PERMASALAHAN LAPORAN HASIL PENGAMATAN LHP

sersenya. Kegiatan yang selama ini dilaksanakan dan terus berlangsung yaitu back up kegiatan upaya paksa apabila kasus menonjol atau atensi, dilibatkan dalam razia 2-1 secara kontigensi, kegiatan operasi khusus kepolisian. Dalam pencarian informasi, Tim sus mengandalkan informasi dari informan atau cepu dan kegiatan tersebut tidak mendapat dukungan anggaran dari kesatuan. b. BRIPTU ARIESMA, yang sudah berdinas selama 7 tahun, dan sesuai sprin penugasan berada di wilayah kring serse Desa Cibabat. Kriminalitas yang paling menonjol di wilayah tersebut adalah kejadian curanmor dengan modus operandi sepeda motor diambil di halaman atau teras rumah. Tidak ada domisili atau terdapat daftar Pencarian Orang DPO atas pelaku curas atau curat di wilayah tersebut. Dengan pola waktu kerja di wilayah kring serse sejak jam 01.00 wib sd 05.00 wib dan sistem kerja berpartner minimal 2 orang. Polres Cimahi memiliki 13 Polsek dan sistem pembagian wilayah kerja operasional kring serse secara rayon. Setiap Tim Sus terdiri dari 3 sd 5 orang dan langsung melekat dengan Tim Penyidiknya. Yang bersangkutan tidak berdomisili sesuai wilayah kerja kring sersenya. Kegiatan yang selama ini dilaksanakan dan terus berlangsung yaitu back up kegiatan upaya paksa apabila kasus menonjol atau atensi, dilibatkan dalam razia 2-1 secara kontigensi, kegiatan operasi khusus kepolisian. Dalam pencarian informasi, Tim sus mengandalkan informasi dari informan atau cepu dan kegiatan tersebut tidak mendapat dukungan anggaran dari kesatuan. Dalam seminggu, ada pengarahan pembinaan dan instruksi dari Kasat Reskrim yang dilaksanakan setiap Rabu malam dalam bentuk apel.

2. PERMASALAHAN

Sebagaimana hasil analisa data anev gangguan Kamtibmas periode Januari sd Desember tahun 2009 sampai dengan April tahun 2012, secara kuantitas kecenderungan kejadian tindak pidana didominasi oleh kasus Curanmor R-2 kemudian Curat lalu Penganiayaan, dengan perincian sebagai berikut : NO TAHUN KET 2 JENIS TINDAK PIDANA 2009 2010 2011 2012 1. Curanmor R-2 430 564 303 63 1360 2. Curat 280 285 353 106 1024 3. Penganiayaan 106 68 61 20 255 Jumlah 816 917 717 189 2639 Melihat perolehan angka diatas, bahwa crime total untuk kasus tindak pidana Curanmor Roda 2 dua atau sepeda motor selama tahun Januari 2009 sd April 2012, sebanyak 1.360 perkara, apabila dibandingkan dengan crime clearance yang dicapai sangat signifikan hampir sekitar ± 17,5 saja pengungkapan perkara tersebut berjalan. Dari penjelasan secara lisan oleh anggota Tim sus Sat Reskrim Polres Cimahi, bahwa kegiatan kring serse yang berlangsung sangat normatif sekedar menjalankan aktiftas rutin, itu tak ubahnya seperti kompilasi dari tugas, fungsi dan wewenang anggota reskrim dalam pengungkapan-pengungkapan perkara pidana. Yang tergambar disini bahwa anggota melaksanakan tugas fungsi reskrim secara reaktif, ofensif dan monoton serta hanya mengedapankan power duty sok-sokan atau arogan, minimnya sentuhan kepada masyarakat hanya menyentuh apabila sudah ada kejahatantindakpidana, tidak terbangun komunikasi kontak bicara dengan warga masyarakat untuk membicarakan hal-hal atau masalah kamtibmas, yang menyebabkan tidak adanya respon positif kepedulian dari masyarakat akan pencegahan maupun penanggulangan kejahatan. Tanpa melalui konsep kerja yang efektif dan efisien, sangat mustahil keberhasilan kerja khususnya dalam mengungkap atau menekan terjadinya tindak pidana khususnya curanmor roda 2, tercapai. Mendasar dari temuan-temuan diatas atau dilapangan, sudah barang tentu kinerja Polri khususnya fungsi reskrim dalam hal ini mendapat respon yang negatif, bahkan timbul rasa tidak percaya dari masyarakat terhadap Polri sehingga dukungan moril dan apresiatif menurun. Agar usaha memobilisasi dukungan masyarakat efektif, perlu diterapkan pendekatan yang berbeda pada masing-masing masyarakat. Usaha Polisi untuk dipercaya agar masyarakat bersedia bekerja sama sering lebih mudah dilakukan pada tingkat kelas menengah dan pada masyarakat yang hidupnya sejahtera 3 dari pada di kelompok yang miskin di mana ketidakpercayaan pada polisi biasanya sudah lama terpendam akibat suatu hal misalnya masyarakat yang pernah menjadi korban tindak pidana curanmor namun sampai detik ini tidak ada kejelasan perkembangan perkaranya. Usaha untuk menciptakan ikatan dengan suatu lingkungan dapat saja berarti bahwa polisi harus membantu lembaga-lembaga sosial dasar misalnya ; keluarga, lembaga agama, sekolah dimana ikatan tersebut kemungkinan melemah akibat adanya kejahatan atau ketidak tertiban yang lalu. Dengan Perpolisian Masyarakat Polmas, Polisi menjadi katalisator dan fasilitator dalam usaha membangun kembali masyarakat-masyarakat tersebut. Perpolisian masyarakat Polmas dapat memperbesar usaha polisi untuk mengendalikan dan mencegah kejahatan. Masyarakat tidak lagi dilihat oleh polisi sebagai suatu kehadiran yang pasif atau sebagai sumber informasi terbatas, tetapi sebagai mitra dalam melakukan usaha-usaha tersebut diatas. Dengan demikian keprihatinan masyarakat mengenai kejahatan dan ketidak tertiban harus menjadi target utama usaha polisi dan masyarakat yang bekerja sama untuk menanganninya. Mengacu pada kondisi yang ada, maka yang menjadi permasalahan disini yaitu “ bagaimana membentuk anggota Sat Reskrim Polres Cimahi khususnya anggota Tim sus dalam membangun konsep perpolisian masyarakat Polmas di wilayah kerjanya “.

3. PEMECAHAN MASALAH