Tes obyektif bentuk Isian Fill in test Tes obyektif bentuk melengkapi Completion Test

c. Sebaiknya diatur sedemikian rupa, sehingga kelompok soal maupun jawabannya berada pada satu halaman kertas untuk memudahkan testee dalam mengerjakan d. Petunjuk mengerjakan soal dibuat setegas dan seringkas mungkin Cara mengolah Skor S = R hanya dihitung jawaban yang benar saja

3. Tes obyektif bentuk Isian Fill in test

Tes obyektif bentuk fill in ini biasanya berbentuk cerita atau karangan. Kata-kata penting dalam cerita beberapa diantaranya dikosongkan, dan tugas testee adalah mengisi bagian-bagian yang telah dikosongkan tersebut. Keunggulan tes obyektif bentuk Isian Fill in test: a. Cara penyusunannya mudah b. Masalah yang dujikan tertuang secara keseluruhan dalam konteksnya c. Berguna untuk mengungkap pengetahuan testee secara utuh mengenai suatu halbidang Kelemahan tes obyektif bentuk Isian Fill in test: a. Karena tertuang dalam bntuk rangkaian cerita, maka test jenis ini umumya banyak memakan tempat b. Cenderung lebih banyak mengungkap aspek pengetahuan atau pengenalan saja c. Terbuka peluang bagi testee untuk tebak terka d. Kurang komprehensif, sebab hanya dapat mngungkap sebagian saja dari bahan yang semestinya diteskan Petunjuk menyusun butir-butir item tes Fill in: a. Sebaiknya jawaban yang harus diisikan ditulis pada lembar jawaban tersendiritempat yang terpisah b. Ungkapan cerita hendaknya disusun secara ringkas dan padat c. Usahakan butir-butir item yang disajikan tidak hanya mrngungkap pengetahuan atau pengenalan, tetapi dapat mengungkap taraf kompetensi yang lebih mendalam lagi Cara Mengolah Skor S= R sama dengan bentuk matching

4. Tes obyektif bentuk melengkapi Completion Test

Sering dikenal dengan istilah tes melengkapi atau menyempurnakan. Ciri- cirinya: a. Terdiri atas susunan kalimat yang bagian-bagiannya sudah dihilangkan b. Bagian-bagian yang dihilangkan itu diisi dengan titik-titik ….. c. Titik-titik itu harus dilengkapidiisidisempurnakan oleh testee dengan jawaban 5 Jadi, tes obyektif bentuk completion ini mirip sekali dengan tes obyektif bentuk fill in. Perbedaannya ialah, pada tes obyektif bentuk fill in, bahan yang diujikan itu merupakan satu kesatuan cerita, sedangkan pada tes obyektif bentuk completion tidak harus seperti itu. Dengan kata lain, butir-butir soal tes dapat saja dibuat berlainan antara yang satu dengan yang lain. Keunggulan tes obyektif bentuk melengkapi Completion Test: a. Tes model ini mudah dalam penyusunannya b. Jika dibandingkan dengan tes obyektif bentuk fill in, tes obyektif jenis ini lebih menghemat tempat c. Karena bahan yang disajikan dalam tes ini cukup banyak dan beragam, maka persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh tes model ini 5 d. Tes ini dapat digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja Kelemahan tes obyektif bentuk melengkapi Completion Test: a. Pada umunya tester lebih cenderung menggunakan tes model ini untuk mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja b. Dapat terjadi bahwa butir-butir item dari tes model ini kurang relevan untuk diujikan c. Karena pembuatannya mudah, maka tester sering menjadi kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat-kalimat soalnya Petunjuk penyusunan tes jenis ini pada dasarnya sama dengan tes bentuk Fill in. Cara Mengolah Skor S= R sama dengan bentuk matching

5. Tes obyektif bentuk Pilihan Ganda Multiple Choice Item Test