Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

3. Ruang lingkup subjek Ruang lingkup subjek penelitian ini adalah siswa SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung kelas XI pada jurusan IPS. 4. Ruang lingkup wilayah Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMA Muhammadiyah 2 Bandar Lampung. 5. Ruang lingkup waktu Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2013-2014.

D. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran mengenai hubungan antarvariabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh jalan pikiran melalui kerangka logis. Kerangka pikir memuat teori, dalil, atau konsep-konsep yang akan dijadikan dasar dalam penelitian. Siswa adalah makhluk sosial yang merupakan anggota masyarakat, setiap siswa hendaknya memiliki kemampuan interaksi sosial yang baik, terutama di lingkungan sekolah. Hal ini disebabkan karena sebagian besar waktu siswa digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang berada di lingkungan sekolahnya, baik itu dengan teman sebaya, guru atau warga sekolah lainnya. Namun tidak sedikit siswa yang mengalami hambatan dalam berkomunikasi, disadari ataupun tidak. Sehingga kelancaran ia dalam berinteraksi sangat kurang. Untuk membantu siswa mengungkapkan apa yang dirasakan, diinginkan, dan membantu siswa meningkatkan kemampuannya mengekspresikan dirinya dengan nyaman dalam berbagai situasi sosial. Dengan interaksi yang baik kepada teman sebaya serta kepada pendidik di sekolah, secara tidak langsung siswa mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. Semakin ia aktif dalam proses belajar mengajar, maka semakin baik materi yang ia dapatkan. Namun jika siswa tidak mampu berinteraksi dengan baik, maka ia akan memiliki rasa takut dalam menanyakan pelajaran yang belum ia mengerti. Dan bahkan ia ragu bertanya dengan temannya sendiri. Hal ini membuktikan bahwa interaksi sosial memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Pernyataan tersebut sejalan dengan pernyataan Slameto 2003:54 bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar itu banyak jenisnya, namun dapat digolongkan menjadi dua, yaitu internal dan eksternal. Salah satu faktor dari faktor eksternal adalah faktor sekolah yang didalamnya termuat interaksi dengan sesama siswa.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 65

MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 23 58

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS XII DI SMA PGRI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 50 74

PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL MENGGUNAKAN ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN DIRI SISWA.

0 4 44

EFEKTIVITAS ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS XI SMAN 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2016 2017

9 43 165

EFEKTIVITAS ASSERTIVE TRAINING DALAM MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL PESERTA DIDIK KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) MUHAMMADIYAH SUKARAME BANDAR LAMPUNG T A 2016 2017

0 2 151

KEEFEKTIFAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL PADA PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 KARANGANYAR.

0 0 17

Hubungan Penggunaan Media Sosial Dengan Kemampuan Interaksi Sosial Remaja di SMA Negeri 1 Kota Medan

0 0 2

EFEKTIVITAS LAYANAN KONSELING PRIBADI-SOSIAL MELALUI PENDEKATAN BEHAVIORAL DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL DI SMK N 7 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING UNTUK MENINGKATKAN HARGA DIRI (SELF ESTEEM) PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 116