Hasil Tabel 1 Pengukuran Ikan Nila Oreochromis niloticus Pembahasan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Tabel 1 Pengukuran Ikan Nila Oreochromis niloticus

No . Panjang Awal cm Berat Awal gr Panjang Akhir cm Berat Akhir gr 1 6,8 6 7 5,26 2 8,5 7 6,3 4,26 3 7,6 6,5 6 3,80 4 5,9 4 6,3 3,99 5 6,5 6 6,5 4,26 6 8,8 11 5,5 2,91 7 7,4 6 4,8 1,96 8 6,5 6,5 5,7 3,45 9 6 4 6,7 4,60 10 7 6 6,8 5,04 11 5,5 5 5,7 2,95 12 5,7 4 5,5 3,17 13 5 4 5,8 3,03 14 5,8 4 5,5 2,54 15 5,5 5 5,8 2,90 Tabel 2 Pengukuran Ikan Nilem Osteochillus hasselti No . Panjang Awal cm Berat Awal gr Panjang Akhir cm Berat Akhir gr 1 8 7,5 6,8 3,19 2 7,5 7 9,3 8,73 3 7 4 8 5,64 4 10,5 13 8 5,15 5 7,5 7 7,5 4,86 6 7,5 5 7,9 4,79 7 9 8 7,5 4,45 8 9,5 8 7,5 4,52 9 7 6 7,5 4,16 10 7,5 5 7,4 4,81 11 7 4 7,5 4,87 12 8 7,5 6,8 3,21 13 8,5 7,7 7 3,40 14 9 8 7,5 3,85 15 7,5 5 6,8 3,25 Tabel 3 Pengukuran polikultur Ikan Nila Oreochromis niloticus dan Ikan Nilem Osteochillus hasselti No . Individu Panjang Awal cm Berat Awal gr Panjang Akhir cm Berat Akhir gr 1 Nila 6,8 6 7,5 7,33 2 Nila 7,6 6,5 8,5 9,9 3 Nila 5,9 4 6,9 4,82 4 Nila 6,5 6 7 5,16 5 Nila 6,5 6,5 6,9 5,28 6 Nila 5,7 4 6,5 4,33 7 Nila 7 6 7,6 7,34 8 Nilem 8 7,5 10 12,22 9 Nilem 7,5 7 7,5 7,30 10 Nilem 10,5 13 9,5 7,26 11 Nilem 7 4 7,9 4,71 12 Nilem 9 8 9 6,45 13 Nilem 9,5 8 8,9 7,54 14 Nilem 7,5 7 7,2 4,65 15 Nilem 7,5 5 7,8 5,55

