3. Kemudian dihitung persen penyerapan air nya dengan menggunakan persamaan 2.1
2.6.1.2 Densitas
Massa jenis atau disebut juga dengan istilah rapat massa adalah perbandingan antara massa suatu zat dengan volumenya. Massa jenis merupakan ciri khas setiap
zat. Oleh karena itu zat yang berbeda jenisnya pasti memiliki massa jenis yang berbeda pula. Massa jenis zat dapat diukur. Secara matematis, massa jenis zat
dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
dengan :
ρ = Massa jenis zat kgm
3
atau gcm
3
m = Massa benda kg atau g V = Volume benda m
3
atau cm
3
Wawan, 2010
2.6.2 Pengujian Mekanik
2.6.2.1 Kuat Impak
Kuat impak adalah suatu kriteria penting untuk mengetahui kegetasan suatu bahan. Kekuatan material terhadap beban kejut yang dapat diketahui dengan cara
melakukan uji impak. Dari hasil pengujian akan dapat diperoleh tingkat kegetasan material tersebut. Kekuatan impak komposit rata
– rata masih di bawah kakuatan impak logam. Kekuatan impak komposit sangat tergantung pada ikatan antara
molekulnya. Semakin kuat ikatan molekulnya maka akan semakin tinggi pula kekuatan impaknya.
Universitas Sumatera Utara
Secara umum metode pengujian impak ini dilakukan dengan dua metode yaitu metode charpy izord. Dimana metode charpy adalah pengujian tumbuk
dengan meletakkan posisi specimen uji pada tumpuan dengan posisi horizontal dan arah pembebanan berlawanan dengan arah tarikan. Sedangkan metode izord
adalah pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi specimen uji pada tumpuan dengan posisi, dan arah pembebanan searah dengan arah tarikan. Sampel uji
berbentuk persegi panjang 130 mm, lebar 15 mm dan tebal 3 mm, yang mengacu pada standart ASTM D 256. Dasar pengujian impak ini adalah penyerapan energi
potensial dari pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu dan menumbuk benda uji sehingga benda uji mengalami deformasi.
Dengan mengetahui besarnya energi yang diserap oleh material maka kekuatan impak benda uji dapat dihitung sesuai dengan persamaan 2.3
Kekuatan Impak ϭ = ................................2.3
dengan : σ = Kekuatan Impak Jm
2
E
serap
= Energi yang diserap J A = Luas penampang lintang sampel m
2
2.6.2.2 Kuat Lentur
Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan polimer terhadap pembebanan. Dalam metode ini metode yang digunakan adalah metode
tiga titik lentur. Pengujian ini juga dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Pada permukaan bagian atas yang dibebani akan terjadi kompresi,
sedangkan pada bagian permukaan bawah akan terjadi tarikan. Pada pengujian ini pembebanan yang diberikan adalah tegak lurus
terhadap arah sampel dengan tiga titik lentur. Pada pengujian ini apabila bahan diberi beban maka permukaan bawah akan memanjang dan terjadi pelengkungan
Universitas Sumatera Utara
sampel akibat regangan tarik dan regangan tekan. Besarnya pelengkungan pada titik tengah sampel dinamakan defleksi. Syahfitri, N. 2013
Jika batang uji ditumpu pada R
1
dan R
2
dan beban P diberikan di tengah, maka kekuatan lentur adalah:
dengan: P = Load N
L = Jarak span m b = Lebar sampel m
d = Tebal sampel m Dimana P adalah beban lentur.
Umumnya pada bahan polimer modulus elastis untuk tekan berbeda dengan untuk tarik, tegangan tekan yang besar terjadi pada bagian yang mengalami
tegangan tekan.
P P
b d
L Gambar 2.1 Skematis pengujian kekuatan lentur
Selanjutnya pada bahan polimer kekuatan tekan jauh lebih besar daripada kekuatan tarik, hal inilah yang menyebabkan patah karena tekukan pada bagian
yang mengalami tegangan tarik. Tata Surdia. 1987
Universitas Sumatera Utara
2.7 Syarat Mutu Genteng Menurut Standar Nasional Indonesia
Menurut Standar Nasional Indonesia SNI 0096:2007, syarat mutu genteng meliputi :
1. Sifat Tampak Genteng harus memiliki permukaan atas yang mulus , tidak terdapat retak,
atau cacat lain yang mempengaruhi sifat pemakaiannya. 2. Penyerapan Air
Penyerapan air maksimal 10 3. Ketahanan terhadap Perembesan Air Impermeabilitas
Tidak boleh ada tetesan air dari permukaan bawah genteng kurang dari 20 jam ± 5 menit.
sisni.bsn.go.id
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di laboratorium kimia polimer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
3.2 Peralatan dan Bahan