b. Trimester III
Pemeriksaan setiap dua minggu sekali sampai ada tanda kelahiran, evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan, diet selama kehamilan, pemeriksaan
ultrasonografi, imunisasi tetanus II, observasi adanya penyakit yang menyertai kehamilan, komplikasi trimester III, rencana pengobatan dan nasehat tentang tanda-
tanda inpartu, memilih penolong, tempat bersalin Manuaba.1998. hal 133.
C. Kunjungan 4 K4
1. Definisi
Kunjungan ibu hamil adalah kontak ibu hamil dengan tenaga profesional untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan. Ibu hamil yang
berkunjung kefasilitas pelayanan, setiap kontak tenaga kesehatan diposyandu, polindesposkesdes, kunjungan rumah dengan ibu hamil untuk memberikan pelayanan
antenatal sesuai standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu hamil Syafrudin.2009. hal 144.
K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang keempat atau lebih, untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan Syafrudin,
2009. Cakupannya adalah ibu-ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali minimal satu kali pada trimester I, satu kali
pada trimester II, dan dua kali pada trimester III umur kehamilan oleh tenaga kesehatan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Syafrudin, 2009, hal 145.
Universitas Sumatera Utara
2. Konseling yang dilakukan pada ibu hamil trimester III
a. Dukungan Emosional
Trimester III biasanya disebut periode menunggu dan waspada, sebab pada saat ini ibu tidak sadar menunggu kehadiran bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir
bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu, dalam hal ini peran tenaga kesehatan, suami dan keluarga sangat berperan untuk memberi dukungan dan semangat, bahwa kehamilan
dan persalinan adalah hal yang fisiologis dialami oleh wanita Hani, 2010, hal 69. b.
Nutrisi yang Adekuat : 1
Kalori Jumlah kalori yang dibutuhkan bagi ibu hamil untuk setiap harinya adalah
2.500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat menyebabkan obesitas dan hal ini merupakan faktor predisposisi untuk terjadinya preeklamsia. Jumlah pertambahan berat
badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil Asrinah, 2006, hal 94.
2 Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram perhari. Sumber protein tersebut di peroleh dari kacang-kacangan, atau hewan seperti ikan, ayam, telur
dan keju. Kekurangan protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan oedema.
3 Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1.5 gram per hari, kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot dan rangka. Sumber
kalsiumyang mudah diperoleh adalah susu, keju, yogurt.
Universitas Sumatera Utara
4 Zat Besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin normal dibutuhkan asupan zat besi bagi ibu hamil 90 tablet selama kehamilan. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia
defisiensi zat besi. 5
Asam Folat Selain zat besi, sel-sel darah merah juga memerlukan asam folat bagi
pematangan sel. Jumlah asam folat yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah 400 mikrogram perhari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik
pada ibu hamil Saefuddin, 2008 6
Vitamin Vitamin A, untuk menambah daya tahan terhadap infeksi, vitamin B komplek,
untuk pembakaran hidratarang dan menghasilkan tenaga,vitamin C, untuk pertumbuhan janin, vitamin D, untuk pencegahan rachitis terutama penting didaerah yang kurang
sinar matahari, vitamin E, untuk reproduksi dan pertumbuhan embrio Obstetri Fisiologi, hal 207.
Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan
yang berlebih atau berat badan ibu turun setelah kehamilan trimester II, harus menjadi perhatian. Porsi makan untuk ibu tidak hamil, ibu hamil trimester I, trimester II, dan
trimester III.
Universitas Sumatera Utara
c. Imunisasi
Tabel 2.1 Imunisasi TT Antigen
Interval selang waktu minimal
Lama perlindungan
Perlindungan TT 1
Pada kunjungan antenatal pertama
- -
TT 2 4 minggu setelah TT 1
3 tahun 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2
5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3
10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4
25 tahun seumur hidup
99
d. Personal Hygiene
1. Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan kulit terutama untuk perawatan kulit karena pada ibu hamil fungsi ekskresi keringat bertambah. Menggunakan sabun yang ringan
dan lembut agar kulit tidak teriritasi Mochtar, 1998. 2.
