Teknik Analisis Data PENGEMBANGAN LKS MEMANFAATKAN MEDIA BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL PADA MATERI OPTIK FISIS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Hasil dari skor penilaian tersebut kemudian dikonversikan ke pernyataan penilaian untuk menentukan kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan pendapat pengguna. Pengonversian skor penilaian ini dapat dilihat dalam Tabel 3. Tabel 3. Konversi skor penilaian menjadi pernyataan nilai kualitas Rentang Nilai Konversi Huruf Mutu Predikat 96 – 100 3,67 - 4,00 A Sangat baik 91 – 95 3,34 - 3,66 A- 86 – 90 3,01 - 3,33 B+ Baik 81 – 85 2,67 - 3,00 B 76 – 80 2,34 - 2,66 B- 71 – 75 2,01 - 2,33 C+ Cukup baik 66 – 70 1,67 - 2,00 C 61 – 65 1,34 - 1,66 C- 55 - 60 1,01 - 1,33 D+ Kurang baik 54 1,00 D Efektivitas produk dalam penelitian ini adalah keberhasilan siswa mencapai KKM pada penilaian kognitif dan afektif yang ditetapkan oleh sekolah setelah menggunakan LKS fisika yang memanfaatkan media berbasis simulasi dalam pembelajaran. Apabila 85 dari jumlah seluruh siswa telah tuntas belajar atau mencapai nilai KKM, baik pada penilaian kognitif maupun afektif pada uji coba pemakaian, maka media pembelajaran ini dapat dikatakan efektif sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah. V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penelitian dan pengembangan yang dilakukan menghasilkan LKS yang memanfaatkan media berbasis laboratorium virtual pada materi optika fisis khususnya materi difraksi dan interferensi cahaya dengan pendekatan saintifik yang telah divalidasi oleh ahli materi dengan skor 3,05 baik dan ahli desain dengan skor 3,36 sangat baik, sehingga produk layak untuk digunakan sebagai media pembelajaran. 2. Hasil uji kemenarikan pada kelompok kecil mengenai pengembangan LKS yang memanfaatkan media berbasis laboratorium virtual memiliki skor kemenarikan 3,36 sangat menarik, kemudahan 3,15 sangat mudah, dan kemanfaatan 3,38 sangat bermanfaat, sehingga penggunaan LKS secara signifikan dapat membantu penguasaan konsep siswa pada materi difraksi dan interferensi cahaya. 3. LKS yang memanfaatkan media berbasis laboratorium virtual memiliki keefektifan 92,31 siswa telah mencapai KKM pada aspek pengetahuan. Sementara pada penilaian sikap diperoleh 100 siswa telah mencapai KKM, sehingga LKS efektif dalam membantu siswa memvisualisasikan materi difraksi dan interferensi cahaya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dihasilkan saran untuk penelitian pengembangan ini sebagai berikut: 1. Bagi guru perlu diperhatikan pengelolaan waktu harus baik dalam pembelajaran dengan menggunakan laboratorium virtual karena kegiatan percobaan membutuhkan waktu yang relatif lama dan diusahakan agar setiap kelompok diskusi siswa memiliki minimal satu laptop untuk mempermudah saat pembelajaran berlangsung dalam pengumpulan data percobaan. 2. Bagi pengembang selanjutnya, komposisi gambar dan desain LKS dapat dibuat lebih menarik lagi agar lebih memotivasi siswa dalam mempelajari konsep fisika. Kemudian, cakupan kegiatan percobaan optik fisis sebaiknya dilengkapi dengan materi polarisasi menggunkan simulasi lainnya dan baiknya lebih memvariasi bentuk soal-soal evaluasi pada setiap materi dalam LKS. DAFTAR PUSTAKA Adams, W.K., Reid, S., LeMaster, R., McKagan, S., Perkins, K., Dubson, M., Wieman, C.E. 2008. A Study of Educational Simulations Part II – Interface Design. Journal of Interactive Learning Research. Vol. 19 4, 551-577. Ahliswiwite. 2007. LKS Berbasis Web. Online Tersedia: http:www.ahliswiwite. files.wordpress.com. Diakses 25 Juli 2014. Choiron, M. 2013. Memanfaatkan Media ICT dalam Pembelajaran Online Tersedia: http:www.teknologi.kompasiana.comterapan20131128 memanfaatkan-media-ict-dalam-pembelajaran-614758.html. Diakses 03 Maret 2015. Depdikbud. 2013. Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. . Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. . Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdikbud. 2014. Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat. Imron, M. 2012. Memanfaatkan laboratorium Virtual. Online Tersedia: http:www.mazguru.wordpress.com20120419ayo-manfaatkan- laboratorium-virtual. Diakses 12 Oktober 2014. Kosasih, E. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: Yrama Widya. Lailiyah, E. 2009. Perbandingan Efektivitas Metode Simulasi Javascript terhadap Demonstrasi dan Ceramah dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa untuk Materi Pemuaian dan Wujud Zat. Jurnal Pembelajaran Fisika Sekolah Menengah. Vol. 1 1, 9-13. Munawaroh, I. 2011. Urgensi Penelitian dan Pengembangan. Online Tersedia: http:www.staff.uny.ac.idsitesdefaultfilesPENELITIAN20PENGEMB ANGAN.pdf . Diakses 19 Juni 2014. Nasution, K. 2013. Aplikasi Pembelajaran dalam Perspektif Pendekatan Saintifik. Online Tersedia: http:www.sumut.kemenag.go.idfilefileTULISAN PENGAJARnqtx1392172430.pdf . Diakses 19 Juni 2014. Nur, M. H. R. 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika yang Bersinergi dengan Media Lab Virtual PhET pada Materi Sub Pokok Bahasan Fluida Bergerak di MAN 2 Gresik. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol. 2 3, 162-166. Podolefsky, N. S., Wendy K. A., Kelly L., Katherine K. P. 2010. Characterizing Complexity of Computer Simulations and Implications for Student Learning. AIP Conference Proceedings. Vol. 1289 1, 257. Prihatiningtyas, S., Prastowo T., Jatmiko B. 2013. Implementasi Simulasi PhET dan KIT Sederhana untuk Mengajarkan Keterampilan Psikomotor Siswa pada Pokok Bahasan Alat Optik. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. Vol. 2 1, 18-22. Rusdi, A. 2008. Perangkat Pembelajaran. Online Tersedia: http:www. anrusmath.wordpress. com 20080929perangkat-pembelajaran. Diakses 25 Juli 2014. Rusman, D. K. Cepi R. 2012. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sadiman, A.S., Raharjo,R., Haryono, A., Rahardjito. 2010. Media pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatanya. Pustekom dan Raja Grafindo Persada. Jakarta. Sefria. 2011. Penggunaan Artificial Life untuk Difraksi. Online Tersedia: http:www.sefriafst08.web.unair.ac.idartikel_detailKuliah20Simulasi2 0OptikPenggunaan20Artificial20Life20untuk20Difraksi.html . Diakses 01 Oktober 2014. Serway, R. A. John W. J.. 2014. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics Edition 9. Boston: Lachina Publishing Services. Sudrajat, A. 2008. Sumber Belajar untuk Mengefektifkan Pembelajaran Siswa. Online Tersedia: http:www.akhmadsudrajat.wordpress.com20080415 Sumber Belajar-untuk-mengefektifkan-pembelajaran-siswa. Diakses 18 Mei 2013. Sugiyono. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susilana, R. 2007. Media Pembelajaran. Bandung: CV. Wacana Prima.