Lama status Perkawinan Wanita PUS

Berdasarkan penelitian Data Nidar Sari 2012:58 mengenai Studi Tentang Banyaknya Jumlah Anak yang Dimiliki Keluarga PUS Buruh Penderes Karet Di Desa Panaragan Jaya Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2012, hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar PUS penderes karet di Desa Panaragan Jaya masih memiliki pandangan yang kuat terhadap nilai anak, hal ini dapat dilihat dari keseluruhan PUS yang berpendapat bahwa anak sebagai penerus sejarah, anak sebagai keberhasilan perkawinan, anak akan membantu pekerjaan orang tua, anak sebagai jaminan hari tua, anak sebagai pewaris harta, banyak anak banyak rejeki, anak sebagai ikatan perkawinan, harus memiliki anak laki-laki atau perempuan, anak sebagai kepuasan batin dan anak adalah karunia Tuhan yang tudak dapat ditolak. Sebanyak 36 64,3 PUS memilih 10 pandangan yang kuat terhadap nilai anak dan hanya 20 35,7 PUS tidak setuju dengan pandangan bahwa anak akan mambantu pekerjaan orang tua, banyak anak banyak rezeki dan harus memiliki anak laki- laki atau perempuan. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa keinginan memiliki sejumlah anak pada wanita pasangan usia subur berkaitan erat dengan pandangan keluarga itu sendiri terhadap nilai anak.

B. Kerangka Pikir

Pemerintah telah berupaya untuk menekan laju pertumbuhan penduduk melalui pelaksanaan Keluarga Berencana KBsebagai salah satu program Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera NKKBS. Ternyata dalam upaya perwujudan NKKBS bagi seluruh masyarakat, pada Pasangan Usia Subur PUS yang ada dimasyarakat tidak mampu mewujudkan dua anak cukup pada setiap keluarga, hal ini dilabeli oleh berbagai nilai budaya masing- masing masyarakat PUS yang ada di daerahnya. Atas dasar tersebut, kenyataan masih terdapat tradisi pada sejumlah PUS yang memiliki anak banyak dan tidak mendukung penggunaan alat kontrasepsi KB guna membatasi kelahiran sehingga memiliki anak banyak. Berdasarkan pada kerangka pikir tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor Penyebab Banyaknya Jumlah Anak Wanita PUS Non Akseptor Keluarga Berencana di Kelurahan Kotabumi Ilir Kecamatan Kotabumi Kabupaten lampung Utara Tahun 2014 ” Untuk lebih jelasnya kerangka pikir tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir 1. Usia kawin pertama wanita PUS yang relatif muda 2. Lama status perkawinan wanita PUS 3. Keinginan PUS memiliki sejumlah anak 4. Pandangan PUS terhadap nilai anak 5. Banyaknya jumlah anak wanita PUS non akseptor Keluarga Berencana KB

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam rencana penelitian ini yaitu penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau fenomena serta untuk mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan fenomena di lapangan. Metode deskriptif digunakan untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi pada masa sekarang, dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan atau laporan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran untuk mengetahui keadaan secara obyektif dalam suatu deskriptif situasi Muhammad Ali, 1984: 120.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian Suharsimi Arikunto, 2010:130. Berdasarkan pendapat tersebut, maka populasi dalam penelitian ini seluruh wanita PUS non akseptor KB yang memiliki anak ≥ 2 di Kelurahan Kotabumi Ilir yang berjumlah 221 jiwa, jumlah tersebut tersebar pada enam dusun. Monografi Kelurahan Kotabumi Ilir: 2013