Organisasi Internasional PERANAN AFRICAN UNION (AU) DALAM MENYELESAIKAN KONFLIK DI SOMALIA

sebuah organisasi internasional adalah harus terdiri dari dua atau lebih negara yang berdaulat. Struktur organisasi internasional harus memiliki struktur formal yang berkelanjutan yang dibuat dengan kesepakatan atau dokumen konstituen. Jadi, bila dirumuskan sebagai sebuah kalimat maka organisasi internasional dapat didefinisikan sebagai sebuah struktur formal yang berkelanjutan yang dibentuk dengan persetujuan antara anggota pemerintah danatau bukan pemerintah dari dua atau lebih negara merdeka dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama dari anggota. 21 Teuku May Rudy, ia mengemukakan bahwa suatu organisasi internasional dapat sekaligus menyandang lebih dari 1 macam penggolongan, bergantung kepada segi yang ditinjau dalam menggolongkannya. Dapat digolongkan secara terperinci dalam 8 hal, yaitu: 22 1. Kegiatan Administrasi: intergovernmental organizations IGO’s contoh: PBB dan ASEAN and non governmental organizations NGO’s contoh: IBF, FIFA, ICC. 21 Buku Ajar Unikom, Klasifikasi Organisasi Internasional, Unikom, Jakarta, hlm. 6 Sumber: 1 Ade maman Suherman, SH, M.Sc, “Organisasi Internasional dan Integrasi Ekonomi Regional dalam Perspektif Hukum dan Globalisasi”, Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003. 2 Werner J. Feld, Robert S. Jordan, dan Leon Hurwitz, “International Organizations: A Comparative Approach”, New York: Preager publisher, 1983. 3 Drs. Teuku May Rudi, SH., MA., MIR., “Administrasi dan Organisasi Internasional”, Bandung: PT. Refika Aditama, 1998. 22 T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi Internasional, Refika Aditama, Bandung, 1998, hlm. 5-10. 2. Ruang lingkup wilayah kegiatan dan keanggotaan: Organisasi Internasional - Global contoh: PBB, OKI, dll dan Organisasi Internasional - Regional Contoh: ASEAN, AU, EU; 3. Bidang kegiatan operasional organisasi, seperti bidang ekonomi contoh: IMF, lingkungan hidup contoh: Green Peace, WWF, UNEP, dll, perdagangan internasional contoh: WTO, dan lain-lain; 4. Tujuan dan luas bidang kegiatan organisasi: OI Umum contoh: PBB dan Khusus contoh: OPEC, UNESCO, UNESCO, dll; 5. Ruang lingkup wilayah dan bidang kegiatan: global-umum contoh: PBB, global-khusus contoh: OPEC, ICRC, WHO, dll, regional-umum contoh: ASEAN, AU, EU dan regional-khusus contoh: OAPEC; 6. Menurut taraf kewenangan kekuasaan: organisasi supranasional tidak ada contohnya karena belum pernah terbentuk dan organisasi kerja sama contoh: PBB, ASEAN, OKI, dll; 7. Bentuk dan pola kerjasama: kerjasama pertahanan-keamanan collective securityinstitutionalized alliance contoh: NATO dan kerjasama fungsional functional co-operation contoh: PBB, ASEAN, OPEC, dll 8. Fungsi organisasi: organisasi politik menyangkut masalah-masalah politik contoh: PBB, ASEAN, dll, organisasi administratif hanya melaksanakan kegiatan teknis secara administratif contoh: OPEC, ICAO, dll dan organisasi peradilan menyangkut aspek penyelesaian sengketa contoh: ICJ dan ICC. Penggolongan dari segi ruang lingkupnya wilayah dan keanggotaan, yaitu organisasi internasional global dan organisasi internasional regional. organisasi internasional global adalah organisasi yang keanggotaannya terbuka dalam ruang lingkup di berbagai penjuru dunia, misalnya PBB. 23 Sedangkan organisasi internasional regional adalah organisasi yang cakupan wilayahnya atau keanggotaannya hanya meliputi beberapa negara-negara dikawasan tertentu saja, dan dalam kenyataannya organisasi regional tidak semata-mata didasarkan pada letak geografis kawasan dari anggotanya, tetapi regional disini lebih ditekankan kepada kepentingan politik daripada letak geografis. 