Path Analysis Uji F

melihat nilai tolerance dari lawannya dan melihat Variance Inflation Factor VIF Ghozali, 2011. Kedua ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan VIF 10. Tabel 3.5 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant ROE .984 1.016 MOWN .984 1.016 a. Dependent Variable: PBV Sumber : Output SPSS 21 Pada Tabel 3.5 dapat kita lihat bahwa variabel independen dan variabel pemoderasi secara keseluruhan memiliki nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10. Sehingga dapat disimpulkan pada model regresi tidak terdapat multikolinearitas.

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011. Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas, salah satunya melalui grafik scatterplot. Kesimpulan diambil dengan melihat persebaran titik pada scatterplot dengan dasar analisis tidak terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar, kemudian menyempit. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2011. Hasil scatterplot dapat dilihat pada Gambar 3.3 di bawah ini: Gambar 3.3 Grafik Scatterplot Sumber : Output SPSS 21 Berdasarkan grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafik scatterplot memiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil plotting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot Ghozali, 2011.