon cerdas mereka saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah. Pierce (2008) mengatakan penggunaan internet, jejaring sosial, dan chatting, merupakan fenomena umum pada remaja masa kini dan menarik jutaan remaja untuk berbicara dengan teman mereka atau mencari teman baru. Dengan popularitasnya yang luar biasa, banyak sekali remaja yang melaporkan menghabiskan banyak sekali waktu untuk mengakses jejaring sosialnya, dan pada akhirnya menyebabkan prestasi mereka turun.

5.2.3. Penggunaan Telepon Cerdas dan Adiksi

Roos (2001) mengatakan ada tiga karakteristik adiksi telepon seluler. Pertama, orang-orang yang kecanduan telepon seluler selalu menghidupkan telepon seluler mereka. Kedua, mereka cenderung menggunakan telepon seluler walaupun ada telepon biasa. Terakhir, mereka lebih sering mengalami kesulitan secara finansial dan kesulitan sosial akibat penggunaan telepon seluler yang berlebihan.

Walaupun penelitian ini tidak secara khusus meneliti tentang kecanduan telepon cerdas, tetapi didapatkan banyak sekali siswa yang menggunakan telepon cerdas mereka pada saat sedang beraktivitas lain, bahkan pada saat proses belajar-mengajar di kelas. Pada penelitian ini juga didapatkan banyak sekali siswa SMA yang menggunakan telepon cerdas mereka sampai larut malam. Hal ini mungkin merupakan tanda-tanda awal kegagalan pengendalian impuls untuk menggunakan telepon cerdas mereka, yang pada akhirnya bisa menjurus kepada kecanduan penggunaan telepon cerdas.

Park (2005) mengatakan banyak siswa Korea yang merasa cemas dan mudah marah apabila tidak bisa menggunakan telepon seluler mereka ketika mereka mau menggunakannya. Data ini menunjukkan ada tanda-tanda mencemaskan dari kecanduan pemakaian telepon seluler diantara siswa Korea.


(38)

5.2.4. Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Akademis Dari analisis statistik dengan menggunakan uji t independen, didapatkan hasil bahwa tidak terdapat hubungan antara pemakaian telepon cerdas dengan prestasi akademis siswa yang ditandai dengan nilai P >0,05.

Hasil tersebut berbeda dengan penelitian di Taiwan yang menyebutkan penggunaan telpon seluler mengganggu performa akademis dan kemampuan belajar mereka (Chen Y.F., 2006). Hal ini mungkin disebabkan banyaknya faktor yang mempengaruhi prestasi akademis selain daripada penggunaan telepon cerdas, baik dari faktor internal maupun eksternal (Ahmadi, 1998).

Dari 58 orang yang memakai telepon cerdas, 42 orang mengatakan penggunaan telepon cerdas tidak mempengaruhi prestasi akademis mereka, dan hanya 16 orang yang menjawab hal tersebut mempengaruhi prestasi akademis mereka. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelebihan telepon cerdas dalam mengakses informasi baru.

Telepon cerdas memang menawarkan kelebihan di dalam mencari informasi (White, 2010). Hal ini tampak pada penelitian ini dimana sebagian besar responden menjawab sering mengakses internet dari telepon cerdas mereka. Dalam hal mencari referensi tugas sekolah juga, banyak responden yang menjawab sering dan kadang-kadang.

Namun, dibandingkan dengan penelitian terdahulu dijumpai beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, di antaranya:

1. Penelitian ini bersifat cross sectional, sehingga memperbesar peluang terjadinya recall bias.

2. Penelitian ini merupakan penelitian univariat, yang hanya meneliti antara hubungan pemakaian telepon cerdas dengan prestasi akademis, sehingga banyak faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil.


(39)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian beserta analisis yang dilakukan terhadap data 116 responden dari SMA St. Thomas 1 Medan, diperoleh kesimpulan, bahwa tidak ada hubungan antara pemakaian telepon cerdas dan prestasi akademis siswa.

6.2. Saran

Beberapa rekomendasi dari peneliti sebagai tindak lanjut dari penelitian ini yaitu. 1. Untuk siswa/siswi

a. Siswa/ siswi pengguna telepon cerdas harus lebih memperhatikan penggunaan telepon cerdas mereka agar tidak terjadi kecanduan b. Pengguna telepon cerdas juga harus lebih memanfaatkan kelebihan

telepon cerdas dalam mencari informasi, bukan hanya menggunakannya untuk jejaring sosial, chatting, atau bermain games

2. Untuk orang tua/ pihak sekolah

Mengingat masih banyak siswa yang menggunakan telepon cerdas pada saat proses belajar mengajar, sebaiknya orang tua dan pihak sekolah lebih memperhatikan penggunaan telepon cerdas pada mereka


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, A. 1998. Teknik Belajar yang Tepat. Semarang: Mutiara Permata Widya,5-6.

Anderson, P., Blackwood A., 2004. Mobile and PDA technologies and their future use in education. Bristol: JISC Technology and Standards Watch.

Aryana, A.P., 2007. Studi Korelasi Motif Afiliasi dan Motif Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Siswa Kelas 2 SMU Pangudi Luhur ’Van Lith’ Muntilan. Madiun: Widya Warta.

Beard K.W., 2005. Internet addiction: a review of current assessment techniques and potential assessment questions. Cyberpsychology & Behaviour Vol. 8,7–14.

Bianchi, A., & Phillips, J.G., 2005. Psychological predictors of problem mobile phone use. CyberPsychology & Behavior Vol. 8,39–51.

Chen Y.F, 2006. Social Phenomena of Mobile Phone Use: An Exploratory Study in Taiwanese College Student. New Jersey: School of Communication, Information, and Library Studies.

Cho C, Hsiao M.C, 2000. Internet Addiction, usage, gratification, and pleasure experience: the Taiwan college students’case. Computer Education Vol. 35,65–80.

Griffiths M.D., 1996. Gambling on the Internet: a brief note. Journal of Gambling Studies Vol. 12, 471–3.


(41)

Hancox, R.J., Milne, B.J., Poulton, R., 2005. Association of television viewing during childhood with poor educational achievement. Archive

of Pediatric Adolescent Medicine Vol: 159, 614-18

Hogben, G., 2010. Smartphone security: Information security risks, opportunities and recommendations for users. Heraklios: ENISA - European Network and Information Security Agency.

Huang H.Y, Leung L., 2009. Instant Messaging Addiction among Teenagers in China: Shyness, Alienation, and Academic Performance Decrement. Cyberpsychology & Behavior Vol. 12, 675-79.

International Telecommunication Union, 2009. Information Society Statistical Profiles 2009 Asia and the pacific. Geneva: International Telecommunication Union

Katz, J. E., & Aakhus, M. A. (eds.), 2002. Perpetual contact: Mobile communication, private talk, public performance. Cambridge: Cambridge University Press.

Kubey, R.W., Lavin, M.J., Barrows J.R., 2001. Internet Use and Collegiate Academic Performance Decrements: Early Findings. Journal of Communication June 2001, 366-82.

Lenhart, A., Madden, M., Hitlin, P. 2005. Youth are leading the transition to a

fully wired and mobile nation. Washington D.C: Pew Internet &

American Life Project.

Park, W. K. (2005). Mobile phone addiction. In L. Rich & P. E. Pedersen (Eds.), Mobile communications: Re-negotiation of the social sphere (pp. 253-272). London, UK: Springer.


(42)

Pierce, T. A., 2008. Distracted: Academic Performance Differences Between

Teen Users and Non-Users of MySpace and Other Communication Technology. California: Department of mass Communication &

Journalism.

Purwanto, N. 2002. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosda Karya, 8-12

Roos, J. P. (2001, August). Postmodernity and mobile communications. Paper presented at the meeting of the European Sociological Association on 5th Conference of the ESA, Helsinki, Finland.

