Tes obyektif bentuk menjodohkan Matching Test

2. Tes obyektif bentuk menjodohkan Matching Test

Sering dikenal dengan istilah tes menjodohkan, tes mencari pasangan, tes menyesuaikan, tes mencocokkan dan tes mempertandingkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawabnya yang tercantum dalam seri jawaban. 4 Ciri-ciri: a. Tes terdiri dari satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban b. Tugas testee adalah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban yang telah tersedia, sehingga sesuai atau cocok atau merupakan pasangan, atau merupakan jodoh dari pertanyaannya. Jadi, dalam bentuk tes ini, disediakan dua kelompok bahan dan testee harus mencari pasangan-pasangannya yang sesuai antara yang terdapat pada kelompok pertama dengan yang terdapat pada kelompok kedua, sesuai petunjuk yang diberikan dalam tes tersebut. Keunggulan tes obyektif bentuk menjodohkan Matching Test: a. Pembuatannya mudah b. Dapat dinilai dengan mudah, cepat, dan obyektif c. Apabila tes ini dibuat dengan baik, maka faktor menebak praktis dapat dhilangkan d. Tes jenis ini berguna untuk menilai berbagai hal, seperti: 1 Antara problem dan penyelesaiannya 2 Antara teori dan penemunya 3 Antara sebab dan akibatnya 4 Antara singkatan dan kata-kata lengkapnya 5 Antara istilah dan definisinya Kelemahan tes obyektif bentuk menjodohkan Matching Test: a. Cenderung lebih banyak mengungkap aspek hafalan atau daya ingat saja b. Karena mudah disusun, maka tes ini kadang dijadikan pelarian bagi pengajar, yaitu digunakan apabila pengajar tidak sempat lagi untuk membuat tes bentuk lain c. Tes jenis ini kurang baik untuk mengevaluasi pengertian dan kemampuan membuat tafsiran interpretasi d. Tanpa disengaja, dalam tes jenis ini sering menyelinap hal-hal yang sebenarnya kurang perlu untuk diujikan Petunjuk penyusunan Matching Test: a. Butir-butir soal yang dituangkan hendaknya tidak kurang dari 10 dan jangan lebih dari 15 sekalipun tidak ada rumusketentuan yang pasti b. Pada kelompok item sebaiknya ditambah sekitar 20 kemungkinan jawab. Hal ini dimaksudkan agar testee tidak terlalu mudah mencari jawabannya jika pasangan yang harus dipilih tinggal sedikit yang belum diisikan. 4 Ibid., hal. 173 4 c. Sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok soal maupun jawabannya berada pada satu halaman kertas untuk memudahkan testee dalam mengerjakan d. Petunjuk mengerjakan soal dibuat setegas dan seringkas mungkin Cara mengolah Skor S = R hanya dihitung jawaban yang benar saja

3. Tes obyektif bentuk Isian Fill in test