Tokoh Cerita Karakter Novel
tentang gaya bahasa tersebut yaitu stylistics dan beberapa penulis juga mengaitkan erat antara diksi dan gaya bahasa.
Setiap tulisan fiksi akan menghadirkan gaya-gaya yang berbeda antara satu pengarang dengan pengarang lainnya. Aspek cakupan gaya
dalam teks fiksi tidak hanya terkait dengan bahasa saja melainkan juga terkait dengan maksud atau tujuan sebuah cerita. Hal tersebut sesuai
dengan pengertian gaya menurut Jakob Sumardjo Saini K.M. Gaya adalah cara khas pengungkapan seseorang. Cara tersebut terkait
bagaimana seorang pengarang memilih tema, persoalan, meninjau persoalan dan menceritakannya Jakob Sumardjo Saini K.M.,
1988:92. Lebih jauh lagi tentang aspek gaya bahasa dalam teks fiksi secara
intrinsik, gaya bahasa juga terkait dengan aspek ekstrinsik di luar teks fiksi yaitu tentang kepribadian pengarang. Hal tersebut sejalan dengan
kajian psikolinguistik yang meyakini bahwa bahasa adalah cermin jiwa pengucapnya. Pengarang yang religius dalam teks fiksi yang
dituliskannya akan banyak memunculkan pula bahasa-bahasa yang religius. Pengarang yang idealis akan memunculkan bahasa-bahasa yang
lugas, tegas dan kongkret. Adapun, yang perlu menjadi catatan terkait antara hubungan gaya bahasa dan pengarang lebih bersifat
kecenderungan bukan mutlak.