14
2.1.1.3 Indikator Motivasi
Motivasi merupakan kesedian untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan usaha untuk
memenuhi beberapa kebutuhan individu Udai, 1985 dalam Suparman, 2007. Dimensi dan indikator untuk mengukur motivasi seperti yang dikembangkan
Udai, 1985 dalam Suparman, 2007 adalah prestasi kerja, pengaruh, pengendalian, ketergantungan, perluasan pengembangan dan Pertalian afiliasi,
2.1.2 Budaya Organisasi
Menurut Robbins dan Judge 2008 budaya organisasi atau disebut juga kultur organisasi organization culture disetiap institusi bisa berbeda-beda dan
mempunyai dampak yang yang beragam terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat bisa berdampak terhadap stabilitas
organisasi dan bisa juga menghambat untuk melakukan perubahan. Setiap organisasi memiliki sebuah kultur, dan bergantung pada
kekuatannya, kultur itu bisa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap dan prilaku anggota organisasi, Robbins dan Judge 2008.
2.1.2.1 Pengertian Budaya Organisasi
Menurut Hofstede 1994 menyatakan bahwa kultur merupakan keseluruhan pola pemikiran, perasaan dan tindakan dari suatu kelompok sosial,
yang membedakan dengan kelompok sosial yang lain. Sedangkan budaya organisasi menurut Robbins dan Judge 2008 adalah sebuah sistem makna
bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan sesuatu organisasi dari organisasi lainnya. Sistem makna bersama yang dimaksud adalah sekumpulan
15 karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Ada tujuh karakteristik
utama menurut Robbins dan Judge 2008 yang merupakan hakekat kultur sebuah organisasi, yaitu:
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko, sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil kesimpulan.
2. Perhatian pada hal-hal rinci, sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail.
3. Orientasi hasil, sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang, sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam
organisasi. 5. Orientasi tim, sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasi pada tim
ketimbang pada individu-individu. 6. Keagresifan, sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif ketimbang
santai. 7. Stabilitas, sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan
dipertahankannya status quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. Ketujuh karakteristik ini menjadi pedoman bagi sikap pemahaman bersama para
anggota mengenai organisasi. Menilai organisasi dengan tujuh karakteristik ini akan menghasilkan suatu gambaran yang utuh mengenai kultur sebuah organisasi.
2.1.2.2 Fungsi-Fungsi Kultur
Fungsi-fungsi kultur dalam sebuah organisasi menurut Robbins dan Judge 2008 ada lima, yaitu:
16 1. Berperan sebagai penentu batas-batas, artinya kultur menciptakan
perbedaan atau distingsi antara satu organisasi dengan organisasi lainnya 2. Memuat rasa identitas anggota organisasi
3. Memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar dari kepentingan individu
4. Meningkatkan stabilitas sistem sosial, artinya kultur merupakan perekat social membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar
mengenai apa sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. 5. Bertindak sebagai mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun
dan membentuk sikap dan perilaku karyawan
2.1.2.3 Dimensi Budaya Organisasi