Perencanaan Bisnis Burger Weenak

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN MEDAN

PERENCANAAN BISNIS “BURGER WEENAK”

TUGAS AKHIR Diajukan Oleh

EMYA CHRISNA BR SEMBIRING 082101175

DIPLOMA III KEUANGAN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma III

Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : EMYA CHRISNA BR SEMBIRING NIM : 082101175

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PERENCANAAN BISNIS BURGER WEENAK

Tanggal : ... 2011 Dosen Pembimbing,

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : ... 2011 Ketua Program Studi,

(Drs. Raja Bongsu Hutagalung, MSi) NIP. 19591229 198903 1 002

Tanggal : ... 2011 Dekan,

(Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec) NIP : 19550810 198303 1 004


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orangtua saya yang tercinta

Ayahanda Umar Dhani Sembiring dan Ibunda Relly Br Bangun yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah

“PERENCANAAN BISNIS BURGER WEENAK”.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(4)

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.

5. Kakakku Menda, Rimna dan abangku Lisa, Leser, Pantas dan Guna terima kasih atas motivasi dan bantuannya kepada penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini.

6. Sahabat-sahabatku yang tersayang Vitha, Yuli, Viana, Sabet dan Dely serta seluruh teman-teman penulis di Keuangan stambuk 08, Rani, Febri, Eva dan Devi yang mendukung dalam penulisan Tugas Akhir ini terima kasih atas kasih sayang kalian.

7. Buat teman-teman magang kelompok 6, Kurnia, Devi, Nia, Risma, Desi, dan Atika yang memberikan kritik dan saran kepada penulis pada Tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar untuk ke depannya penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi.

Medan, 2011 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR GRAFIK ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B Tujuan Prospek Usaha ... 9

C. Manfaat ... 10

BAB II PEMBAHASAN A. Data Perusahaan ... 11

B. Biodata Pemilik ... 12

C. Struktur Organisasi Burger Weenak ... 12

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 16

D1. Produk yang Dihasilkan ... 16

D2. Keunggulan Kompetitif Produk Burger Weenak ... 20

D3. Gambaran Pasar ... 20

D4. Target Pasar ... 21

D5. Trend Perkembangan Pasar ... 23

D6. Proyeksi Penjualan ... 24

D7. Analisis Pesaing ... 29

E. Aspek Produksi ... 32

E1. Proses Produksi ... 32

E2. Bahan Baku dan Penolong ... 34

E3. Peralatan yang Dibutuhkan ... 35


(6)

G. Rencana Pengembangan Usaha ... 37

H. Pemanfaatan IT ... 38

I. Analisis Keuangan ... 39

J. Analisis Resiko ... 45

BAB III PENUTUP ... 47 DAFTAR PUSTAKA


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan Burger Weenak per hari ... 25

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan Burger Weenak ... 26

Tabel 2.3 Analsis Pesaing ... 31

Tabel 2.4 Bahan Baku per minggu ... 35

Tabel 2.5 Peralatan ... 36

Tabel 2.6 Biaya Sarana Penunjang ... 36

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan Burger Weenak ... 40

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan ... 40


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Burger Weenak ... 13

Gambar 2.2 Beef Greenburger Cheese ... 16

Gambar 2.3 Beef Greenburger ... 17

Gambar 2.4 Burger Original ... 18

Gambar 2.5 Hotdog ... 18

Gambar 2.6 French Fries ... 19

Gambar 2.7 Aneka Minuman Segar ... 19

Gambar 2.8 Saluran Pemasaran Burger Weenak ... 30


(9)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 2.1 Proyeksi Penjualan Burger Weenak ... 27


(10)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dengan berkembangnya dunia usaha umumnya, maka banyak perusahaan-perusahaan yang mengalami pertumbuhan (growth) menjadi perusahaan lebih besar. Sehubungan dengan hal tersebut, maka kegiatan-kegiatan yang ada di perusahaan juga bertambah banyak, begitu juga volume kegiatan yang dilaksanakan. Jika dalam perusahaan kecil, jenis kegiatan yang dilakukan terbatas sehingga akan mudah untuk direncanakan dan diawasi, setelah perusahaan mulai berkembang dan semakin besar, volume kegiatan meningkat dan semakin sulit untuk direncanakan dan diawasi.

Dunia Bisnis bukan hal yang baru lagi di era globalisasi sekarang ini, prospek usaha dibidang bisnis begitu menggiurkan untuk digeluti oleh semua kalangan yang ingin dan mampu untuk bersaing sehat dengan segala inovasi dan produk yang menarik konsumen. Dunia bisnis hidup begitu sederhana akan tetapi mempunyai peluang yang besar untuk terjun kedalamnya dan mamperoleh laba yang bagitu menjanjikan.

Dunia bisnis yang digeluti begitu banyak dan beragam,mulai dari makanan, minuman, toko kue, cafe, resto, dan butik pakaian, dll. Untuk itu didalam dunia bisnis pesaing bukanlah lagi momok besar bagi seorang pengusaha bisnis, tapi pesaing bisa dijadikan sebagai mitra untuk saling bekerjasama dalam penjualan produk masing-masing. Sebelum seorang pengusaha merintis bisnis yang diinginkan, pengusaha harus melakukan sebuah perencanaan bisnis terlebih


(11)

dahulu, yang berujuan untuk memudahkan pengusaha dalam mengawali bisnisnya.

