Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

24 kooperatif tipe Jigsaw lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional dilihat dari hasil belajar peserta didik. Kemudian Fitrianingrum 2011 dalam penelitiannya yang berjudul Efektivitas Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Make a Match menyimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dan Make a Match lebih efektif dibandingkan pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Imogiri, Yogyakarta. Beberapa contoh penelitian di atas menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw efektif diterapkan untuk meningkatkan prestasi siswa. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Namun dalam penelitian ini peneliti akan melakukan modifikasi pada model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dengan tujuan agar pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw tetap dapat diterapkan dalam materi yang independen. Adapun judul penelitiannya Efektivitas Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Modified Jigsaw Untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa.

C. Kerangka Pikir

Penelitian tentang efektivitas penerapan pembelajaran melalui pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw untuk meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa ini merupakan penelitian yang terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw. Sedangkan kemampuan 25 representasi matematis siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw sebagai variabel terikat. Model pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw merupakan modifikasi dari pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Langkah pertama dalam pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw adalah membentuk kelompok asal. Setiap siswa pada kelompok asal mendapatkan materi satu bab yang berupa Lembar kerja Siswa LKS, dan masing-masing anggota didalamnya mempelajari satu subbab dari bab segiempat. Subbab segi empat itu sendiri terdiri dari persegi panjang, persegi, belah ketupat, layang-layang, jajargenjang dan trapesium. Setelah menerima lembar kerja, masing-masing ahli dari kelompok berbeda berkumpul untuk mendiskusikan subbab yang sama sampai mereka menjadi ahli subbab yang mereka pelajari. Dalam lembar kerja yang diberikan, telah disajikan instruksi- instruksi yang akan membantu siswa untuk merepresentasikan masalah ke dalam bentuk matematis. Dengan demikian siswa tidak hanya akan mampu menyelesaikan masalah namun siswa juga akan mampu merepresentasikan masalah yang dihadapi kedalam bentuk matematis. Selain itu, siswa juga akan terlatih untuk mengungkapkan suatu masalah matematis ke dalam bentuk pengungkapan matematis baru yang merupakan hakikat representasi matematis. Setelah berdiskusi di kelompok ahli siswa kembali ke kelompok asal. Setiap siswa bertanggung jawab untuk menjelaskan subbab yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli kepada kelompok asal. Pada saat menjelaskan topiknya, siswa akan menggunakan representasi sebagai alat fikir untuk mengkomunikasikan hasil diskusi yang telah didapat. Setelah siswa menjelaskan dalam kelompok asal, pada pertemuan berikutnya siswa diminta untuk kembali berkelompok dalam kelompok 26 ahli, kemudian masing-masing kelompok ahli akan mempresentasikan sub bab yang telah didiskusikan diahadapan kelompok ahli lain. Dalam kegiatan presentasi ini siswa kembali akan menggunakan representasi sebagai alat berfikir, sehingga kemampuan representasi diharapkan akan benar-benar terlatih. Secara ringkas melalui pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw akan mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Pada pembelajaran konvensional langkah pertama yang dilakukan adalah guru menjelaskan materi dan pemberian contoh soal. Pada saat guru menjelaskan materi dan memberi contoh soal, segala aktivitas pembelajaran terpusat pada guru sehingga siswa cenderung pasif. Karena siswa cenderung pasif dan hanya menerima apa yang disampaikan oleh guru, kesempatan untuk membangun kemampuan representasi matematis sangat kecil. Langkah selanjutnya dalam pembelajaran konvensional adalah pemberian tugas. Dalam langkah ini, siswa menggunakan kemampuan representasinya untuk mengerjakan soal yang disajikan. Namun, pada saat mengerjakan soal, siswa tidak saling berinteraksi sehingga kemampuan representasi siswa menjadi kurang berkembang. Dengan demikian, pembelajaran matematika konvensional cenderung menghasilkan kemampuan representasi matematis siswa yang kurang optimal. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran kooperatif tipe Modified Jigsaw akan mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis siswa. Sebaliknya, pembelajaran konvensional cenderung menghasilkan kemampuan representasi matematis siswa yang lebih rendah. 27

C. Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODIFIED JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 4 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 61

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODIFIED JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Berkemampuan Awal Tinggi Kelas VII SMP Negeri 29 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 9 62

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MODIFIED JIGSAW DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Berkemampuan Awal Rendah Kelas VII SMP Negeri 29 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajara

1 6 62

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 23 Bandarlampung Semester Genap Tahun Ajaran 2011/2012)

0 7 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 42 56

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 17 87

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 32 89

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Tamansiswa Telukbetung Tahun Pelajaran 2013/2014)

2 10 45

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 28 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 5 54