Shiraishi Y., Ishikawa D., Sano S., Sakurai K., 2010. Smartphone Trend and Evolution in Japan. Tokyo: Mobile Computing Promotion Consortium.

Signorini, E., Hochmuth, P., 2010. Consumerization of the Mobile Enterprise. Boston: Yankee Group.

Sobur, A., 2006. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia, 35-36

Stein D.J., 1997. Internet addiction, internet psychotherapy. American Journal of Psychiatry 153, 890.

White, M., 2010. Information anywhere, any when: The role of the smartphone. Business Information Review 2010 27, 242-47

Young, K.S., (1998). Caught in the Net: How to Recognize Internet addiction and A Winning Strategy for Recovery. New York, NY: John Wiley & Sons, Inc


(43)

LAMPIRAN 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : William Wiryawan Tempat/ Tanggal Lahir : Medan/ 7 Desember 1990 Agama : Buddha

Alamat : Jl. Jongkong no. 36, Medan-20124 Telepon : 061-8462162

II. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1995-1996 : TK Santo Yoseph Medan 2. Tahun 1996-2002 : SD Santo Yoseph Medan

3. Tahun 2002-2005 : SMP Swasta Santo Thomas 1 Medan 4. Tahun 2005-2008 : SMA Swasta Santo Thomas 1 Medan III. Riwayat Pelatihan

-

IV. Riwayat Organisasi

1. Tahun 2010-2011 : Anggota Seksi Peralatan dan Tempat Penerimaan Mahasiswa Baru FK USU


(44)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat,

Saya William Wiryawan, mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Siswa SMA di kota Medan”.

Telepon cerdas (smartphone) adalah telepon genggam yang memiliki sistem operasi untuk masyarakat luas, dimana pengguna dapat dengan bebas menambahkan aplikasi, menambah fungsi-fungsi atau mengubah sesuai keinginan pengguna. Saat ini pemakaian telepon seluler di Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama telepon seluler yang memiliki fasilitas chatting/instant messaging yang terintegrasi. Berdasarkan data statistik ITU, pada tahun 2002 pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 11,7 juta orang, lima tahun kemudian pengguna telepon seluler di Indonesia mencapai 93 juta orang, dan pada tahun 2009 mencapai 159 juta orang.Beberapa penelitian mendapatkan bukti penggunaan teknologi tertentu mempengaruhi prestasi akademis. Di China, penggunaan fasilitas chatting/instant messaging pada remaja mengakibatkan turunnya prestasi akademis remaja tersebut. Sebuah penelitian di Taiwan mendapatkan penggunaan telpon seluler yang sering mengganggu performa akademis dan kemampuan belajar mereka sehingga mengakibatkan turunnya prestasi sekolah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara penggunaan telepon cerdas dengan prestasi siswa SMA. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi masukan bagi SMA di kota Medan mengenai dampak pemakaiaan telepon cerdas pada prestasi siswa dan diharapkan dapat


(45)

memotivasi siswa SMA untuk menggunakan telepon cerdas dalam batas penggunaan yang sewajarnya.

Saya akan melakukan wawancara dengan bantuan kuesioner yang berisi beberapa pertanyaan tentang hal-hal yang berhubungan dengan penggunaan telepon cerdas. Wawancara ini akan dilakukan sekitar 5 menit.

Partisipasi Saudara/i bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Indentitas pribadi Saudara/i sebagai partisipan akan dirahasiakan dan informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Untuk penelitian ini, Saudara/i tidak akan dikenakan baiaya apapun. Bila terdapat hal yang kurang dimengerti, Saudara/i dapat langsung menanyakan kepada Saya sebagai peneliti.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan dan kesedian Saudara/i menjadi partisipan dalam penelitian ini, saya sampaikan terima kasih.