Pada umumnya kegiatan berbisnis dilakukan oleh orang yang sudah memiliki pengalaman di bidang yang dibisniskan orang tersebut. Hal tersebut di karenakan berbagai pihak masih getar getir dalam melakukan kegiatan bisnis dalam kehidupan mereka, mereka merasa bahwa dalam memulai kegiatan berbisnis pengetahuan berbisnis yang menjadi dasar dalam memulai suatu usaha. Namun dengan berkembangnya zaman, orang yang melakukan aktifitas bisnis tidak harus memiliki pengalaman. Bahkan untuk saat ini saja, kegiatan bisnis sudah merambah di berbagai pihak masyarakat, tidak terkecuali banyak juga ibu rumah tangga, karyawan, bahkan mahasiswa juga banyak melakukan aktifitas berbisnis dalam kesehariannya. Hal tersebut karena dilatar belakangkan banyaknya laba yang di dapatkan dari berbisnis tersebut. Kegiatan berbisnis saat ini tidak sesulit yang terdahulu. Salah satu modal utama sebelum melakukan kegiatan berbisnis antara lain adalah seberapa besar pihak tersebut ingin melakukan kegiatan bisnis yang akan ditekuninya, serta daya juang pebisnis dalam mempublikasikan barang atau pun jasa yang ingin akan bisniskannya. Hal tersebut dikarenakan tidak sedikit para pebisnis memilih mundur dari kegiatan mereka karena merasa laba yang didapatkannya tidak sebanding dengan apa yang telah dikeluarkannya dalam memulai usaha bisnis tersebut. Sesungguhnya kelangsungan hidup berbisnis dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain keadaan ekonomi suatu negara. Perubahan kondisi tersebut justru dapat mengakibatkan di satu pihak dapat mengakibatkan matinya suatu bisnis yang telah lama, namun di pihak lain justru


(12)

dapat dipakai sebagai suatu peluang bisnis bagi munculnya usaha baru. Banyak faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup suatu usaha atau bisnis, bukan hanya faktor ekonomi saja. Faktor persaingan usaha, regulasi suatu negara, politik, kondisi sosial atau budaya, tren, teknologi, dan lain sebagainya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu bisnis.

Dalam jasa kepad historis kata bisnis darbusiness, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.

Perencanaan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan bisnis, biasanya terdiri dari apa yang akan kita lakukan, kapan dan bagaimana cara melakukannya. Perencanaan bisnis yang baik akan membantu dalam melihat lebih jelas mengenai tipe bisnis yang akan dirintis, siapa saja yang akan menjadi pelanggan dan produk atau jasa apa yang akan anda tawarkan kepada mereka.

Jenis usaha kecil tidak perlu membuat rencana bisnis yang rumit untuk memulai usahanya. Seringkali rencana bisnis dibuat bentuk catatan saat


(13)

melakukan diskusi atau tanya jawab.Seringkali orang dalam memulai bisnis tanpa rencana sama sekali, sehingga ide-ide mereka menjadi kabur dan mereka tidak tahu apa yang selanjutnya harus mereka lakukan. Dengan menulis sebuah rencana, meskipun itu berupa catatan-catatan kecil, kita akan mendapat gambaran yang lebih jelas mengenai jenis bisnis yang anda inginkan, serta bagaimana bisnis itu harus berkembang sejalan dengan waktu. Beberapa hal yang dapat kita pikirkan saat menulis rencana bisnis yaitu, Jenis usaha apa yang akan kita rintis, Tujuan apa dari bisnis yang akan dirintis, Bagaimana bisnis kita akan menghasilkan uang, Siapa yang akan menjadi pelanggan kita, Bagaimana cara kita mendapatkan pelanggan.

Membuat rencana bisnis merupakan hal yang sangat penting sebelum anda action bisnis anda. Dengan melakukan perencanaan bisnis berarti anda sudah memetakan bisnis anda untuk kedepannya nanti.

Hal yang perlu di perhatikan dalam melakukan perencanaan bisnis diantaranya adalah : pertama, target market harus jelas, apakah kalangan mahasiswa, pria, wanita, remaja, anak-anak, pokoknya kita harus tentukan dulu target market kita dengan spesifik. Kedua, Produk. setelah kita sudah menentukan peluangnya (target marketnya) ada di mana. Berikan produk dengan kualitas nomer satu, walaupun sedikit lebih mahal, tapi ini akan menjadi promosi gratis buat anda untuk kedepannya. Ketiga, Promosi. Tentukan bentuk promosi yang akan anda terapkan untuk bisnis anda, Alokasikan dana yang paling besar untuk promosi, karena sehebat apapun produk anda tetapi anda tidak bisa mengkomunikasikannya


(14)

dengan konsumen maka penjualan nya pun akan biasa-biasa saja. Keempat, Cara Pembayaran. Jika bisnis anda adalah bisnis skala kecil, mungkin ini tidak akan begitu berpengaruh / menjadi masalah, tetapi jika bisnis anda sudah besar, anda harus sudah menentukan metode pembayaran yang tepat untuk bisnis anda, carilah system pembayaran yang paling aman, walaupun itu membutuhkan lebih banyak dana. Kelima, Support System. Sama dengan point no.4 jika bisnis anda masih dalam skala kecil mungkin point ini bisa dihilangkan, karena seluruhnya bisa anda tangani sendiri, tetapi tetap harus di perhatikan.

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).

Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar


(15)

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang yang signifikan dan menggabungkan sumber-sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Dunia usaha dan dunia industri saat ini sedang mengalami perkembangan yang kian pesat , terbukti dengan banyaknya para pengusaha baik mikro maupun makro dengan beragam usaha mereka yang menarik, dan sudah pasti akan menghasilkan laba untuk meningkatkan taraf hidup para pengusaha dan karyawan di usaha tersebut .

Adapun jenis usaha yang sedang marak saat ini yakni usaha di sektor industri, salah satu industri yang banyak diminati ialah industri makanan ringan, dan faktanya dapat kita lihat di sepanjang jalan besar di kota Medan banyak outlet yang menjual makanan ringan dengan berbagai rasa dan bahan dasar. Perkembangan ini disebabkan mulai dari tingginya kebutuhan masyarakat akan makanan ringan dan keinginan masyarakat untuk menikmati rasa-rasa yang berbeda yang ditawarkan oleh produsen pada makanan, dengan penampilan dan warna yang menarik serta harga yang terjangkau oleh masyrakat, maka satu keputusan yang tepat untuk turut meramaikan dunia industri makanan.

Salah satu kebutuhan yang mutlak harus dipenuhi oleh tiap manusia adalah kebutuhan primer atau pokok yang meliputi sandang, pangan, dan papan. Dalam


(16)

hal ini, yang akan dibahas lebih mendalam adalah kebutuhan akan pangan, karena kita semua tahu bahwa kebutuhan tersebut sangat penting dan manusia tidak akan bertahan hidup tanpa pangan.

