BAB II
PEMBAHASAN
A. Data Perusahaan
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan
bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak
dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
Nama Perusahaan : Rumah Burger
Bidang Usaha : Industri Makanan
Jenis Produk : Burger Hijau, Hotdog, Friend Fries
Alamat Perusahaan : Jl. Dr. Mansyur No. 124, Medan
Nomor Telepon : 061 9124477
Alamat E-mail : rumahburgergmail.com
Facebook, Twitter : Rumah Burger, rumahburger
Mulai Berdiri : 01 Desember 2011
B. Biodata Pemilik
1. Nama
Tri Muliawan Aramiko
2. Jabatan
Pimpinan
3. Tempat dan Tanggal
Lahir Medan, 17 Oktober 1989
4. Alamat Rumah
Jl. Puskesmas I Gg. 06 No.9 Medan
5. Nomor Telepon
085297190001
6. Alamat E-mail
tri_muliawanyahoo.com
7. NIM
082102127
8. Program Studi
D III Akuntansi
Anggota
1. Nama
Mhd. Nuruddin Zein
2. Jabatan
Staf Administrasi dan Keuangan
3. Tempat dan Tanggal
Lahir Medan, 19 Februari 1991
4. Alamat Rumah
Jl. Bunga Mawar no. 21 Medan
5. Nomor Telepon
085760670590
6. Alamat E-mail
Mhd.Nuruddin yahoo.com
7. NIM
082102109
8. Program Studi
D III Akuntansi
Anggota
1. Nama
Rangga Yudha Frandhana
2. Jabatan
Staf Pemasaran
3. Tempat dan Tanggal
Lahir Medan, 04 Maret 1989
4. Alamat Rumah
Jl. Gaperta No. 21 Medan
5. Nomor Telepon
085290018723
6. Alamat E-mail
RanggaFyahoo.com
7. NIM
082102118
8. Program Studi
DIII Akuntansi
Anggota
1. Nama
Faisal Abdillah
2. Jabatan
Staf Produksi
3. Tempat dan Tanggal
Lahir Medan, 19 September 1989
4. Alamat Rumah
JL. Utama Gg. Umanat No. 18 Medan
5. Nomor Telepon
085761213113
6. Alamat E-mail
AbdilahFyahoo.com
7. NIM
082102134
8. Program Studi
DIII Akuntansi
C. Struktur Organisasi Rumah Burger
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan
antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh
aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah
ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat
tercapai. Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui
saluran tunggal. Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan
yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala
perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk
membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi
kelemahan dari setiap bagian atau individu. Adapun struktur organisasi dari burger hijau ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Rumah Burger
Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam
pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha
yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
Uraian Tugas
Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari :
a. Pimpinan
Faisal
Staf Produksi
Tri Muliawan Pimpinan
Didin Staf Administrasi
Keuangan Rangga
Staf Pemasaran
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
Job description : 1
Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Rumah Burger. 2
Merencanakan dan menyusun program kerja 3
Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.
4 Membina karyawan.
Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang
lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.
b. Staf Produksi
Job Description : 1
Memonitor pelaksanaan rencana produksi. 2
Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja dan peralatan.
Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
c. Staf Administrasi dan Keuangan
Job Description : 1
Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang
produksi yang telah laku terjual.
2 Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan
3 Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan. Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin,
motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.
d. Staf Pemasaran
Job Description : 1
Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran,
serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran 2
Menentukan pasar sasaran 3
Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.
4 Memahami kebutuhan konsumencalon konsumen serta memberikan jalan
keluar. Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi
kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.
D. Aspek Pasar dan Pemasaran
1. Produk yang Dihasilkan
Produk berupa makanan cepat saji jenis burger ini dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memuaskan pelanggan dan menarik simpati bagi calon pembeli.
Kami mengembangkan produk ini berbeda, yaitu dalam penyajiannya kami membuatnya menjadi kaya akan bumbu-bumbu dan hadir dengan konsep global
warming yaitu dengan cara dibungkus dengan daun pisang sehinnga memiliki aroma daun pisang serta daun pandan sebagai pewarna dari roti burger itu sendiri.