Medan, 2011 Peneliti,


(46)

LAMPIRAN 3

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Umur : Alamat :

Setelah mendapatkan keterangan dan penjelasan dari peneliti tentang “Hubungan Pemakaian Telepon Cerdas dengan Prestasi Siswa SMA di kota Medan”, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.

Demikianlah surat pertanyaan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Medan, 2011 Peserta Penelitian,


(47)

LAMPIRAN 4

KUESIONER

Nama Responden :

Umur Responden : tahun Jenis Kelamin : L / P Kelas :

1. Apakah anda memiliki telepon seluler? a. Ya

b. Tidak

2. Berapa banyak telepon seluler yang anda miliki sekarang? a. 1

b. 2 c. > 2

3. Apakah anda memiliki telepon cerdas (seperti, Blackberry, Android OS, iPhone, Windows OS, Palm)?

a. Ya

b. Tidak (Tidak usah melanjutkan pertanyaan dibawah ini) 4. Berapa banyak telepon cerdas yang anda miliki?

a. 1 b. 2 c. > 2

5. Jenis telepon cerdas seperti apakah yang anda miliki?

No. subjek : Tanggal :

Nilai Rata-Rata Rapor Semester :


(48)

a. Layar sentuh b. Keyboard biasa c. Keyboard Qwerty

6. Sudah berapa lama anda memiliki telepon cerdas? a. < 1 tahun

b. 1-2 tahun c. > 2 tahun

7. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses internet?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak Pernah

8. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk chatting/instant messaging?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak Pernah

9. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses jejaring sosial (facebook, twitter, myspace,dll.)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(49)

10.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk bermain games?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

11.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda saat melakukan aktivitas lain?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

12.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang melakukan pekerjaan sekolah ( mengerjakan pekerjaan rumah, belajar)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

13.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang dalam proses belajar mengajar di dalam kelas?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(50)

14.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang membawa kendaraan(baik pada saat kendaraan bergerak, ataupun saat berhenti)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

15.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses situs porno?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

16.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses berita?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

17.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mencari referensi tugas sekolah?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(51)

18.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (seperti untuk mengakses internet, chatting/instant messaging, bermain games, dll) sampai larut malam?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

19.Apakah anda pernah merasa pekerjaan anda terganggu akibat menggunakan telepon cerdas?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

20.Apakah anda merasa prestasi akademis anda (nilai ujian) mengalami penurunan setelah menggunakan telepon cerdas?

a. Ya


(52)

(53)

(1)

a. Layar sentuh b. Keyboard biasa c. Keyboard Qwerty

6. Sudah berapa lama anda memiliki telepon cerdas? a. < 1 tahun

b. 1-2 tahun c. > 2 tahun

7. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses internet?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak Pernah

8. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk chatting/instant messaging?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak Pernah

9. Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses jejaring sosial (facebook, twitter, myspace,dll.)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(2)

10.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk bermain games?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

11.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda saat melakukan aktivitas lain?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

12.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang melakukan pekerjaan sekolah ( mengerjakan pekerjaan rumah, belajar)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

13.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang dalam proses belajar mengajar di dalam kelas?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(3)

14.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (membuka situs internet, chatting, dll.) saat sedang membawa kendaraan(baik pada saat kendaraan bergerak, ataupun saat berhenti)?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

15.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses situs porno?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

16.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mengakses berita?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

17.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda untuk mencari referensi tugas sekolah?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang


(4)

18.Apakah anda pernah menggunakan telepon cerdas anda (seperti untuk mengakses internet, chatting/instant messaging, bermain games, dll) sampai larut malam?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

19.Apakah anda pernah merasa pekerjaan anda terganggu akibat menggunakan telepon cerdas?

a. Sering

b. Kadang-kadang c. Jarang

d. Tidak pernah

20.Apakah anda merasa prestasi akademis anda (nilai ujian) mengalami penurunan setelah menggunakan telepon cerdas?

a. Ya b. Tidak


(5)

(6)