Kriteria pengambilan keputusan : Bila Net BC 1, maka usaha layak untuk dilanjutkan
Bila Net BC 1, maka usaha tidak layak untuk dilanjutkan Bila Net BC = 1, usaha dalam keadaan break even point
3 Internal rate of return IRR
Internal rate of return IRR adalah suatu tingkat bunga dalam hal ini sama
artinya dengan discount rate yang menunjukkan bahwa nilai bersih sekarang NPV sama dengan jumlah seluruh ongkos investasi usahatani atau dengan kata
lain tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan nol NPV = 0, Rumus matematisnya sebagai berikut :
IRR = i
+
+ [NPV
+
NPV
+
+ NPV
-
] i
-
- i
+
Ibrahim, 2003 Keterangan :
i
+
: tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV positif i-
: tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV negatif NPV
+
: NPV yang bernilai positif NPV
-
: NPV yang bernilai negatif
Kriteria pengambilan keputusan : Bila IRR
≥ tingkat suku bunga yang berlaku, maka investasi untung Bila IRR tingkat suku bunga, maka investasi rugi
Bila IRR = tingkat suku bunga, usaha dalam keadaan break even point
1
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan beberapa hal
sebagai berikut : 1.
Kelas kesesuaian lahan pertanaman padi sawah irigasi Kelompok Tani Mekar Desa Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur
menurut kriteria Djaenuddin dkk. 2003 adalah cukup sesuai dengan faktor pembatas berupa kejenuhan basa dan C-organik S2 nr.
2. Usaha budidaya tanaman padi sawah irigasi Kelompok Tani Mekar Desa
Tulung Balak Kecamatan Batanghari Nuban Kabupaten Lampung Timur secara finansial menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan. Hal ini
dibuktikan dari hasil perhitungan yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata NPV sebesar Rp 54.358.088,-, rata-rata Net BC ratio sebesar 3,34 dan
rata-rata IRR sebesar 24,40 tahun
-1
yang nilainya lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku saat ini yang diasumsikan sebesar 15 tahun
-1
.
5.2 Saran
1. Untuk meningkatkan kandungan C-organik yang rendah dapat dilakukan dengan pemberian bahan organik berupa jerami padi yang telah
dikomposkan. 2. Untuk meningkatkan kejenuhan basa KB yang rendah pada lahan penelitian,
dianjurkan pemberian kapur dolomit CaMgCO
3 2
dengan kandungan kalsium Ca
2+
dan magnesium Mg
2+
yang tinggi.
PUSTAKA ACUAN
Aak Aksi Agraris Kanisius. 1990. Budidaya Tanaman Padi. Kanisius.
Yogyakarta. 172 hlm.
Ansyori, Sudarsono, R. Poerwanto, and Darmawan. 2010. Land Suitability Criteria for Intensively Managed Cavendish Banana Crop in Way Kambas
East Lampung, Indonesia. Jurnal Tanah Tropika 152: 159-167.
Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. IPB Press. Bogor. 290 hlm. Badan Pusat Statistik Republik Indonesia. 2011. Luas Panen, Produktivitas, dan
Produksi Tanaman Padi Provinsi di Indonesia. http:www.bps.go.idtnmn_pgn.php. Diakses tanggal 14 November 2012.
Balittan. 2005. Evaluasi Kesesuaian Lahan. 10 hlm. http:balittanah.litbang.deptan.go.id.Diakses tanggal 1 September 2012.
BP3K Lampung Timur. 2012. Rencana Kerja Tahunan Penyuluh.Lampung. 38 hlm.
Brady,N.C and R.R Weil. 2008. The Nature and Properties of Soil. Pearson education, Inc. United States of America.965 p.
Delvian. 2010. Keberadaan Cendawan Mikoriza Arbuskula di Hutan Pantai Berdasarkan Gradien Salinitas. Jurnal Ilmu Dasar, Vol. 11 No. 2, Juli 2010:
133-142. Djaenuddin, D., H. Marwan, H. Subagyo, dan A. Hidayat. 2003. Kriteria
Kesesuaian Lahan Untuk Komoditas Pertanian. Departemen Pertanian. 264 hlm.
FAO.1976. A Framework For Land Evaluation. FAO Soil Bulletin 32. Food and Agriculture Organization of United Nations. Rome 87 p.
Foth, H.D. 1994. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Terjemahan Soemartono disoemarto. Airlangga. Jakarta. 374 hlm.
Hakim, N, M. Y. Nyakpa, A. M. Lubis, D.G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Diha, G. B. Hong dan H. H. Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
Lampung. 448 hlm.