II. TINJAUAN PUSTAKA
Faktor penting yang harus diperhatikan dalam pembuatan kolam terpal: a. Jenis ikan yang akan dibudidayakan.Hal ini penting karena tidak semua
jenis ikan cocok dibudidayakan dalam kolam terpal. b. Ukuran   ikan.Ukuran   ikan   yang   dibudidayakan     berpengaruh   terhadap
ketingian kolam. Sebagai contoh untuk benih ikan gurame dan benih ikan lele tidak memerlukan kolam yang dalam tetapi cukup dengan ketinggian
air 20 – 30 cm. c. Keseimbangan antara volume air denga kerangka penyangga harus kuat.
d. Dasar kolam tempat peletakan terpal harus rata. Sebaiknya dasar kolam harus diratakan dahulu dan bebas dari berbagai
materialyang   dapat   merusak   terpal.Lapisi   dasar   kolam   dengan   serbuk gergaji atau sekam setebal 5 cm sebelum terpal dipasang.   Begitu pula
dengan   kerangkabingkai   terpal     tidak   berbahan   tajam   yang   membuat terpal robek.   Jika kerangka terbuat dari besi jangan menggunakan besi
yang  mudah berkarat karena bisa membuat terpal mudah sobek. e. Saluran pembuangan air kolam.
Bila saluran pembuangan air kolam dibuat dengan cara melubangi bagian dasar terpal, sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan pastikan terpal tidak bocor.
Untuk lebih aman sebaiknya saluran pembuangan air kolam menggunakan system kapiler dengan selang sedot.
JENIS – JENIS KOLAM TERPAL Terpal memiliki beberapa keunggulan yaitu murah, efisien, tersedia dalam
berbagai   ukuran   serta   dapat   ditempatkan   diberbagai   lokasi.   Berdasarkan peletakkannya, kolam terpal dapat dibagi menjadi dua :
a. Kolam terpal diatas permukaan tanah Kolam   terpal  diatas  permukaan   tanah   adalah   kolam   terpal   yang  dibuat
diatas   permukaan   tanah   tanpa   menggali   permukaan   tanahnya.Badankerangka kolam dubuat dengan menggunakan kerangka dari kayu, bambu, batu bata atau
besi. Konstruksi kolam seperti ini mudah dalam pengeluaran air pada saat akan panen.
Bahan kerangka kolam, baik cagak penyangga horisontalnya dapat dibuat dari kayu, bambu, pipa ledeng atau batu bata. Untuk ukuran kolam   tidak ada
aturan   baku   yang   akan   dijadikan   patokan.   Hanya   saja   para   pembudidaya umumnya membuat kolam dengan ukuran sesuai dengan ukuran terpal, misalnya
2 X 3 X 1 m, 4 X 5 x 1 m atau 4 X 8 X 1 m. b. Kolam terpal di dalam tanah
Kolam terpal dalam tanah yaitu kolam yang dibuat dengan cara menggali dasar tanah terlebih dahulu untuk memendam terpal sebagian atau seluruhnya.
Bila terpal yang dimasukan kedalam tanah hanya sebagian saja, maka keliling kolam   bagian   atas   harus   diberi   kerangka   sebagai   penyangga   terpal   bagian
atas.Namun jika terpal tertanam seluruhnya kedalam tanah maka sepanjang tepian terpal harus diikat atau dipasak dengan tongkat kayu atau bambu agar berdiri
tegak Mubyarto, 1999.
III. MATERI DAN METODE