Perawatan gigi Dibutuhkan dua kali pemeriksaan gigi selama kehamilan yaitu trimester I dan
III. Pada trimester I terkait dengan hiperemesis dan ptialisme produksi liur yang berlebih sehingga rongga mulut harus terjaga. Pada trimester III, terkait dengan adanya
kebutuhan kalsium untuk pertumbuhan janin. Dianjurkan untuk selalu menyikat gigi setelah makan karena ibu hamil rentan terhadap terjadinya carries dan gingivitis
Saifuddin, 2008.
Universitas Sumatera Utara
3. Payudara
Putting harus dibersihkan, persiapan menyusui dengan perawatan putting dan kebersihan payudara.
4. Perawatan vaginavulva
Celana dalam harus kering, jangan gunakan obatmenyemprot kedalam vagina, sesudah BABBAK dilap dengan lap khusus.
5. Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut dan leher : Pakai BH yang menyokong payudara, dan mempunyai tali yang besar,
sehingga tidak terasa sakit pada bahu, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu bersih dan kering Mochtar, 1998.
e. Istirahat dan Relaksasi
Ibu hamil dianjurkan untuk merencanakan periode istirahat, terutama berbaring miring dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterin, dan mengambil posisi telentang
kaki diangkat pada dinding untuk meningkatkan aliran vena dari kaki dan mengurangi oedema kaki dan varices vena.
Membebaskan pikiran dan badan dari ketegangan yang sengaja diupayakan dan dipraktekkan dapat dimanfaatkan sebagai pedoman mengurangi stress. Waktu terbaik
setelah makan siang, awal istirahat sore, serta malam sewaktu tidur Asrinah, 2010, hal 101.
f. Persiapan Laktasi
Persiapan menyusui pada masa kehamilan merupakan hal yang penting karena dengan persiapan dini ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya Asrinah,
2010, hal 106.
Universitas Sumatera Utara
g. Senam Hamil atau Exercise
Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses
persalinan, antara lain dapat melatih pernapasan, relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar.
Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap, agar ibu mampu menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses
persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. Manfaat senam hamil secara teratur dan terukur: Memperbaiki sirkulasi darah, mengurangi pembengkakan, memperbaiki
keseimbangan otot, mengurangi risiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit, mengurangi kram atau kejang kaki, menguatkan otot perut, mempercepat proses
penyembuhan setelah melahirkan. Senam hamil pada kehamilan normal dilakukan atas nasehat dari dokter atau
bidan, dan dapat dimulai pada kehamilan kurang dari 16 - 38 minggu Salmah, 2006, hal 118.
h. Tanda Bahaya Kehamilan
Kehamilan merupakan hal yang fisiologis. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologis. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh seorang bidan untuk
menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasipenyakit yang mungkin terjadi selama hamil muda.
Adapun komplikasi ibu dan janin yang mungkin terjadi pada masa kehamilan antara lain: Perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur dan
perubahan visual secara tiba-tiba, bengkak pada wajah dan tangan, tidak hilang setelah
Universitas Sumatera Utara
istirahat, keluar cairan pervaginam, gerakan janin tidak terasa, nyeri abdomen yang hebat. Salmah, 2006.
i. Persiapan Persalinan
Rencana persalinan adalah rencana tindakan yang dibuat oleh ibu, anggota keluarganya dan bidan. Rencana ini lebih hanya sekedar diskusi untuk memastikan
bahwa ibu dapat menerima asuhan yang diperlukan. Apabila ibu merasa salah satu tanda persalinan antara lain: Perut mulai tegang dan mengencang secara teratur setiap 10 atau
15 menit, his yang teratur disertai nyeri mulai dari perut menjalar ke ari-ari, fundus uteri turun, servik menjadi lembek, keluar lendir bercampur darah, ibu merasa sakit pinggang,
rasa nyeri yang menjalar kebagian perut bawah, Kadang-kadang keluar cairan pervaginam ketuban pecah Salmah, 2006, hal 116.
Hendaknya segera pergi ke tenaga kesehatan atau tempat bersalin yang sudah disepakati antara suami, istri dan keluarga lainya. Persiapan ibu dan keluarga untuk
persalinan adalah Ibu harus mempersiapkan fisik dan mental, pakaian ibu dan bayi, transportasi, biaya persalinan, pendamping saat persalinan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep