Manfaat Penelitian Kerangka Pemikiran

Terdapat research gap dalam penelitian-penelitian sebelumnya, yang membuat penulis ingin meneliti kembali namun dengan variabel dan sampel yang berbeda agar didapat hasil yang lebih konsisten. Penelitian oleh Soliha dan Taswan 2002 menemukan hubungan yang signifikan dan positif antara kepemilikan menajerial dengan harga saham perusahaan. Penelitian oleh Wahyudi dan Pawestri 2006 menemukan bahwa kepemilikan manajerial memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, nilai perusahaan tersebut dilihat dari rasio price to book value. Sementara itu hasil penelitian dari Haruman 2008 menyimpulkan bahwa variabel managerial ownership memiliki pengaruh dengan arah hubungan negatif. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi proporsi kepemilikan manajerial, akan menurunkan market value. Hasil ini konsisten pula dengan penelitian Siallagan dan Machfoedz 2006. Menurut Mirawati 2013 secara simultan, variabel struktur kepemilikan institusional, struktur kepemilikan manajerial secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian oleh Sofyaningsih 2011 menyimpulkan variabel kepemilikan manajerial terbukti mempengaruhi nilai perusahaan, artinya tinggi rendahnya kepemilikan saham oleh jajaran manajemen berkaitan dengan tinggi rendahnya harga saham perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan adanya kepemilikan manjerial akan cenderung meningkatkan kinerja manajemen, peningkatan kinerja tersebut akan berdampak positif terhadap profitabilitas perusahaan, semakin naiknya profitabilitas suatu perusahaan akan menarik minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, semakin banyak investor yang membeli saham perusahaan tersebut akan membuat harga saham jadi naik. Berdasarkan uraian di atas kerangka pemikiran pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 1.6 Kerangka Pemikiran

1.6 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, hipotesis yang diajukan penulis adalah : H1: Struktur kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan sektor keuangan yang listing di BEI periode 2009-2013. H2: Struktur kepemilikan manajerial dan profitabilitas secara parsial dan bersama- sama berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan sektor keuangan yang listing di BEI periode 2009-2013. Profitabilitas ROE Y Harga saham Perusahaan PBV Z Struktur Kepemilikan Manajerial MOWN X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Keagenan Agency Theory

Prinsip utama dari teori keagenan adalah adanya hubungan kerja antara pihak yang memberi wewenang principle yaitu pemilik atau pemegang saham dengan pihak yang menerima wewenang agent yaitu manajer, dalam bentuk kontrak kerja sama Elqorni, 2009 dalam Primasari, 2011. Masalah keagenan muncul karena terdapat konflik perbedaan pendapat kepentingan antara pemilik principle dengan manajemen agent Siallagan dan Machfoedz, 2006. Menurut Jensen dan Meckling 1976 hubungan keagenan merupakan suatu hubungan dimana pemilik perusahaan principle mempercayakan pengelolaan perusahaan oleh orang lain yaitu manajer agent sesuai dengan kepentingan pemilik principle dengan mendelegasikan beberapa wewenang pengambilan keputusan kepada manajer agent. Manajer dalam menjalankan perusahaan mempunyai kewajiban untuk mengelola perusahaan sebagaimana diamanahkan oleh pemilik principle yaitu meningkatkan kemakmuran prinsipal melalui peningkatan nilai perusahaan, sebagai imbalannya manajer agent akan mendapatkan gaji, bonus atau kompensasi lainnya. Manajemen selaku pengelola perusahaan memiliki lebih banyak informasi tentang perusahaan, lebih mengetahui informasi internal, dan mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang dibanding dengan pemilik atau pemegang saham, oleh karena itu manajer berkewajiban memberikan informasi atau sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik Ujiyantho dan Pramuka, 2007 dalam Primasari, 2011. Tetapi informasi yang disampaikan terkadang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Kondisi tersebut dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi. Kenyataannya dalam menjalankan kewajibannya pihak manajer agent mempunyai tujuan lain yaitu mementingkan kepentingan mereka sendiri, memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan mereka, sehingga pada akhirnya menimbulkan konflik keagenan, yaitu konflik kepentingan antara manajemen agent dengan pemilik atau pemegang saham principle Haruman, 2007.

2.2 Struktur Kepemilikan Perusahaan

Teori Keagenan Agency Theory berkaitan dengan masalah principal-agent dalam pemisahan kepemilikan dan kontrol dalam perusahaan. Jensen dan Meckling 1976 mendefiniskan hubungan keagenan sebagai sebuah kontrak melalui satu atau lebih pemilik principal yang menyewa orang lain agent untuk melakukan beberapa jasa atas nama pemilik dengan mendelegasikan beberapa wewenang pembuatan keputusan kepada agen. Struktur kepemilikan merupakan berbagai macam pola dan bentuk dari kepemilikan suatu perusahaan atau persentase kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemegang saham internal dan pemegang saham eksternal Jensen dan Meckling, 1976. Menurut Haruman 2007 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur kepemilikan yaitu sebagai berikut : a Kepemilkan sebagian kecil saham perusahaan oleh manajemen mempengaruhi kecenderungan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham dibanding sekedar mencapai tujuan perusahaan semata. b Kepemilikan yang terkonsentrasi memberi insentif kepada pemegang saham mayoritas untuk berpartisipasi secara aktif dalam perusahaan. c Identitas pemilik menentukan prioritas tujuan sosial perusahaan. d Maksimalisasi nilai pemegang saham, misalnya perusahaan milik pemerintah cenderung untuk mengikuti tujuan politik dibanding tujuan perusahaan. Struktur kepemilikan dalam suatu perusahaan terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan kepemilikan publik. 2.2.1 Struktur Kepemilikan Manajerial Kepemilikan manajerial sangat bermanfaat dimana manajer juga ikut ambil bagian dalam kepemilikan saham perusahaan. Manajer kemudian akan berusaha lebih baik untuk meningkatkan nilai perusahaan sehingga manajer dapat menikmati sebagian keuntungan yang menjadi bagiannya tersebut. Kepemilikan manajerial adalah proporsi pemegang saham dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan direktur dan komisaris Diyah dan Erman, 2009. Adanya kepemilikan manajemen dalam