Makanan jenis Hamburger tentunya sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Tidak hanya di kota-kota besar tetapi di berbagai tempat kita bisa menjumpai makanan tersebut. Hamburger merupakan jenis ‘fast food’ yang berasal dari negara Amerika. Makanan ini banyak digemari karena tampilannya yang unik karena memadukan berbagai macam bahan seperti roti, sayuran segar, daging panggang dan berbagai saus yang menghasilkan cita rasa lain yang enak. Awalnya makanan ini merupakan makanan mahal tetapi seiring dengan perkembangan zaman maka makanan ini bisa kita dapatkan dengan harga yang sangat miring.

Yang menjadi target pemasaran usaha ini adalah masyarakat, pelajar dan mahasiswa daerah kampus. Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan. Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih suka membeli makanan daripada memasak sendiri dan dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.


(17)

Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Burger ini merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang sehat karena menggunakan bahan-bahan alami. Selain itu usaha burger ini memiliki konsep yang baru di kalangan masyarakat dan memiliki ciri khas tersendiri.

Pembukaan usaha dalam bidang makanan sangat menguntungkan dan mempunyai prospek yang cerah ke depannya. Hal ini berkaitan dengan perkembangan zaman dimana laju pertumbuhan penduduk meningkat relatif besar serta besarnya minat masyarakat Indonesia terhadap industri kuliner. Maka usaha Burger ini dianggap sangat bagus untuk dikembangkan mengingat pasar yang ada sangatlah mendukung. Apalagi inovasi yang akan disajikan oleh penulis memiliki banyak pilihan baru di dalam pemilihan menu dan dapat menarik perhatian pencinta kulliner di daerah Medan khususnya.

Untuk tahap awal usaha burger ini hanya dimiliki oleh satu orang sebagai pemilik yaitu saya sendiri. Untuk berbelanja keperluan dagang pemilik dibantu oleh karyawan. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja bahan makanan dan minuman, gaji karyawan, pengaturan menu dan lainnya. Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi dengan modal milik pribadi.

Dari keadaan tersebut, dan berdasarkan pantauan saya bahwa maraknya pilihan makanan yang enak dan bergizi sedikit ditemukan. Maka saya merasa akan menjadi suatu potensi ke depannya apabila usaha Burger ini dapat dikembangkan penulis. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah


(18)

tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS BURGER WEENAK”.

B. Tujuan Prospek Usaha

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari prospek usaha yang dilakukan penulis adalah :

1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi organisasi agar dapat melaksanakan aktivitas dengan lebih efisien, efektif serta lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan demi kelancaran organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan bagi peneliti atau rekan-rekan mahasiswa yang akan membahas masalah dengan topik yang sama. 3. Menumbuhkan semangat kewirausahaan dalam diri pengusaha guna

menciptakan usaha baru secara profesional dan terlatih.

4. Menciptakan usaha kecil menengah yang efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan perekonomian di sektor riil.

5. Untuk memiiliki kemampuan wawasan akademik yang mendukung kemampuan dalam merumuskan perencanaan dan kebijakan serta evaluasi keberhasilan operasi bisnis.

6. Mampu berkomunikasi dengan pihak luar yang terlibat dalam bidang ilmu pengetahuan, penelitian maupun aplikasi kegiatan-kegiatan ilmiah dibidang bisnis.


(19)

C. Manfaat Prospek Usaha

a. Bagi Penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis dengan baik dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya.

b. Mengetahui persaingan pasar atau bisnis dalam menjalankan dan seberapa berkembangannya bisnis yang akan dijalankan penulis.

c. Bagi Pembaca, hasil tugas akhir ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan untuk memulai suatu bisnis dan dapat dijadikan sumber atau titik tolak sebagai bahan perbandingan bagi perencaan bisnis selanjutnya. d. Akan lebih memudahkan pembaca untuk melakukan bisnis dalam


(20)

BAB II PEMBAHASAN A. Data Perusahaan

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang direncanakan penulis:

Nama Perusahaan : Burger Weenak

Bidang Usaha : Industri Makanan

Jenis Produk : Burger Hijau, Hotdog, Friend Fries Alamat Perusahaan : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan

Nomor Telepon : 085 762 644 644

Alamat E-mail : [email protected]

Facebook, Twitter : Burger Weenak, BurNak


(21)

B. Biodata Pemilik

Nama : Emya Chrisna Br Sembiring

Jabatan : Pimpinan

Tempat dan tanggal Lahir : Ujung Bandar, 31 Juli 1990

Alamat Rumah : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan

Nomor Telepon : 085 762 644 644

Alamat E-mail : [email protected]

Facebook/ Twitter : Burger Weenak/ BurNak Pendidikan Terakhir : Diploma

C. Struktur Organisasi Burger Weenak

Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas – batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan/ keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan suatu bisnis diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan bisnis tersebut.

Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan bisnis yang telah ditetapkan sebelumnya, wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam bisnis. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan dari bisnis tersebut dapat tercapai.


(22)

Suatu bisnis terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan ataupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Struktur organisasi mengidentifikasi peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk membuat kerja sama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Adapun struktur organisasi dari burger hijau ini adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Burger Weenak

Gambar 2.1 di atas menjelaskan bahwa untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam

Yuli Staf Produksi

Emya Pimpinan

Sabet

Staf Administrasi & Keuangan

Viana Staf Pemasaran


(23)

pengelolaan rencana ini. Ke depannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

Uraian Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dari setiap unit yang terdiri dari :

a. Pimpinan

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

Job description :

1. Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan usaha Burger Weenak. 2. Merencanakan dan menyusun program kerja

3. Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu.

4. Membina karyawan.

Kualifikasi: Minimal sedang berkuliah, usia minimal 20 tahun, mutu pribadi, disiplin, motivasi kerja tinggi, perhatian, mandiri, mampu mempengaruhi orang lain, mampu membuat keputusan, bersikap adil dan bertanggung jawab.

b. Staf Produksi

Job Description :

1. Memonitor pelaksanaan rencana produksi.

2. Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi penggunaan tenaga kerja dan peralatan.


