Proyeksi Penjualan Beef Greenburger

kaum muda tersebut sedang demam makanan asing maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas pada harga produk usaha burger hijau ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha burger ini. Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, atau jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa proyek burger ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 20 bungkus maka omset yang diharapkan adalah Rp.130.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga burger sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Rumah Burger” Per Hari No Nama Menu Banyak Unit Jumlah Harga Rp 1 Cheese Greenburger 10 8.000 80.000 2 Beef Greenburger 10 8.000 80.000 Total 20 160000 Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Rumah Burger menjual kurang lebih 600 burger pada bulan pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Rumah Burger dalam 1 satu tahun ke depan. Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Rumah Burger” No Bulan Penjualan per buah Jlh. Pendapatan Rp. 8000 CG BG CG BG 1 I 300 300 2400000 2400000 2 II 305 305 2440000 2440000 3 III 310 305 2480000 2440000 4 IV 290 300 2320000 2400000 5 V 313 305 2504000 2440000 6 VI 323 300 2584000 2400000 7 VII 320 310 2560000 2480000 8 VIII 320 325 2560000 2600000 9 IX 325 325 2600000 2600000 10 X 315 320 2520000 2560000 11 XI 330 312 2640000 2496000 12 XII 332 325 2656000 2600000 TAHUN I 3783 3732 30264000 29856000 CG = Cheese Greenburger BG = Beef Greenburger Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan Rumah Burger setiap bulannya. Pada bulan pertama permintaan burger sebanyak 600 unit bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 20 bungkus. Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik. Grafik 2.1 Proyeksi Penjualan Rumah Burger Berikut adalah pertumbuhan pasarnya : Growth market = Revenue tahun ini – Reveneu tahun lalu x 100 Revenue tahun lalu = 72144000 – 60120000 x 100 60120000 = 20 Proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20 per tahun Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan per tahun “Rumah Burger” Tahun Proyeksi Penjualan per buah Jlh Pendapatan Rp. 8000 CG BG CG BG 2011 3783 3462 30264000 29856000 2012 4539,6 4154,4 36316800 35827200 2013 5447,52 4985,28 43580160 42992640 2014 6537,02 5982,34 52296192 51591168 2015 7844,43 7178,80 62755430,4 61909401,6 Strategi Pemasaran Rumah Burger Banyaknya persaingan di kawasan kampus yang menjadi lokasi usaha burger ini mengharuskan melakukan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan burger tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternative ke depan. Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha burger ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Promosi penjualan a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan b. Pemberian diskon pembelian produk Rumah Burger untuk awal pembukaan. c. Promosi langsung ke konsumen. 2. Iklan a. Brosur daftar harga b. Iklan di media cetak lokal c. Selebaran 3. Jejaring Sosial Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Rumah Burger akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Rumah Burger” dan di Twitter yaitu “rumahburger”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha burger ini. Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam koleksi menu yang ada di Rumah Burger. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Facebook Rumah Burger maupun “twitpic”. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung dari menu yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Rumah Burger.

7. Analisis Pesaing