B. Pembahasan

Pertumbuhan ikan merupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan oleh tubuh organism. Seperti hewan yang lain, prosses pertumbuhan ikan tergantung jenis ikan dan kemampuan hidupnya beserta lingkungannya. Persediaan makanan yang terbatas kemungkinan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan kecilnya tubuh ikan. Tetapi pada ikan ukuran kecil seperti anohovy, gambusid, dan sebagainya. Jumlah populasi juga tergantung adanya predator Dani dan Sutjiati, 1985. Berdasarkan dari data pengamatan didapatkan hasil yaitu dari awal hingga akhir pemeliharaan pada ikan nila Oreochromis niloticus telah mengalami pertumbuhan panjang dan berat, tetapi ada beberapa ikan yang mengalami penurunan berat tubuh. Ikan nila yang mengalami pertumbuhan paling cepat pada akhir pemeliharaan mempunyai panjang 7 cm dan berat 5,26 gr, serta ikan yang pertumbuhannya paling lambat mempunyai panjang 4,8 cm dan beratnya 1,96 gr. Pertumbuhan juga ada yang cepat dan ada yang lambat pada pemeliharaan ikan nilem Osteochillus hasselti. Ikan nilem yang mengalami pertumbuhan paling cepat pada akhir pemeliharaan mempunyai panjang 9,3 cm dan berat 8,73 gr. Pada akhir pemeliharaan ikan nilem banyak ikan yang mengalami penurunan berat tubuh. Ikan nilem yang pertumbuhannya lambat mempunyai panjang 6,8 cm dan berat 3,19 gr. Hal ini dapat disebabkan oleh padat penebaran dan pemberian pakan yang tidak merata. Sedangkan pada pemeliharaan polikultur dengan memelihara ikan nila dan nilem secara bersamaan didapatkan hasil pengamatan yaitu terdapat ikan yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada pula ikan yang pertumbuhannya lambat, selain itu terjadi penurunan berat pada beberapa ikan. Dalam pemeliharaan antara ikan nilem dan ikan nila ini, pertumbuhan yang lebih cepat di alami oleh ikan nilem. Hal ini dapat disebabkan karena adanya faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan ammonia, salinitas dan fotoperiod. Faktor-faktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersama-sama dengan faktor-faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Pengukuran berat dari berbagai penimbangan ikan yang paling tepat adalah dengan menggunakan timbangan duduk dan timbangan gantung, adapan keuntungan yang dimiliki dari kedua timbangan ini adalah bekerjanya lebih teliti, pengaruh dari luar seperti angin dapat dikurangi, serta pendugaan pertama terhadap berat ikan yang ditimbang tidak perlu dilakukan, karena secara langsung dapat menunjukkan beratnya Abdul, 1985. Pengukuran panjang ikan dalam penelitian biologi perikanan hendaknya mengikuti suatu ketentuan yang sudah lazim digunakan. Dalam hal ini panjang ikan dapat diukur dengan menggunakan sistem metrik ataupun sistem lainnya Effendie, 1979. Lebih lanjut dikatakan bahwa dalam pengukuran tersebut nantinya akan diperoleh nilai b, yang ikut menentukan seimbang tidaknya antara berat dan panjang ikan. Dimana nilai b yang mungkin muncul adalah b3, b=”3″3. Istilah pembesaran berkaitan erat dengan pertumbuhan ukuran baik bobot maupun panjang dalam satu periode waktu tertentu. Adapun pengertian lain, pertumbuhan adalah pertambahan ukuran baik panjang maupun berat. Menurut Fujaya 1999 menyatakan bahwa pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat. Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetic, hormone, dan lingkungan zat hara. Ketiga faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang maupun saling menghalangi untuk mengendalikan perkembangan ikan. Hubungan panjang dan berat ikan memberikan suatu petunjuk keadaan ikan baik itu dari kondisi ikan itu sendiri dan kondisi luar yang berhubungan dengan ikan tersebut. Diantaranya adalah keturunan,sex, umur, parasit dan penyakit. Pada keturunan yang berasal dari alam sangat sulit di control, untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang baik, ikan mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda pada tingkat umur dimana waktu muda pertumbuhan cepat, dan ketika tua menjadi lamban, dan parasit dan penyakit sangat mempengaruhi bila yang diserang adalah organ-organ pencernaan. Faktor luar yang utama adalah makanan dan suhu perairan makanan dengan kendungan nutrisi yang baik akan menunjang pertumbuhan dari ikan tersebut sedangkan suhu akan mempengarihi prooses kimiawi tubuh Effendie, 2002. Hubungan panjang-berat ikan merupakan salah satu informasi pelengkap yang perlu diketahui dalam kaitan pengelolaan sumber daya perikanan, misalnya dalam penentuan selektifitas alat tangkap agar ikan–ikan yang tertangkap hanya yang berukuran layak tangkap Vanichkul Hongskul dalam Merta, 1993. Lebih lanjut Richter 2007 Blackweel 2000, menyebutkan bahwa pengukuran panjang–berat ikan bertujuan untuk mengetahui variasi berat dan panjang tertentu dari ikan secara individual atau kelompok-kelompok individu sebagai suatu petunjuk tentang kegemukan, kesehatan, produktifitas dan kondisi fisiologis termasuk perkembangan gonad. Analisa hubungan panjang-berat juga dapat mengestimasi faktor kondisi atau sering disebut dengan index of plumpness, yang merupakan salah satu hal penting dari pertumbuhan untuk membandingkan kondisi atau keadaan kesehatan relatif populasi ikan atau individu tertentu Everhart Youngs, 1981. Menurut Heru Susanto 1988, bahwa untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal makanan ikan harus mengandung gizi yang cukup. Makanan ikan sebagian besar dipergunakan sebagai sumber tenaga dan mempertahankan kondisi, sedangkan selebihnya dipakai sebagai pertumbuhan badannya.

V. KESIMPULAN