(24)

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.

c. Staf Administrasi dan Keuagan

1. Melakukan pengecekan harga-harga pada produk-produk yang telah diproduksi dan memeriksa laporan keuangan terhadap barang-barang produksi yang telah laku terjual.

2. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan

3. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.

Kualifikasi: Telah berpengalaman di bidangnya, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, teliti.

d. Staf Pemasaran

1. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran, meliputi; pembuatan dan stock usaha, distribusi, penetapan dan pengendalian harga, pemasaran, serta aspek lain yang berkaitan dengan pemasaran

2. Menentukan pasar sasaran

3. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar.

4. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta memberikan jalan keluar.

Kualifikasi: Usia minimal 20 tahun, mutu pribadi; perhatian, disiplin, motivasi kerja tinggi, mampu bekerja sama, mandiri, berorientasi pada pelanggan, loyal.


(25)

D. Aspek Pasar dan Pemasaran D1. Produk yang Dihasilkan

Produk berupa makanan cepat saji jenis burger ini dibuat sedemikian rupa sehingga bisa memuaskan pelanggan dan menarik simpati bagi calon pembeli. Kami mengembangkan produk ini berbeda, yaitu dalam penyajiannya kami membuatnya menjadi kaya akan bumbu-bumbu dan hadir dengan konsep global warming yaitu dengan cara dibungkus dengan daun pisang sehinnga memiliki aroma daun pisang serta daun pandan sebagai pewarna dari roti burger itu sendiri.

Ada beberapa variasi menu yang dihasilkan dari usaha burger hijau ini akan tetapi ada 2 ( dua ) produk yang menjadi andalan dari usaha Burger Weenak ini.

a. Beef Greenburger Cheese

Salah satu menu andalan dari usaha burger ini adalah “Beef Greenburger Cheese” yaitu burger yang berwarna hijau beraromakan daun pandan dan aroma daun pisang serta dengan tambahan keju sebagai pelengkap. Harga dari menu ini yaitu sebesar Rp 8.000,-

Gambar 2.2 : Beef Greenburger Cheese Sumber : www.google.com (2011)


(26)

b. Beef Greenburger

Menu andalan lainnya yang dihasilkan dari Burger Weenak ini adalah “Beef Greenburger”. Menu ini tidak jauh berbeda dengan menu andalan yang sebelumnya yang membedakannya yaitu menu ini tidak menambahkan keju sebagai pelengkapnya .Harga untuk menu ini adalah Rp 7.000,-

Gambar 2.3 : Beef Greenburger Sumber : www.google.com (2011)

Selain menu-menu andalan di atas, ada beberapa menu lain yang tersedia di Burger Weenak antara lain :

1. Burger Original

Usaha burger ini juga menyediakan burger original bagi konsumen yang kurang menyukai burger berwarna hijau sebagai produk andalan dari usaha tersebut dengan harga Rp 7.000,-


(27)

Gambar 2.4 : Burger Original Sumber : www.google.com (2011)

2. Hotdog

Hotdog atau yang kita kenal sebagai sosis juga tersedia di dalam daftar usaha burger ini dengan harga Rp 6.000,-

Gambar 2.5 : Hotdog

Sumber : www.google.com (2011)

3. French Fries

Burger Weenak ini juga menyediakan kentang goreng atau French Fries dengan harga Rp 5.000,-


(28)

Gambar 2.6 : French Fries

Sumber : www.google.com (2011)

4. Aneka Minuman Segar

Sebagai pelengkap dari makanan yang disediakan, Burger Weenak juga menyediakan berbagai jenis minuman yang segar. Harga yang ditawarkan untuk setiap porsi minuman ini adalah Rp5.000,-

Gambar 2.7 : Aneka Minuman Segar Sumber : www.google.com (2011)


(29)

D2. Keunggulan Kompetitif Produk Burger Weenak :

1. Roti burger produk ini lain dari roti burger yang lain karena warnanya yang hijau.

2. Menggunakan bahan-bahan yang alami. 3. Kebersihan dan kenyamanan yang dijamin.

4. Penyajiannya yang menarik dan hadir dengan konsep global warming dan rasanya yang enak.

5. Harga relative murah.

6. Daging yang digunakan adalah daging yang dibuat sendiri dari daging cincang.

Selain keunggulan-keunggulan yang di atas ada beberapa pelayanan yang diberikan sebagai ciri khas dari burger “Burger Weenak” antara lain :

1. Menerapkan pelayanan 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun ).

2. Memberikan potongan harga untuk even-even tertentu atau untuk pembelian dalam jumlah yang banyak.

3. Dapat menerima pesanan dalam jumlah besar.

Semua pelayanan tersebut ditujukan dengan maksud menarik simpati pelanggan sehingga mereka akan tetap nyaman berlangganan.

D3. Gambaran Pasar

Diperkirakan minat pasar akan kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan perkembangan zaman, karena manusia tidak bisa bertahan hidup tanpa ketersediaan pangan. Permintaan pasar yang “demam” akan makanan asing


(30)

dan cepat saji membuat Burger Weenak optimis produk yang dijual dapat diterima di masyarakat dengan menu-menu andalan dan beda dari yang lain.

Tampil dengan konsep global warming dan beda dari produk burger yang lain, usaha Burger Weenak ini mampu menembus persaingan pasar yang ramai dengan jenis-jenis makanan yang lain, baik makanan tradisional maupun makanan asing.

Untuk mengatasi adanya persaingan antar sesama produk maupun produk yang berbeda tetapi masih dalam satu jenis Burger Weenak melakukan kegiatan promosi untuk mendukung penjualan usaha ini yaitu sebagai berikut:

1. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan

2. Pemberian diskon pembelian produk Burger Weenak untuk awal pembukaan.

3. Brosur/ daftar harga, selebaran. 4. Facebook, Twitter

5. Promosi langsung ke konsumen,dimana konsumen disuruh untuk mencoba memakannya dengan harapan mereka akan selalu ingat akan rasa burger hijau tersebut dan diharapkan menjadi media promosi ke orang lain.