24 Pengertian organisasi internasional juga dikodifikasi dalam Konvensi Wina 1969 tentang Perjanjian Internasional dan Konvensi Wina 1986 tentang Hukum Perjanjian Antar Negara dan Organisasi Internasional. Dalam konvensi ini di definisikan bahwa organisasi internasional merupakan suatu organisasi antar pemerintah. 25 Organisasi internasional dibuat oleh anggota masyarakat internasional secara sukarela dan atas dasar kesamaan cita-cita. Pada mulanya organisasi internasional dibentuk dengan tujuan utama yaitu menciptakan perdamaian dunia dalam tata 23 D.W.Bowett, The Law of International Institution, London, Steven Son, 1982, hlm. 10 24 D. W.Bowett, Loc.cit. hlm. 11 25 Pasal 2 ayat 1i Konvensi Wina 1969 tentang Perjanjian Internasional dan 1986 tentang Hukum Perjanjian Antar Negara hubungan internasional. Tujuan dari organisasi itu sendiri mengalami banyak perkembangan seiring dengan berkembangnya masyarakat internasional dalam segala aspek, salah satunya perkembangan tujuan yang dominan oleh organisasi internasional adalah bertujuan untuk mengejar pemenuhan kepentingan aspek sosial, politik dan ekonomi bersama anggota-anggota nya. Seperti dijelaskan sebelumnya, dimana organisasi internasional juga memiliki kemampuan mengadakan perjanjian the treaty making power. Saat ini organisasi internasional mendominasi lahirnya ketentuan-ketentuan hukum dalam bentuk peraturan-peraturan organisasi yang dapat disepakati oleh para anggotanya dan tentunya juga mengikat bagi para anggota. 26 Organisasi internasional juga memiliki peranan istimewa, berupa peran yang ditugaskan secara khusus kepadanya oleh negara-negara melalui berbagai instrumen hukum internasional. Meskipun organisasi internasional menjalin hubungan yang erat dengan negara- negara anggotanya, organisasi ini tetap menekankan statusnya sebagai organisasi yang independent mandiri dan tidak memihak. Alasannya, agar organisasi internasional bebas bertindak terhadap pemerintah atau penguasa manapun. 27 Organisasi internasional dapat digolongkan ke dalam beberapa klasifikasi, misalnya saja ditinjau dari segi ruang lingkup, fungsinya, kewenangannya dan lainnya. Dalam segi ruang lingkup kegiatan dan keanggotaan. Organisasi 26 T. May Rudy, Administrasi dan Organisasi Internasional, Edisi Revisi, Refika Aditama, Bandung, 2005, hlm. 26-27 dan Bahan Kulia Hukum Organisasi Internasional, Match Day 6: Kepribadian Hukum, Personalitas Yuridik, Tanggung Jawab dan Wewenang Organisasi Internasional, Unpad, 2010, hlm. 2-6 27 T. May Rudy, Loc.cit. hlm. 74 Internasional di klasifikasikan: Pertama, Organisasi internasional global, yaitu organisasi yang wilayah atau ruang lingkup kegiatannya adalah global dimana keanggotaannya terbuka dalam ruang lingkup di berbagai penjuru dunia, misalnya: PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa atau United Nations, OKI Organisasi Konferensi Islam Dunia dan sebagainya. Kedua, organisasi internasional regional, yaitu: organisasi yang wilayah atau ruang lingkup kegiatannya adalah regional dimana keanggotaannya hanya diberikan bagi negara- negara pada kawasan tertentu saja, misalnya: ASEAN Association of South-East asina Nations, SAARC South-Asia Association for Regional Cooperation dan AU African Union.

