Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Pengertian Magnet Secara Umum

Bidang Bahan Maju, Puslitbang Iptek Bahan-Bahan Tenaga Nuklir Nasional,telah melengkapi salah satu fasilitas sintesis bahan yakni SPEX CertiPrep 8000M MixerMill yang dapat di golongkan sebagai peralatan HEM dengan jumlah getaran bolak-balik sekitar 1080 siklus per menit. Peralatan ini mampu di gunakan untuk menghaluskan material yang getas,atau pencampuran serbukMateazzi P, Basset D; miani, F, and lecaer ,G, 1997. Beberapa studi yang telah di lakukan,dengan menggunakan fasilitas high energy milling HEM telah dapat disintesis berbagai paduan,misalnya karbida,intermetalik,silikat,arsenic baik menggunakan bahan dasar serbuk maupun campuran paduan dan elemen bahan.Menggunakan HEM ini juga dapat dilakukan proses reduksi oksida maupun sulfide,sehingga dengan proses milling yang dilakukan tidak saja dapat di peroleh bahan yang homogeny,juga dapat terbentuk suatu system nano komposit seperti logam oksida dan logam nitride, R.D Shull,1997. Metode penggilingan mekanik ini dipilih karena metode ini disamping memiliki beberapa keunggulan untuk skala komersial,diantaranya metode ini sangat sederhana,murah dan loss dari produk yang dihasilkan sangat kecil sehingga sangat efektif untuk kapasitas yang relative besar,juga merupakan metode pencampuran yang dapat menghasilkan produk yang sangat homogen.Proses milling di sini dilakukan bertujuan di samping akan memperoleh campuran yang homogen juga dapat memperoleh partikel campuran yang relative kecil sehingga di harapkan memiliki sifat magnetic yang tinggi dari bahan PrFeB F. izumi, 2012.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas,maka yang akan diteliti dalam penilitian ini adalah: 1. Bagaimana efek dari proses dengan cara wet milling dan dry milling terhadap ukuran partikel serbuk PrFeB . 2. Bagainama efek dari waktu milling terhadap ukuran partikel,kuat medan magnet dam mikrostruktur.

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui efek waktu milling dan proses dry milling dan wet milling terhadap ukura partikel; serbuk PrFeB. 2. Untuk mengetahui efek waktu milling terhadap mikrostruktur. 3. Untuk mengetahui efek waktu milling terhadap kuat medan magnet. 1.4 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini: 1. Bahan yang di gunakan adalah Pr-Fe-B type MQP-16-7A2. 2. Waktu milling yang di tetapkan adalah 0.5 , 1,5 dan 10 menit. 3. Pada saat menggiling Perbandingan bola dengan serbuk 1:104. 4. Pada proses kompaksi di tekan 30.000 KPa dan di tahan 3 menit. 5. Jenis binder celuna WE-5186. 6. Pada proses curring T =180 °C,P=12 mili Bar, t = 1 jam Vakum. 7. Karakterisasi bahan Pr FeB hasil yg akan dilakukan meliputi: a. Metode XRD, untuk mengetahui struktur kristal hasil sintesis yang kemudian dibandingkan dengan produk komersial. b. Metode SEM, untuk mengetahui morfologi permukaan sebelum dan sesudah milling pada proses sintesis,juga untuk mengetahui sifat fisis,densitas dari bahan PrFeB. c. Karakterisasi dengan pengukuran kuat medan magnet dengan menggunakan Gaussmeter.

1.5 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya,dan dapat meningkatkan teknik pembuatan Bonded magnet PrFeB,Mengetahui efek waktu milling terhadap mikrostruktur, ukuran partikel dan kuat medan magnet.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari 5 BAB,dengan sistematika sebagai berikut: 1.

BAB I pendahuluan,merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang

masalah, rumusan masalah,tujuan penelitian, batasan masalah,manfaat penelitian dan sistematika penulisan. 2.

BAB II Landasan teori, merupakan landasan teori yang menjadi acuan untuk

proses pengambilan data, analisa data serta pembahasan. 3.

BAB III Metodologi Penelitian, merupakan pembahasan tentang prosedur

penelitian yaitu peralatan, bahan dan cara kerja. 4.

BAB IV Analisa dan pembahasan, merupakan pengolahan hasil pengamatan

dan analisa data penelitian. 5.

BAB V Penutup, merupakan kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Magnet Secara Umum

Magnet dan kemagnetan adalah dua kata yang tidak dapat terpisahkan dalam membahas bahan magnet. Pembahasan mengenai kemagnetan suatu bahan selalu akan sangat menarik dan unik. Satu batangan magnet, selalu muncul dalam konfigurasi terpolarisasi magnet berpasangan yang sering dinotasikan sesuai dengan sistem kutub bumi, yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada bahan magnet, polarisasi momen magnet tetap terjaga walaupun batangan magnet dipotong hingga bagian yang sangat kecil. Apabila dapat ‘masuk ke dalam atom’ maka akan terlihat bahwa spin momen elektron akan terpolarisasi secara berpasangan. Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet magnit berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara north N dan kutub selatan south S. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet.Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut system metrik pada International System of Units SI adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weberm 2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.n Jenis magnet Magnet tetap Magnet tetap tidak memerlukan tenaga atau bantuan dari luar untuk menghasilkan daya magnet berelektromagnetik. Jenis magnet tetap selama ini yang diketahui terdapat pada: 1. Neodymium Magnets, merupakan magnet tetap yang paling kuat 2. Samarium-Cobalt Magnets 3. Ceramic Magnet 4. Plastic Magnet 5. Alnico Magnet. Penggunaan magnet permanen dengan produk energi yang tinggi sangat sesuai dengan usaha miniaturisasi suatu produk teknologi, karena volume magnet yang diperlukan dapat diperkecil Manaf, 2013. Suatu magnet permanen harus mampu menghasilkan densitas fluks,B magnet yang tinggi dari suatu volume magnet tertentu,stabilitas magnetic yang baik terhadap efek temperature dan waktu,serta memiliki ketahanan yang tinggi terhadap pengaruh demagnetisasi.Padaprinsipnya,suatu magnet permanen haruslah memiliki karakteristik minimaldengan sifat kemagnetan remanen,B r dan koersivitas intrinsic,H c serta temperature Curie,T c yang tinggi. Sifat fisis magnet PrFeB adalah seperti yang di tunjukkan pada: Tabel 2.1 Sifat Fisis magnet PrFeB Residual Induksi,Br 9,40-9,80 Kg Produk Energy,BH max 14,3 – 16,3 MGOe Koersitivitas Intrinsik Hci 6,6 – 7,6 KOe Kekuatan Koersitivitas,Hc 5,5 KOe Medan Magnet 95 ≥ 20 KOe