D4. Target Pasar

Dalam berbagai jenis usaha apapun baik jasa, dagang maupun industri kegiatan pemasaran adalah hal yang harus dipersiapkan sebaik mungkin karena tingkat kepentingannya yang sangat tinggi. Dan pemasaran sendiri berarti suatu sistem keseluruhan kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang


(31)

dapat memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha mikro inipun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian, maka segmentasi pasar Burger Weenak ini terdiri beberapa faktor:

a. Faktor Geografis : Jl. Bahagia Gg. Budi Utomo No 6 Medan b. Faktor Demografis :1. Usia ; Segala Usia

2. Jenis Kelamin ; pria dan wanita 3. Agama ; Semua agama

Bidikan pasar di area kampus tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, area kampus merupakan ladang yang sangat subur untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang makanan.

Area kampus tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya kos ataupun mengontrak di daerah sekitar kampus. Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda. Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak kos biasanya lebih menyukai hal-hal yang berbau cepat dalam penyajian (cepat saji) serta dapat pula sebagai alternatif makanan lain jika bosan terhadap menu sehari-hari.

Usaha burger ini merupakan usaha yang menjanjikan, karena peminatnya yang hampir merata di setiap kalangan masyarakat atau siapa saja bisa menikmatinya.


(32)

D5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Diperkirakan untuk kawasan Harjosari terdapat minimal 950.000 orang yang tinggal disana. Dan untuk di area kampus jumlah terbanyak adalah mahasiswa. Jika rata-rata didominasi oleh kaum muda sedangkan dikalangan kaum muda tersebut sedang demam makanan asing maka permintaan barang akan selalu ada, bahkan dapat cenderung meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya untuk malam minggu, hari minggu, ataupun hari libur.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku


(33)

dan akan mempengaruhi biaya operasional usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku serta gaji para karyawan yang akan berimbas pada harga produk usaha burger hijau ini. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha burger hijau ini.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan yang besar.

D6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka 1 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya.

Dengan mengambil asumsi bahwa proyek burger hijau ini berjalan dimana pada tahap awal dapat menjual perhari adalah rata rata 20 bungkus maka omset


(34)

yang diharapkan adalah Rp.130.000,-/hari. Omset tersebut dihitung atas dasar harga burger sesuai dengan harga yang ditetapkan setiap menunya dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.1 Proyeksi Penjualan “Burger Weenak” Per Hari

No Nama Menu Banyak (Unit) @ Jumlah Harga

(Rp)

1 Beef Greenburger Cheese 5 8.000 40.000

2 Beef Greenburger 4 7.000 28.000

3 Burger Original 2 7.000 14.000

4 Hotdog 3 6.000 18.000

5 French Fries 2 5.000 10.000

6 Aneka Minunan 4 5.000 20.000

Total 20 130.000

Dengan tabel proyeksi penjualan per hari seperti di atas maka dapat disimpulkan Burger Weenak menjual kurang lebih 600 burger pada bulan pertama penjualan usaha ini. Berikut adalah proyeksi penjualan Burger Weenak dalam 1 (satu) tahun ke depan.


(35)

Tabel 2.2 Proyeksi Penjualan “Burger Weenak”

No Bulan Penjualan (dalam unit)

1 I 600

2 II 610

3 III 615

4 IV 590

5 V 618

6 VI 623

7 VII 630

8 VIII 645

9 IX 650

10 X 635

11 XI 642

12 XII 657

Dari gambar tabel 2.2 di atas memperlihatkan proyeksi penjualan burger hijau setiap bulannya .Pada bulan pertama permintaan burger hijau sebanyak 600 unit (bungkus) yang tiap harinya diharapkan terjual sebanyak 20 bungkus. Dan pada bulan berikutnya terjadi kenaikan dan penurunan permintaan ini dapat disebabkan adanya kenaikan inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi pada bulan-bulan tertentu yang sedang tidak baik.


(36)

Grafik 2.1 Proyeksi Penjualan Burger Weenak Strategi Pemasaran Burger Weenak

Banyaknya persaingan di kawasan kampus yang menjadi lokasi usaha burger hijau ini mengharuskan melakukan strategi pemasaran yang dapat meningkatkan penjualan burger hijau tersebut. Strategi pemasaran yang akan dibuat haruslah mencakup perkiraan akan hasil yang diharapkan dan mempertimbangkan alternative ke depan.

Untuk memperkenalkan jenis usaha baru yang akan dibuka, maka usaha burger ini juga menerapkan strategi pemasaran yang telah terorganisir dengan seksama demi meningkatkan penjualan produk ke depannya. Berbagai usaha pemasaran yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :


(37)

1. Promosi penjualan

a. Mengikuti pameran dengan mendirikan stand makanan

b. Pemberian diskon pembelian produk Burger Weenak untuk awal pembukaan.

c. Promosi langsung ke konsumen. 2. Iklan

a. Brosur / daftar harga b. Iklan di media cetak lokal c. Selebaran

3.Jejaring Sosial

Untuk menyampaikan informasi seputar perkembangan dari produk terbaru maka Burger Weenak akan menyampaikan informasi tersebut lewat jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Konsumen dapat melihat produk-produk yang tersedia diakun Facebook yaitu “Burger Weenak” dan di Twitter yaitu “BurNak”. Usaha ini dilakukanuntuk mempermudah penjualan dari usaha burger ini..

Dalam akun jejaring sosial ini akan ditampilkan segala macam koleksi menu yang ada di Burger Weenak. Tidak hanya sekedar informasi berupa data-data atau karekteristik tentang spesifikasi produk tertentu, akan tetapi juga menampilkan gambar secara jelas yang terdapat di album Facebook Burger Weenak maupun “twitpic”. Dengan begitu pelanggan ataupun calon pelanggan dapat bisa menilai langsung dari menu yang tersedia. Akun ini juga sebagai sarana untuk menyampaikan kritik dan saran dari konsumen atau pelanggan dari Burger Weenak.


