Ha β1 ≠ 0 : Self Assessment System berpengaruh terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan.
4. Menentukan tingkat signifikan
Ditentukan dengan 5 dari derajat bebas dk = n – k – l, untuk menentukan ttabel
sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5 karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel
– variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam suatu penelitian.
Menghitung nilai thitung dengan mengetahui apakah pengaruh variabel bebas signifikan atau tidak dengan rumus :
Sumber : Sugiyono, 2011:192 Dimana :
b = Koefisien Regresi ganda Se b = Standar eror
5. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan
Untuk menggambar daerah penerimaan atau penolakan maka digunakan kriteria sebagai berikut :
Hasil t
hitung
dibandingkan dengan t
tabel
dengan kriteria : 1 Jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H0 ada di daerah penolakan, berarti H
a
diterima artinya antara variabel X dan variabel Y ada pengaruhnya.
2 Jika t
hitung
≤ t
tabel
maka H0 ada di daerah penerimaan, berarti H
a
ditolak artinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada pengaruhnya.
3 t hitung; dicari dengan rumus perhitungan t hitung, dan 4 t tabel; dicari di dalam tabel distribusi t student dengan ketentuan sebagai berikut,
α = 0,05 dan dk = n-k-1 atau 10-2-1=7
t
hitung =
�
IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Analisis Deskriptif 4.1.1.1 Pemeriksaan Pajak Jumlah SKPKB
Sesuai dengan apa yang peneliti temukan di lapangan yaitu hasil penelitian mengenai pemeriksaan pajak terhadap penerimaan pajak penghasilan ini tercermin dalam fenomena yang
terjadi tahun 2014 yang mengalami penurunan pemeriksaan pajak yang dilihat dari pertumbuhan SKPKB pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa
Barat I selama periode 2010 – 2015 semula sebesar 339 menjadi 242 sedangkan untuk
penerimaan pajak pada tahun tersebut mengalami penurunan dari 183.73 menjadi 63.39. Hal tersebut membuktikan bahwa jumlah realisasi penerimaan pajak belum sesuai dengan target
dikarenakan keluhan wajib pajak yang harus membayar kekurangan pajak yang dianggap kurang bayar oleh wajib pajak, apabila masih terjadi kekurangan pembayaran pajak yang menyebabkan
SKPKB diterbitkan maka pemeriksaan pajak dapat dikatakan masih belum baik.
4.1.1.2 Self Assesment System SPT yang Dilaporkan
Sesuai dengan apa yang peneliti temukan di lapangan yaitu hasil penelitian mengenai self assesment system terhadap penerimaan pajak penghasilan ini tercermin dalam fenomena yang
terjadi tahun 2011 yang mengalami penurunan pemeriksaan pajak yang dilihat dari pertumbuhan SPT Tahunanan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Pajak Jawa Barat I selama periode 2010 – 2015 semula sebesar 33066 menjadi 32667 sedangkan
untuk penerimaan pajak pada tahun tersebut mengalami penurunan dari 114,5 menjadi 45,32. Hal tersebut membuktikan bahwa jumlah realisasi penerimaan pajak belum sesuai dengan target
dikarenakan rendahnya kesadaran wajib pajak ini bisa terlihat dari sangat kecilnya jumlah mereka yang melaporkan SPT Tahunannya.
4.1.1.3 Penerimaan Pajak Penghasilan
Sesuai dengan apa yang peneliti temukan di lapangan yaitu hasil penelitian mengenai penerimaan pajak ini tercermin dalam fenomena yang terjadi bahwa realisasi penerimaan pajak
setiap tahunnya mengalami peningkatan namun peningkatan tersebut belum mampu mencapai target karena target penerimaan pajak setiap tahunnya juga terus mengalami peningkatan.
4.1.2 Analisis Verifikatif
4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Asumsi Normalitas. nilai probabilitas yang diperoleh adalah sebesar 0,097 0,05 sehingga sesuai dengan kriteria pengujian dapat disimpulkan bahwa residu dalam model