Ada beberapa variasi menu yang dihasilkan dari usaha burger ini akan tetapi ada 2 dua produk yang menjadi andalan dari usaha Rumah Burger ini.
a. Cheese Greenburger
Salah satu menu andalan dari usaha burger ini adalah “Beef Greenburger Cheese” yaitu burger yang berwarna hijau beraromakan daun pandan dan
aroma daun pisang serta dengan tambahan keju sebagai pelengkap. Harga dari menu ini yaitu sebesar Rp 8.000,-
Gambar 2.2 : Beef Greenburger Cheese Sumber : www.google.com 2011
b. Beef Greenburger
Menu andalan lainnya yang dihasilkan dari Rumah Burger adalah “Beef Greenburger”. Menu ini tidak jauh berbeda dengan menu andalan yang
sebelumnya yang membedakannya yaitu menu ini tidak menambahkan keju sebagai pelengkapnya. Harga untuk menu ini adalah Rp 8.000,-
Gambar 2.3 : Beef Greenburger Sumber : www.google.com 2011
2. Keunggulan Kompetitif Produk Rumah Burger :
1. Roti burger produk ini lain dari roti burger yang lain karena
warnanya yang hijau.
2. Menggunakan bahan-bahan yang alami.
3. Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.
4. Penyajiannya yang menarik dan hadir dengan konsep global
warming dan rasanya yang enak.
5. Harga relative murah.
6. Daging yang digunakan adalah daging yang dibuat sendiri dari
daging cincang.
Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari burger “Rumah Burger” antara lain :
1. Menerapkan pelayanan 5S Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan
Santun . 2.
Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.
3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.
Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.
3. Gambaran Pasar
Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa bertahan hidup
tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan asing dan cepat saji membuat Rumah Burger optimis produk yang dijual dapat diterima
di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain. Tampil dengan konsep global warming dan beda dari produk burger yang lain,
usaha Rumah Burger ini mampu menembus persaingan pasar yang ramai dengan jenis-jenis makanan yang lain, baik makanan tradisional maupun makanan asing.
Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Rumah Burger melakukan kegiatan
promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai berikut: a.
Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan b.
Pemberian diskon pembelian produk Rumah Burger untuk awal pembukaan.
c. Brosur daftar harga, selebaran.
d. Facebook, Twitter
e. Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba
memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa burger hijau tersebut dan diharapkan menjadi media promosi ke orang lain.
4. Target Pasar
Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena
tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial. Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro inipun harus
menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai
kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Rumah Burger ini terdiri beberapa faktor:
a. Faktor Geografis
: Jl. Dr. Mansyur No. 124, MEDAN b.
Faktor Demografis :1. Usia ; Segala Usia
2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita 3. Agama ; Semua agama
Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang
yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga
terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini
dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian cepat saji serta dapat pula sebagai alternatif
makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari. Usaha burger ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang
hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang
dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk
yang unik. Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan
ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat
pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena
dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu
produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Diperkirakan untuk kawasan JL. Dr. Mansyur terdapat minimal 950.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah
mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan
kaum muda tersebut sedang demam makanan asing maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya
untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur. Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha
penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi
maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas pada harga produk usaha burger hijau ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan
baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha burger ini.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga
mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha
dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat
mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.
6. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan
dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas
produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per
periode waktu tertentu tahun, bulan, minggu, hari, atau jam. Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan,
sesuai dengan rencana produksinya. Dengan mengambil asumsi bahwa proyek burger ini berjalan dimana pada
tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 20 bungkus maka omset yang diharapkan adalah Rp.130.000,-hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga
burger sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Rumah Burger” Per Hari No
Nama Menu Banyak Unit
Jumlah Harga Rp
1 Cheese Greenburger
10 8.000
80.000 2
Beef Greenburger 10
8.000 80.000
Total 20 160000
Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Rumah Burger menjual kurang lebih 600 burger pada bulan pertama
penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Rumah Burger dalam 1 satu tahun ke depan.
Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Rumah Burger”
No Bulan
Penjualan per buah Jlh. Pendapatan
Rp. 8000 CG
BG CG
BG
1 I
300 300
2400000 2400000
2 II
305 305
2440000 2440000
3 III
310 305
2480000 2440000
4 IV
290 300
2320000 2400000
5 V
313 305
2504000 2440000
6 VI
323 300
2584000 2400000
7 VII
320 310
2560000 2480000
8 VIII
320 325
2560000 2600000
9 IX
325 325
2600000 2600000
10 X
315 320
2520000 2560000
11 XI
330 312
2640000 2496000
12 XII
332 325
2656000 2600000
TAHUN I 3783
3732 30264000 29856000
CG = Cheese Greenburger BG = Beef Greenburger
Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan Rumah Burger setiap bulannya. Pada bulan pertama permintaan burger sebanyak 600 unit
bungkus yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 20 bungkus. Dan pada
bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu
yang sedang tidak baik.
Grafik 2.1 Proyeksi Penjualan Rumah Burger Berikut adalah pertumbuhan pasarnya :
Growth market = Revenue tahun ini – Reveneu tahun lalu x 100 Revenue tahun lalu
= 72144000 – 60120000 x 100 60120000
= 20 Proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20 per tahun
Tabel 2.3 Proyeksi Penjualan per tahun “Rumah Burger”
Tahun Proyeksi Penjualan
per buah Jlh Pendapatan
Rp. 8000 CG
BG CG
BG 2011
3783 3462
30264000 29856000
2012 4539,6
4154,4 36316800
35827200 2013
5447,52 4985,28
43580160 42992640
2014 6537,02
5982,34 52296192
51591168 2015
7844,43 7178,80
62755430,4 61909401,6
Strategi Pemasaran Rumah Burger
Banyaknya persaingan di kawasan kampus yang menjadi lokasi usaha burger ini mengharuskan melakukan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan
penjualan burger tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan
alternative ke depan. Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha
burger ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha
pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut : 1.
Promosi penjualan a.
Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan b.
Pemberian diskon pembelian produk Rumah Burger untuk awal pembukaan.
c. Promosi langsung ke konsumen.
2. Iklan
a. Brosur daftar harga
b. Iklan di media cetak lokal
c. Selebaran
3. Jejaring Sosial
Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Rumah Burger akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial
seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Rumah Burger” dan di Twitter yaitu
“rumahburger”. Usaha ini dilakukan untuk mempermudah penjualan dari usaha burger ini.
Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam koleksi menu yang ada di Rumah Burger. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau
karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Facebook Rumah Burger maupun
“twitpic”. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung dari menu yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk
menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Rumah Burger.
7. Analisis Pesaing
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 lima
kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti,
kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama
menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang
sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.
a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha burger hijau ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut
pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti roti bakar, pizza, kebab dan sebagainya. Masuknya
menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk burger hijau ini.
b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada
Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan
sebagainya. Untuk usaha burger ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan
turunnya permintaan akan produk ini.
c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Dalam usaha burger ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Rumah Burger, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan
dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan oleh Rumah Burger ini.
d. Saluran Distribusi
Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk burger pada moment yang tepat bagi konsumen, dan
juga akan tersedianya produk burger di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.
Makanan seperti burger ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan
memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Rumah Burger
hanya menggunakan 1 satu saluran distribusi. 1
Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen
Gambar 2.8 : Saluran Pemasaran RumahBurger
Gambar 2.8 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Rumah Burger adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang
pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha burger hijau ini “menjajakan” produknya dengan
cara mendirikan warung atau café sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Burger ini.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha burger ini terdapat pesaing dari produk yang sejenis dan yang tidak sejenis.
Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dari kompetitor di sekitar Jalan Dr. Mansyur sebagai berikut :
Produsen Konsumen
Tabel 2.4 Analisis Pesaing PESAING
KEUNGGULAN KELEMAHAN
Usaha Gorengan
Usaha Ayam Penyet
Usaha Bakso 1.Harga lebih ekonomis
2.Lebih ringan untuk di jual.