(38)

D7. Analisis Pesaing

Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang perumusan strategi.

a. Ancaman Masuknya Pendatang Baru

Pendatang baru dalam industri dapat mengancam pesaing yang ada. Untuk usaha burger hijau ini ancaman akan masuknya pendatang baru dapat merebut pangsa pasar dari produk usaha ini. Misalnya masuknya produk yang sejenis maupun yang berbeda seperti roti bakar, pizza, kebab dan sebagainya. Masuknya menu-menu seperti ini dapat mengancam penjualan produk burger hijau ini.

b. Tingkat Rivalitas Diantara Para Pesaing yang Ada

Persaingan ada yang berbentuk perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan strategi-strategi seperti persaingan harga, promosi dan sebagainya. Untuk usaha burger hijau ini tingkat rivalitas yang ada di sekitar area kampus sangat tinggi, adanya pesaing yang berbeda-beda dapat menyebabkan turunnya permintaan akan produk ini.


(39)

c. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli

Dalam usaha burger hijau ini yang menentukan harga berada di tangan usaha Burger Weenak, ini disebabkan usaha ini hadir untuk pertama kalinya di Medan dan belum ada pesaing yang memiliki ciri-ciri dan konsep yang sama dengan yang ditawarkan Burger Weenak ini.

d. Saluran Distribusi

Penggunaan saluran distribusi yang tepat akan memberikan manfaat seperti tersedianya produk (burger hijau) pada moment yang tepat bagi konsumen, dan juga akan tersedianya produk (burger hijau) di lokasi yang menyenangkan bagi pelanggan potensial.

Makanan seperti burger hijau ini adalah salah satu makanan ringan, alangkah baiknya jika lebih dekat dengan masyarakat, agar terpenuhi permintaan dan memaksimalkan keuntungan, maka dalam pemasaran dan penjualan Burger Weenak hanya menggunakan 1 ( satu )saluran distribusi.

1) Zero Level Channel: dari produsen langsung ke konsumen

Gambar 2.8 : Saluran Pemasaran Burger Weenak

Gambar 2.8 menjelaskan bahwa saluran yang digunakan oleh Burger Weenak adalah saluran No Channel atau Zero level channel yaitu saluran yang pemasarannya langsung dari produsen ke konsumen. Saluran ini tidak memiliki perantara, dikarenakan usaha burger hijau ini “menjajakan” produknya dengan


(40)

cara mendirikan warung atau café sehingga konsumen datang langsung untuk membeli produk Green Burger Hijau ini.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha burger ini terdapat pesaing dari produk yang sejenis dan yang tidak sejenis. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dari kompetitor di sekitar Jalan SM Raja sebagai berikut :

Tabel 2.3 Analisis Pesaing

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Gorengan

Usaha Ayam Penyet

Usaha Bakso

1.Harga lebih ekonomis 2.Lebih ringan untuk di jual.

1.Lebih mengenyangkan.

1. Sudah dikenal oleh masyarakat.

2. Harganya yang terjangkau.

1. Kurang menyehatkan 2. Kurang higienisnya produk yang dihasilkan.

1. Harganya lebih mahal 2. Sudah banyak

dipasaran.

1. Kurang higienis. 2. Adanya isu “daging tikus” dalam bakso. 3. Kurang menyehatkan karena adanya penyedap rasa.


(41)

E. Aspek Produksi E1. Proses produksi

Proses produksi dari usaha kami ini dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan cara pemanggangan dagingnya yang mengikuti selera dari pelanggan misalnya : setengah matang, matang ataupun sampai garing. Kemudian roti yang sudah matang disajikan dengan dibungkus menggunakan daun pisang agar mendukung konsep global warming yang menjadi konsep usaha kami ini. Berikut adalah skema proses produksi dari usaha Burger Weenak ini :


(42)

SKEMA PROSES PRODUKSI

Gambar 2.9 : Skema Proses Produksi Burger Weenak

Roti dibelah 2 lalu dioleskan dengan mentega dan dipanggang bersamaan dengan daging dan telur.

Daging dan telur yang sudah matang diangkat lalu diletakkan di atas salah satu

belahan roti

Lalu tambahkan sayuran dan saus di atasnya

matang

Tambahkan belahan roti lainnya sebagai pelengkap dan dibungkus dengan daun

pisang.

Masukan ke dalam mikrowave selama 5 menit


(43)

Penjelasan Skema

1. Skema di atas merupakan tahapan produksi Burger Weenak secara umum, setelah burger dibelah 2 lalu dioleskan mentega lalu dipanggang sampai berwarna kecokelatan.

2. Selanjutnya panggang juga daging dan telur sampai matang atau sesuai selera yang diminta oleh konsumen.

3. Setelah daging dan telur matang dan roti sudah berwarna kecokelatan letakkan 1 belahan roti lalu taruh daging di atas belahan roti tersebut beserta dengan sayuran selada, mentimun, tomat, keju dan saus tomat dan mayonaisenya.

4. Pada tahap keempat ini, letakkan belahan roti yang lain di atas semua bahan yang sudah disediakan, kemudian bungkus dengan daun pisang dan masukkan ke dalam mikrowave selama 5 ( lima ) menit.

5. Tahap terakhir ialah sajikan ke pelanggan dan jika take away ( dibawa pulang ) dibungkus dengan kantongan.

E2. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per minggu):


(44)

Tabel 2.4 Bahan Baku Per Minggu

No Uraian Banyak @ Jumlah Harga (Rp)

1 Daging giling 35 kg 11.000 385.000

2 Roti 30 bungkus 2.000 60.000

3 Saus tomat 6 botol 5.000 30.000

4 Mayonaise 5 bungkus 6.000 30.000

5 Mentimun 4 kg 3.000 12.000

6 Selada 0,3 kg 5.000 1.500

7 Tomat 1 kg 4.000 4.000

8 Sosis 4 pack 5.000 20.000

9 Margarine 2 bungkus 7.000 14.000

10 Telur 100 biji 850 85.000

Total 641.500

E3. Peralatan yang dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan. Adapun peralatan yang dibutuhkan yaitu :


(45)

No Peralatan/ Mesin Jumlah Unit

Harga Jumlah Harga

1 Mikrowave 1 1.000.000 1.000.000

2 Alat pemanggang daging 1 750.000 750.000

3 Pisau 1 5.000 5.000

4 Tabung gas 1 100.000 100.000

5 Gas 3 kg 1 15.000 15.000

Total 1.870.000

Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet.

