Latar belakang Penelitian PENDAHULUAN
Gambar 1.2 Perkembangan Price to Book Value Perusahaan Sektor
Keuangan di BEI
Sumber:idx.co.id data diolah Berdasarkan Gambar 1.2 bisa dilihat price to book value perusahaan pada sektor
keuangan rata-rata mengalami kenaikan dari Tahun 2010 ke Tahun 2011, namun mengalami penurunan pada Tahun 2012. Kenaikan dan penurunan tersebut jika
dilihat dari grafik sangat berfluktuatif. Hal ini cukup menarik jika dikaitkan dengan penelitian ini.
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Profitabilitas
juga mempunyai arti penting dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang, karena profitabilitas menunjukkan apakah badan
usaha tersebut mempunyai prospek yang baik di masa yang akan datang Mirawati, 2013. Dengan demikian setiap badan usaha akan selalu berusaha
meningkatkan profitabilitasnya, karena semakin tinggi tingkat profitabilitas suatu badan usaha maka kelangsungan hidup badan usaha tersebut akan lebih terjamin.
Profitabilitas tersebut dapat diukur menggunakan Return On Equity ROE dengan menggunakan rumus profitabilitas dibagi dengan total ekuitas.
1 2
3 4
5 6
7 8
2012 0.720 1.310 0.830 0.530 0.890 7.500 1.000 0.470 2011 0.470 0.810 1.190 0.700 1.610 4.380 1.090 0.700
2010 0.480 0.780 0.850 0.840 1.200 2.800 0.790 0.790 0.000
1.000 2.000
3.000 4.000
5.000 6.000
7.000 8.000
Menurut Bringham dan Houston 2009, profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang
dilakukan pada periode akuntansi. Pada intinya profitabilitas suatu perusahaan merupakan gambaran yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba
dari proses operasional yang telah dilaksanakan untuk menjamin kelangsungan perusahaan di masa yang akan datang
. Perolehan laba tersebut dapat mewujudkan kesejahteraan pemegang saham melalui pembagian dividen, semakin sering suatu
perusahaan membagi dividen ke para pemegang saham akan mengundang para investor lain untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut, semakin
banyak investor yang membeli saham tersebut maka harga saham perusahaan tersebut perlahan akan naik. Berikut ini gambar yang menyajikan grafik perkembangan ROE
beberapa perusahaan di sektor keuangan.
Gambar 1.3 Perkembangan Return On Equity Perusahaan Sektor Keuangan
di BEI
Sumber:idx.co.id data diolah Kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham
perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang
1 2
3 4
5 6
7 8
2012 13.61 20.58
16.48 -117.8
12.11 16.38
2011 9.41
18.9 5.19
24.91 24.88
-25.39 14.01
17.62 2010
2.92 2.43
5.34 18.41
30.29 -7.32
15.73 21.96
-140 -120
-100 -80
-60 -40
-20 20
40
saham perusahaan. Keadaan ini dalam laporan keuangan, ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini
merupakan informasi penting bagi pengguna laporan keuangan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan Christiawan dan Tarigan,
2007. Adanya kepemilikan manajerial menjadi hal yang menarik jika dikaitkan dengan agency theory.
Hubungan manajer dengan pemegang saham di dalam agency theory digambarkan sebagai hubungan antara agent dan principal Schroeder et al, 2001 dalam
Christiawan dan Tarigan, 2007 . Manajer sebagai agent dan pemegang saham sebagai principal. Manajer harus mengambil keputusan bisnis terbaik untuk
meningkatkan kekayaan pemegang saham. Keputusan bisnis yang diambil manajer adalah mamaksimalkan sumber daya perusahaan. Namun demikian
pemegang saham tidak dapat mengawasi semua keputusan dan aktivitas yang dilakukan oleh manajer. Suatu ancaman bagi pemegang saham jika manajer akan
bertindak untuk kepentingannya sendiri, bukan untuk kepentingan pemegang saham. Inilah yang menjadi masalah dasar dalam agency theory yaitu adanya
konflik kepentingan. Adanya kerja sama antara manajemen perusahaan dengan pihak lain yang
meliputi shareholder maupun stakeholder dalam membuat keputusan-keputusan keuangan dengan tujuan menaikkan profitabilitas perusahaan perlahan akan
meningkatkan harga saham perusahaan. Apabila tindakan antara manajer dengan pihak lain tersebut berjalan sesuai, maka masalah diantara kedua pihak tersebut
tidak akan terjadi.
Pada kenyataannya yang sering terjadi adalah pemegang saham dan manajer masing-masing berkepentingan memaksimalkan tujuannya. Keputusan dan
aktivitas manajer yang memiliki saham perusahaan tentu akan berbeda dengan manajer yang murni sebagai manajer. Manajer yang memiliki saham perusahaan
berarti manajer tersebut sekaligus adalah pemegang saham. Manajer tersebut tentunya akan menselaraskan kepentingannnya dengan kepentingannya sebagai
pemegang saham. Sementara manajer yang tidak memiliki saham perusahaan, ada kemungkinan hanya mementingkan kepentingannya sendiri Christiawan dan
Tarigan, 2007. Adanya kepemilikan saham oleh manajerial, diharapkan manajer akan bertindak
sesuai dengan keinginan para principal karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja yang akan berdampak pada naiknya profitabilitas
perusahaan dan nantinya dapat meningkatkan harga saham perusahaan Siallagan dan Machfoedz, 2006.
Menurut Ross et al, 1999 dalam Siallagan dan Machfoedz, 2006 semakin besar kepemilikan manjemen dalam perusahaan maka manajemen akan cenderung
untuk berusaha untuk meningkatkan kinerjanya untuk kepentingan pemegang saham dan untuk kepentingannya sendiri. Artinya bahwa kepemilikan oleh pihak
manajemen akan mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan berdampak pada naiknya harga saham perusahaan tersebut. Berikut ini gambar yang menyajikan
grafik perkembangan kepemilikan manajerial pada beberapa perusahaan keuangan.
Gambar 1.4 Perkembangan Kepemilikan Manajerial Perusahaan Sektor Keuangan di BEI
Sumber:idx.co.id data diolah Berdasarkan grafik tersebut bisa dilihat ada perusahaan yang pada Tahun 2010
dan 2011 tidak memiliki kepemilikan manajerial atau 0, namun pada Tahun 2012 perusahaan tersebut memiliki kepemilikan manajerial. Rata-rata kepemilikan
manajerial meningkat di tiap tahun, namun ada juga yang konstan atau tetap. Pada penelitian ini penulis menggunakan path analysis atau analisis jalur karena
kepemilikan manajerial memiliki pengaruh langsung dan tidak langsung melalui profitabilitas terhadap harga saham perusahaan. Sampel yang dipilih adalah
perusahaan sektor keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia selama periode 2009
– 2013 dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan.
Berdasarkan latarbelakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Terhadap Profitabilitas Serta Dampaknya Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor
Keuangan yang Listing di BEI Periode 2009
– 2013”.
10 20
30 40
50
1 2
3 4
5 6
7 8
2010 2011
2012