1.Lebih mengenyangkan.
1. Sudah dikenal oleh masyarakat.
2. Harganya yang terjangkau.
1. Kurang menyehatkan 2. Kurang higienisnya
produk yang dihasilkan.
1. Harganya lebih mahal 2. Sudah banyak
dipasaran. 1. Kurang higienis.
2. Adanya isu “daging tikus” dalam bakso.
3. Kurang menyehatkan karena adanya penyedap
rasa.
E. Aspek Produksi
1. Proses produksi
Proses produksi dari usaha kami ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan cara pemanggangan dagingnya yang mengikuti selera
dari pelanggan misalnya : setengah matang, matang ataupun sampai garing. Kemudian roti yang sudah matang disajikan dengan dibungkus menggunakan
daun pisang agar mendukung konsep global warming yang menjadi konsep usaha kami ini. Berikut adalah skema proses produksi dari usaha Rumah Burger ini :
SKEMA PROSES PRODUKSI
Gambar 2.9 : Skema Proses Produksi Green Burger
Roti dibelah 2 lalu dioleskan dengan mentega
dan dipanggang bersamaan dengan daging dan telur.
Daging dan telur yang sudah matang diangkat lalu
diletakkan di atas salah satu belahan roti
Lalu tambahkan sayuran dan saus di atasnya
matang
Tambahkan belahan roti lainnya sebagai pelengkap
dan dibungkus dengan daun pisang.
Masukan ke dalam mikrowave selama 5 menit
dan sajikan ke pelanggan.
Penjelasan Skema 1.
Skema di atas merupakan tahapan produksi burger secara umum, setelah
burger dibelah 2 lalu dioleskan mentega lalu dipanggang sampai berwarna kecokelatan.
2. Selanjutnya panggang juga daging dan telur sampai matang atau sesuai
selera yang diminta oleh konsumen. 3.
Setelah daging dan telur matang dan roti sudah berwarna kecokelatan letakkan 1 belahan roti lalu taruh daging di atas belahan roti tersebut
beserta dengan sayuran selada, mentimun, tomat, keju dan saus tomat dan mayonaisenya.
4. Pada tahap keempat ini, letakkan belahan roti yang lain di atas semua
bahan yang sudah disediakan, kemudian bungkus dengan daun pisang dan masukkan ke dalam mikrowave selama 5 lima menit.
5. Tahap terakhir ialah sajikan ke pelanggan dan jika take away dibawa
pulang dibungkus dengan kantongan.
2. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu:
Tabel 2.5 Bahan Baku Per Minggu
No Uraian
Banyak Jumlah Harga Rp
1 Daging giling
35 kg 11.000
385.000 2
Roti 30 bungkus
2.000 60.000
3 Saus tomat
6 botol 5.000
30.000 4
Mayonaise 5 bungkus
6.000 30.000
5 Mentimun
4 kg 3.000
12.000 6
Selada 0,3 kg
5.000 1.500
7 Tomat
1 kg 4.000
4.000 8
Sosis 4 pack
5.000 20.000
9 Margarine
2 bungkus 7.000
14.000 10
Telur 100 biji
850 85.000
Total 641.500
3. Peralatan yang dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan
dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu :
Tabel 2.6 Peralatan
No Peralatan Mesin
Jumlah Unit
Harga Jumlah Harga
1 Mikrowave
1 1.000.000
1.000.000 2
Alat pemanggang daging 1
750.000 750.000
3 Pisau
1 5.000
5.000 4
Kompor gas 1
100.000 100.000
5 Gas 3 kg
1 15.000
15.000 Total 1.870.000
Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak lay-out yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air,
telepon, internet.
Tabel 2.7 Biaya Sarana Penunjang Jenis Biaya
Jumlah Biaya
1. Listrik
Rp 50.000,- 2.
Air Rp 30.000,-
3. Telefon
Rp 40.000 Total Biaya Sarana Penunjang :
Rp 120.000,-
F. Analisis Sumber Daya Manusia SDM