Tabel 2.6 Biaya Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

1. Listrik Rp 50.000,-

2. Air Rp 30.000,-

3. Telefon Rp 40.000


(46)

F. Analisis Sumber Daya Manusia ( SDM )

Untuk usaha Burger Weenak ini pada dasarnya membutuhkan tenaga kerja yang ulet, rajin serta jujur. Akan tetapi tidak hanya itu saja, usaha burger hijau kami ini membutuhkan tenaga yang telah berpengalaman. Sebagai pimpinan dan pemilik usaha burger ini saya harus bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan pengawasan, serta peningkatan mutu dari produk Burger Weenak. Untuk kualifikasi tenaga kerja yang lain seperti staf administrasi dan keuangan, staf produksi, serta staf pemasaran kami membutuhkan tenaga kerja yang memiliki motivasi yang tinggi, dapat berorientasi pada pelanggan serta loyal.

G. Rencana Pengembangan Usaha

Kami juga telah menyiapkan rencana pengembangan usaha ini kelak jika telah beberapa waktu didirikan. Persiapan rencana ini dimaksudkan agar usaha ini dapat berjalan terus-menerus dan berhasil bertahan dalam menghadapi persaingan pasar yang ada. Dengan pemikiran yang matang dan terencana ini diharapkan usaha ini mampu berkembang menjadi lebih baik. Adapun rencana pengembangan usaha tersebut adalah sebagai berikut :

1. Strategi Pemasaran

a. Pengembangan produk

b. Pengembangan Wilayah Pemasaran

Kami berencana akan mengembangkan cabang usaha ini di area kampus lainnya di Kota Medan seperti UMSU, UNIMED dan lain-lain. Tidak terbatas hanya itu, kami juga berencana membuka stailing-stailing di pusat-pusat


(47)

perbelanjaan di Medan seperti di mall Sun dan Paladium sehingga omset yang didapatkan akan meningkat.

2. Strategi SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

3. Strategi Penetapan Harga

Harga disesuaikan dengan lingkungan masyarakat ekonomi ke bawah sehingga semua lapisan masyarakat dapat menjangkaunya.

4. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

H. Pemanfaatan IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Burger Weenak menggunakan akun Facebook dan Twitter untuk sarana promosi dari produk usaha burger ini dan perkembangan dari


(48)

produk-produk yang tersedia di Burger Weenak. Akun Facebook dan Twitter ini juga sebagai sarana bagi konsumen atau pelanggan untuk menyampaikan kritik dan saran dari produk-produk maupun pelayanan dari Burger Weenak.

I. Analisis Keuangan

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a. Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang Namun untuk bisnis burger hijau ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha.

a. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut:


(49)

A. Sumber Pendanaan

Tabel 2.7 Sumber Pendanaan “Burger Weenak”

Uraian Persentase (%) Jumlah

(a) (b) (c) (d) (c = a + b +

c + d) 1. Modal

Sendiri

1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000 6.000.000

2.

Pinjaman

0 0 0 0 0

Jumlah (1+2) 6.000.000

B. Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

Tabel 2.8 Kebutuhan Pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah 0

b. Mesin/Peralatan 1.870.000

c. Peralatan Kantor 100.000

d. Infrastruktur 500.000

e. Biaya pra operasi 500.000


(50)

Rencana Arus Kas

RENCANA ARUS KAS (dalam jutaan rupiah) BURGER WEENAK

UNTUK TAHUN 2013

Tahun I

Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII Thn I Jumlah

A. PENERIMAAN

Penerimaan Penjualan 4,800 4,880 4,920 4,720 4,940 4,980 5,040 5,160 5,200 5,080 5,140 5,260 60,120 60.120.000

Penerimaan Modal

Bersama 6,000 - - - 6,000 6.000.000

Sub Total Penerimaan 10,800 4,880 4,920 4,720 4,940 4,980 5,040 5,160 5,200 5,080 5,140 5,260 66,120 66.120.000

B. PENGELUARAN -

Pembelian Asset

(Investasi) 2,970 - - - 2,970 2.970.000

Pembelian Bahan Baku 2,566 2,570 2,580 2,590 2,600 2,610 2,610 2,620 2,630 2,630 2,640 2,616.4 31,262,4 31.262.400

Upah Buruh Produksi 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 12,000 12.000.000

Transport 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1,200 1.200.000

Gaji Karyawan 500

500 500 500 500 500 500 500 500 500 500

500 6,000 6.000.000

Biaya Pemeliharaan 50

50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 600

600.000

Alat Tulis Kantor 20

- 20 - 20 - 20 - 20 - 20 - 120

120.000

Listrik, Air, Telepon 120

120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 120 1,440

1.440.000

Sub Total Pengeluaran 7,326 4,340 4,370 4,360 4,390 4,380 4,400 4,390 4,420 4,400 4,430 4,386.4 55,592,4 55.592.400

C. SELISIH KAS 3,474 540 550 360 550 600 640 770 780 680 710 873.6 10,527,60 10.527.600


(51)

b. Laporan Keuangan

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN BURGER WEENAK

(dalam jutaan rupiah)

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun)

Tabel 2.9 Proyeksi Laporan Arus Kas 5 Tahun

Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In Flow) : - Penjualan (Sales)

- Modal Bersama (Paid In Capital)

60.120 6.000

72.144 0

86.572,80 0

103.887,36 0

124.664,83 0

b. Penggunaan dana (Cash out flow) 55,592,40 58.874,88 66.377,86 75.381,43 86.184,71,

c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 10.527,60 13.269,12 20,194,94 28.505,93 38.479,12

d. Keadaan kas awal 0 10.527,60 23.796,72 43.991,66 72.497,60


(52)

c. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha burger ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 623 porsi

Harga = 623 x Rp 7000 = Rp 3.738.000

Biaya Variabel = Rp 2.566.000

Biaya Tetap = Rp 7.326.000

Estimasi BEP =

= Rp 7.326.000

Rp 3.738.000-Rp 2.566.000


(53)

J. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

a. Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

4. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. 5. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.