C. African Union AU Sebagai Organisasi Internasional Regional

1. Sejarah African Union AU

African Union AU bisa digolongkan sebagai organisasi regional yang masih sangat muda, karena baru terbentuk pada 9 Juli 2002. Namun sesungguhnya AU merupakan sebuah ‘wajah’ baru dari sebuah barang lama. African Union adalah hasil dari pembaharuan OAU Organization of African Unity atau yang dalam bahasa Indonesianya yaitu Organisasi Persatuan Negara Afrika. Dan jika memandang jauh kebelakang, maka OAU sendiri pun muncul dari sebuah organisasi pergerakan lama, yakni Pan-Afrika 28 yang muncul sebagai sebuah aksi atas perbudakan yang dialami oleh orang-orang Afrika kulit hitam. 29 Dalam perjalannya, pada tahun 1963 Negara-negara Afrika terbagi ke dalam tiga kelompok Casablanca, Monrovia dan Brazzaville sehingga karenannya menutup jalan untuk pembentukan suatu organisasi politik yang menghimpun Negara-negara Afrika. 30 Namun, pada bulan Mei tahun 1963 terbukalah jalan untuk Negara-negara persatuan Afrika untuk melakukan gerakan pemersatuan regionalisme Pan-Afrika oleh sebagian Negara Afrika karena dilandasi oleh tekanan dan keluh kesal terhadap kolonialisme barat, mereka ingin memerdeka kan diri dari jajahan. Meluasnya Pemerintahan Apartheid di Afrika yang memperjelas perdebatan atas perbedaan kulit hitam dan kulit putih di tanah orang-orang Afrika sendiri, untuk meminimalisir maka dibentuklah OAU. OAU kemudian dijadikan sebagai wadah untuk mengumpulkan dana dan kemampuan militer yang kemudian dibagikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan bantuan dalam upaya untuk melakukan pemberontakan kepada Pemerintahan Apartheid. Selain itu, OAU juga menjadi alat untuk menjalin kerjasama agar Negara- 28 Pan-Afrika adalah suatu gerakan yang bertujuan menyatukan Afrika. Selain merupakan suatu gerakan, Pan Afrikanisme juga merupakan suatu pandangan sosiopolitik dunia dan filosofi moral yang bertujuan untuk penduduk Afrika asli dan yang berasal dari diaspora Afrika untuk menjadi bagian dalam Komunitas Afrika Global. Sumber Wikipedia: Shadily, Hassan. Ensiklopedi Indonesia. Ichtiar Baru-Van Hoeve dan Elsevier Publishing Projects. Jakarta, 1984. hlm. 2530 29 Portal Hubungan Internasional, ‘Uni Afrika: Terbesar dan Terburuk’, yang diakses secara online di: http:www.portal-hi.netuni-afrika-terbesar-dan-terburuk-bag-akhir , pada tanggal 14 Mei 2015 pukul 15.18 WIB 30 B.W. Bowett, Loc.cit. hlm. 304 negara di Afrika yang telah berhasil meraih kemerdekaannya bisa mempertahankan kedaulatan yang terlah berhasil mereka raih. 31

2. Keanggotaan African Union AU

Keanggotaan AU ini terbuka untuk setiap negara-negara Afrika yang menyatakan bahwa menerima perjanjian pendiriannya dan menyatakan keinginan untuk menjadi anggota. Negara-negara berikut adalah anggota Uni Afrika: 1. Afrika Selatan 2. Aljazair 3. Angola 4. Republik Demokratik Arab Sahrawi 5. Benin 6. Botswana 7. Burkina Faso 8. Burundi 9. Chad 26. Malwi 27. Mali 28. Mauritania 29. Mauritius 30. Mozambik 31. Namibia 32. Niger 33. Nigeria 34. Pantai Gading 35. Rwanda 31 Portal Hubungan Internasional, Loc.Cit. hlm.5 10. Djibouti 11. Eritrea 12. Ethiopia 13. Gabon 14. Gambia 15. Ghana 16. Guinea 17. Guinea Khatulistiwa 18. Kamerun 19. Kenya 20. Komoro 21. Republik Demokratik Kongo 22. Republik Kongo 23. Lesotho 24. Liberia 25. Libya 36. Sao Tome dan Principe 37. Senegal 38. Seychelles 39. Sierra Leone 40. Somalia 41. Sudan 42. Sudan Selatan 43. Swaziland 44. Tanjung Verde 45. Tanzania 46. Togo 47. Tunisia 48. Uganda 49. Zambia 50. Zimbabwe