2.56 2.58 Desain Campuran Beton Mix design

Keterangan Sampel I Sampel II Rata-rata Berat Kerikil SSD A 1243 1240 1241.5 Berat Kerikil dalam Air C 766 764 765.0 Berat Kerikil Kering B 1250 1250 1250.0 BJ Kering 2.57

2.55 2.56

BJ Semu 2.61 2.61 2.61 BJ SSD 2.58

2.57 2.58

Absorbsi 0.56 0.81 0.68 Sumber : Lampiran B, Pemeriksaan Agregat Kasar  Berat jenis kering : 2.56  Berat jenis SSD : 2.58  Berat jenis semu : 2.61  Absorbsi : 0.68 c. Pedoman : Berat jenis SSD merupakan perbandingan antara berat batu pecah dalam keadaan SSD dengan volume batu pecah dalam keadaan SSD. Keadaan SSD Saturated Surface Dry dimana permukaan batu pecah jenuh dengan uap air, keadaan batu pecah kering dimana pori batu pecah berisikan udara tanpa air dengan kandungan air sama dengan nol, sedangkan keadaan semu dimana pasir basah total dengan pori penuh air. Absorbsi atau penyerapan air adalah persentase dari berat batu pecah yang hilang terhadap berat batu pecah kering, dimana absorbsi terjadi dari keadaan SSD sampai kering. Hasil pengujian harus memenuhi : Berat jenis kering berat jenis SSD berat jenis semu.

IV.2.3 Air

Air yang digunakan dalam pembuatan sampel adalah air yang berasal dari sumber air yang bersih. Secara pengamatan visual air yang dapat pembuatan beton yaitu air yang jernih, tidak berwarna dan tidak mengandung kotoran-kotoran seperti minyak dan zat organik lainnya. Dalam penelitian ini air yang dipakai adalah berasal dari PDAM Tirtanadi, di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

IV.3 Desain Campuran Beton Mix design

Desain campuran beton atau mix design diselesaikan dengan menggunakan program excel, dengan rencana mix design awal adalah dengan faktor air semen 0.5. Dapat dilihat pada lampiran C. IV.4 Penyediaan Bahan Penyusun Beton Telah diperoleh dari hitungan mix design pada lampiran C, untuk perencanaan awal mix design dengan tujuan untuk memperoleh nilai komposisi masing-masing agregat untuk campuran beton adalah dengan menggunakan faktor air semen standar 0.5, dan diperoleh komposisi agregat untuk 1 m 3 beton adalah : Tabel 4.1 Jumlah Komposisi Setiap Agregat untuk Campuran 1 m 3 Beton Agregat Satuan liter Satuan kgm 3 Perbandingan Cement 117.8 liter 367.4 kgm 3 1.00 Sand 284.5 liter 709.5 kgm 3 1.93 Coarse Aggregate 412.9 liter 1064.2 kgm 3 2.90 Water 185.0 liter 185.0 kgm 3 0.50 Sumber : Lampiran C, Perhitungan Mix Design Perhitungan untuk perencanaan setiap variasi faktor air semen dengan mix design yang sama untuk 1 m 3 beton adalah : Tabel 4.2 Jumlah Air yang Dibutuhkan untuk Setiap FAS yang Berbeda FAS KOMPOSISI Semen Air 0.4 367.4 147.0 0.5 367.4 185.0 0.6 367.4 220.5 0.7 367.4 257.3 Tabel 4.3 Keseluruhan Komposisi Bahan Penyusun untuk Setiap FAS yang Berbeda Perhitungan komposisi agregat untuk setiap 4 buah benda uji dengan variasi faktor air semen mulai dari 0.4, 0.5, 0.6, dan 0.7 adalah : No FAS KOMPOSISI SEMEN PASIR KERIKIL AIR 1 0.4 367.5 709.5 1064.2 147.0 2 0.5 367.5 709.5 1064.2 185.0 3 0.6 367.5 709.5 1064.2 220.5 4 0.7 367.5 709.5 1064.2 257.3 Tabel 4.4 Komposisi Bahan Penyusun untuk setiap 4 buah sampel benda uji

IV.5 Nilai Slump