(54)

b. Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. 4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan


(55)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ialah bisnis burger ini layak untuk dipasarkan ke masyarakat dan sangat bagus untuk dikembangkan. Pasar dari usaha ini juga sangat menjanjikan karena lokasinya yang strategis dan yang menjadi target utama pasarnya adalah para mahasiswa yang menyukai hal-hal yang baru dan bersifat instan seperti makanan sejenis burger ini. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut :

a. Resiko yang mungkin akan dialami oleh usaha ini sangat kecil, dikarenakan usaha ini bukanlah makanan musiman dan juga makanan ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia.

b. Untuk Sumber Daya Manusia usaha burger ini mempunyai kualifikasi yaitu memiliki motivasi yang tinggi, dapat berorientasi pada pelanggan serta loyal. c. Rencana pengembangan usaha burger ini akan direncakan dengan membuka

cabang-cabang lain di sekitar kampus yang lain dan juga membuka cabang di pusat perbelanjaan di kota Medan.

d. Dan usaha ini dimulai dengan menggunakan modal awal sebesar Rp 6.000.000 dan perkiraan titik modal impas yaitu pada bulan ke 6 (enam) sebesar Rp 6.074.000


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Emma Nur, 2010. Burger Hijau Berselimut Daun Pisang

(http://bandung.detik.com/read/2010/01/05/094209/1271738/671/burger-hijau-berselimut-daun-pisang)

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini, 2010.

Kewirausahaan, USU Press, Medan

Nafarin, M. 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi I, Jakarta : Salemba Empat Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan


(1)

b. Laporan Keuangan

PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 5 TAHUN KE DEPAN BURGER WEENAK

(dalam jutaan rupiah)

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 20% per tahun)

Tabel 2.9 Proyeksi Laporan Arus Kas 5 Tahun Uraian

Tahun

1 2 3 4 5

a. Sumber dana kas (Cash In Flow) : - Penjualan (Sales)

- Modal Bersama (Paid In Capital)

60.120 6.000 72.144 0 86.572,80 0 103.887,36 0 124.664,83 0 b. Penggunaan dana (Cash out flow) 55,592,40 58.874,88 66.377,86 75.381,43 86.184,71, c. Arus kas bersih (net flow = a – b) 10.527,60 13.269,12 20,194,94 28.505,93 38.479,12 d. Keadaan kas awal 0 10.527,60 23.796,72 43.991,66 72.497,60 e. Keadaan kas akhir (c + d) 10.527,60 23.796,72 43.991,66 72.497,60 110.976,72


(2)

c. BEP ( Break Even Point )

Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.

Untuk mengetahui berapa lama modal usaha burger ini akan kembali maka perhitungan BEP nya adalah :

Rumusnya:

Total Pendapatan = Total Pengeluaran

(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)

Estimasi dalam 1 bulan:

Qty 1 bulan = 623 porsi

Harga = 623 x Rp 7000 = Rp 3.738.000

Biaya Variabel = Rp 2.566.000

Biaya Tetap = Rp 7.326.000

Estimasi BEP =

= Rp 7.326.000

Rp 3.738.000-Rp 2.566.000


(3)

J. Analisis Resiko

Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/ perusahaan atau institusi dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Ketidakpastian dapat diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu :

1. Ketidakpastian ekonomi yaitu ketidakpastian yang deisebabkan oleh kejadian-kejadisn yang timbul akibat gejolak ekonomi disuatu negara, misalnya krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti kenaikan harga BBM, dan perubahan perilaku konsumen.

2. Ketidakpastian politik yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian politik yang timbul disuatu negara yang menyebabkan kerusuhan, perang atau kudeta militer.

3. Ketidakpastian alam yaitu ketidakpastian yang disebabkan oleh kejadian-kejadian alam seperti bencana alam.

a. Analisis Resiko Usaha

1. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidah stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.

2. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

3. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.


(4)

b. Antisipasi Resiko Usaha

1. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

2. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

3. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif. 4. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan


(5)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, ialah bisnis burger ini layak untuk dipasarkan ke masyarakat dan sangat bagus untuk dikembangkan. Pasar dari usaha ini juga sangat menjanjikan karena lokasinya yang strategis dan yang menjadi target utama pasarnya adalah para mahasiswa yang menyukai hal-hal yang baru dan bersifat instan seperti makanan sejenis burger ini. Hal ini dapat dilihat dari aspek-aspek sebagai berikut :

a. Resiko yang mungkin akan dialami oleh usaha ini sangat kecil, dikarenakan usaha ini bukanlah makanan musiman dan juga makanan ini sudah dikenal di berbagai belahan dunia.

b. Untuk Sumber Daya Manusia usaha burger ini mempunyai kualifikasi yaitu memiliki motivasi yang tinggi, dapat berorientasi pada pelanggan serta loyal. c. Rencana pengembangan usaha burger ini akan direncakan dengan membuka

cabang-cabang lain di sekitar kampus yang lain dan juga membuka cabang di pusat perbelanjaan di kota Medan.

d. Dan usaha ini dimulai dengan menggunakan modal awal sebesar Rp 6.000.000 dan perkiraan titik modal impas yaitu pada bulan ke 6 (enam)


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Afifah, Emma Nur, 2010. Burger Hijau Berselimut Daun Pisang (http://bandung.detik.com/read/2010/01/05/094209/1271738/671/burger-hijau-berselimut-daun-pisang)

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida Ramadini, 2010. Kewirausahaan, USU Press, Medan

Nafarin, M. 2004, Penganggaran Perusahaan, Edisi I, Jakarta : Salemba Empat Situmorang, Syafrizal Helmi, 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan, USU Press, Medan