Tujuan Penelitian Kerangka Pemikiran

Berdasarkan data yang diperoleh, didapat faktor pembatas untuk tanaman padi pada lahan penelitian berupa C-Organik. Namun, secara finansial Desa Tulung Balak merupakan daerah yang berpotensi untuk dikembangkan budidaya tanaman padi karena secara fisik atau kualitas kondisi daerah tersebut sesuai dengan faktor pembatas yang masih dapat diatasi dengan pemberian input yang baik dan lestari sehingga petani dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Sutrisno selaku petani di Desa Tulung Balak, diperoleh data produksi secara umum bahwa lahan pertanaman padi sawah di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur menghasilkan padi seberat 6,6 t ha -1 per musim tanam dengan biaya produksi yang dibutuhkan untuk 1 kali musim tanam sebesar Rp 7.559.000,- dengan penerimaan bersih sebesar Rp 13.826.600,- ha -1 . Dengan demikian secara finansial budidaya tanaman padi sawah irigasi pada lahan penelitian dinilai menguntungkan dan layak untuk dikembangkan.

1.4 Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Kesesuaian lahan kualitatif tanaman padi sawah irigasi di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur diduga cukup sesuai dengan faktor pembatas berupa C-Organik S2nr. 2. Tanaman padi sawah irigasi di Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Lampung Timur diduga secara finansial menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. 1

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Syarat Tumbuh Tanaman Padi Tanaman padi secara umum membutuhkan suhu minimum 11°-25°C untuk perkecambahan, 22°-23 C untuk pembungaan, 20°-25°C untuk pembentukan biji, dan suhu yang lebih panas dibutuhkan untuk semua pertumbuhan karena merupakan suhu yang sesuai bagi tanaman padi khususnya di daerah tropika. Suhu udara dan intensitas cahaya di lingkungan sekitar tanaman berkorelasi positif dalam proses fotosintesis, yang merupakan proses pemasakan oleh tanaman untuk pertumbuhan tanaman dan produksi buah atau biji Aak, 1990. Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik di daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air dengan curah hujan rata-rata 200 mm bulan -1 atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki sekitar 1500-2000 mm tahun -1 dengan ketinggian tempat berkisar antara 0-1500 m dpl dan tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah dengan kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dengan perbandingan tertentu dan diperlukan air dalam jumlah yang cukup yang ketebalan lapisan atasnya sekitar 18-22 cm dengan pH 4-7 Surowinoto, 1982 Interaksi antara tanaman dengan lingkungannya merupakan salah satu syarat bagi peningkatan produksi padi. Iklim dan cuaca merupakan lingkungan fisik esensial bagi produktivitas tanaman yang sulit dimodifikasi sehingga secara langsung dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Di Indonesia faktor curah hujan dan kelembaban udara merupakan parameter iklim yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman pangan khususnya. Hal ini disebabkan faktor iklim tersebut memiliki peranan paling besar dalam menentukan kondisi musim di wilayah Indonesia Suparyono dan Agus Setyono, 1994.

2.2 Tanah dan Konsep Lahan

Tanah merupakan suatu benda alami heterogen yang terdiri atas komponen- komponen padat, cair, gas, dan mempunyai sifat dan prilaku yang dinamis. Benda alami ini terbentuk dari hasil kerja interaksi antara iklim i dan jasad renik hidup o terhadap suatu bahan induk b yang dipengaruhi oleh relief r dan waktu w, yang dapat digambarkan dalam hubungan fungsi sebagai berikut Arsyad, 2010. T = ƒ {i,o,b,r,w} Dimana T adalah tanah dan masing-masing peubah adalah faktor-faktor pembentuk tanah tersebut di atas. Tanah merupakan tempat bagi pertumbuhan tanaman, sebaliknya tanaman berperan penting dalam pembentukan tanah. Lahan adalah wilayah di permukaan bumi, meliputi semua benda penyusun biosfer bagi yang berada di atas maupun di bawahnya yang bersifat tetap atau siklis Mahi, 2001. Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah

Dokumen yang terkait

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PADA LAHAN PERTANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DESA SINAR MULYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

0 8 69

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF BUDIDAYA PADI (Oryza sativa L.) PADA LAHAN SAWAH NON IRIGASI TEKNIS KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DESA SINAR MULYA KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

2 11 60

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF UNTUK PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI KELOMPOK TANI ”TANI MAKMUR” DESA SINAR MULYA NATAR LAMPUNG SELATAN

0 8 3

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI SAWAH TADAH HUJAN (Oryza sativa L.) PADA KELOMPOK TANI REJO TANI DESA NATAR KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 14 47

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI SAWAH TADAH HUJAN (Oryza sativa L.) PADA LAHAN KELOMPOK TANI RUKUN TANI DESA BUMISARI KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 26 76

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI SAWAH TADAH HUJAN PADA LAHAN KELOMPOK TANI KARYA TANI I DESA KARANG REJO KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh

1 10 55

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI SAWAH IRIGASI KELOMPOK TANI SRI MULYA DESA PRINGGONDANI KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

0 8 56

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN NANAS (Ananas Comosus [L] Merr) KELOMPOK TANI TANI MAKMUR DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

10 25 51

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) DI LAHAN KELOMPOK TANI USAHA MAJU DESA TANJUNG SENANG KECAMATAN KOTABUMI SELATAN LAMPUNG UTARA

5 23 68

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANAMAN PADI SAWAH ( KELOMPOK TANI TRI JAYA DESA TULUNG KAKAN KECAMATAN BUMIRATU NUBAN KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

5 34 53